Rumah Hook – Mau investasi di bidang Properti? Memang Investasi dengan Kategori Properti benar benar sangat menguntungkan jika dibandingkan dengan Investasi Emas, Forex, Deposito, Condotel, dan lain lainya.
Akan tetapi memiliki Modal yang lumayan dan Resiko yang tinggi, Belum lagi jika ternyata beberapa tahun ke depan, harga propertinya turun. Rugi, bukan?
Maka dari itu Untuk mengakali Keuntungan yang berlipat ganda, anda harus tahu dulu dimana saja Wilayah / Daerah yang sedang berkembang, KENAPA?
Karena Potensi Kenaikan harga di daerah yang sedang berkembang dengan Prospek yang cantik, Menjanjikan Profit Dua hingga Tiga kali Lipat dari Harga awal, Ini Dia :
1. Semarang, Jawa Tengah
Salah satu kota terbesar di Indonesia yang merupakan Ibukota Jawa Tengah ini menduduki peringkat pertama sebagai wilayah paling berkembang pada awal tahun 2017. Buktinya saja, Semarang mengalami rata-rata kenaikan sebesar 10,12%.
Dalam beberapa tahun terakhir, Semarang semakin berkembang. Hal ini ditandai dengan banyaknya gedung pencakar langit yang mulai bermunculan. Meskipun demikian, jangan khawatir karena persediaan rumah di Semarang masih sangat banyak jika dibandingkan dengan subsektor lainnya. Persediaannya sendiri mencapai 64,3% dengan permintaan 44,27%.
Masih banyak, bukan? Apabila Anda berniat berinvestasi, sangat disarankan untuk membeli rumah yang kemudian dijadikan tempat kost. Kenapa? Berdasarkan data yang ada, permintaan tempat kost di Semarang mencapai 43,5%, sedangkan persediaannya masih rendah yaitu 0,42%.
2. Cimahi, Jawa Barat
Menyusul Semarang, Cimahi menunjukkan perkembangannya di awal tahun 2017. Dapat dilihat bahwa kenaikan properti di wilayah ini mencapai angka 2,80%. Seperti yang kita tahu bahwa Cimahi memang disebut-sebut sebagai kota yang berkembang pesat, baik di bidang pembangunan maupun peningkatan jumlah penduduk
Meskipun jumlah penduduk di Cimahi terus meningkat, Anda masih memiliki kesempatan emas untuk berinvestasi di kota ini. Dapat dilihat bahwa persediaan properti di Cimahi masih didominasi oleh rumah yang mencapai 78,11%. Tak perlu takut rugi, pada awal tahun ini pun rumah memberikan kontribusi sebesar 1,78% bagi kenaikan harga properti di Cimahi.
Kalau Anda berniat investasi properti di Cimahi, nampaknya harus mulai dari sekarang sebelum harganya semakin naik. Berdasarkan data yang ada, harga properti di Cimahi ada di kisaran Rp790 juta – Rp1,57 miliar. Meskipun demikian, jangan berkecil hari karena masih banyak juga properti yang berkisar antara Rp400-790 juta-an.
3. Bogor, Jawa Barat
Wilayah yang menduduki posisi ketiga dengan perkembangan properti paling tinggi pada awal tahun 2017 adalah Bogor. Kota yang dijuluki sebagai kota hujan ini ternyata mengalami rata-rata kenaikan properti sebesar 2,25%.
Meskipun mengalami kenaikan di semua subsektor properti, ternyata tanah di Bogor mengalami penurunan di awal tahun sebesar 3,77%.
Kota yang menjadi salah satu incaran wisata warga Jakarta ini pun mengalami perkembangan dalam pembangunan apartemen. Bukan hanya jumlahnya yang semakin bertambah, menurut data Analisis Wilayah UrbanIndo pun apartemen mengalami kenaikan sebesar 2,19% dan disusul dengan kenaikan rumah sebesar 1,64%.
Meskipun demikian, Anda masih berkesempatan untuk berinvestasi rumah. Pasalnya, persediaan rumah di Bogor ini masih tinggi, yaitu mencapai 74,78%. Kisaran harganya pun masih cukup terjangkau, yaitu berada di kisaran Rp400-790 juta-an.
4. Kuta, Bali
Siapa yang tidak kenal wilayah Kuta yang ada di Bali? Kecamatan yang ada di Kabupaten Badung ini memang terkenal hingga ke mancanegara. Tempat yang satu ini memang menjadi tujuan wisata, khususnya para penggemar olahraga selancar. Anda juga pernah ke Kuta?
Ketenarannya sebagai tempat wisata ternyata mampu menjadi magnet untuk para investor properti. Pada awal tahun 2017, rata-rata kenaikan harga properti di Kuta pun mencapai 1,99%. Apabila kita lihat langsung di sana, kawasan ini memang dipenuhi oleh hotel, vila, restoran, mall, dan lainnya.
Pada kenyataannya, subsektor tanah yang paling berkembang di Kuta. Baru awal tahun saja, kenaikannya sudah mencapai 8,08%. Nampaknya subsektor tanah pun menjadi sasaran empuk untuk Anda yang ingin berinvestasi di Kuta. Persediannya tanah sendiri memang ada di posisi kedua, yaitu 32,78%, namun permintaan dari para pembeli pun cukup tinggi karena mencapai 32,78%.
5. Tangerang, Banten
Seperti yang kita tahu, wilayah yang ada di sekitar Jakarta terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Setelah Bogor menduduki posisi ketiga, ternyata di posisi kelima ada Tangerang. Kota terbesar yang ada di Provinsi Banten ini mengalami kenaikan rata-rata harga sektor properti sebesar 1,44%.
Perkembangannya ini tentu tidak dapat dipisahkan dari Tangerang Selatan yang sudah lebih dulu berkembang pesat. Mahalnya harga properti di Tangerang Selatan membuat para investor menjatuhkan pilihan ke Tangerang.
Jika Anda berminat untuk berinvestasi, akan sangat tepat jika memilih subsektor rumah. Kenapa? Jika dilihat dari data yang ada, jumlah permintaan rumah tidak seimbang dengan persediaannya. Berdasarkan data Analisis Wilayah UrbanIndo, persediaan rumah di Tangerang hanya 57,92%. Jumlah ini tentunya sangat kurang karena peminatnya mencapai 77,86%.