Perumahan Terbaru di BSD City Saat ini adalah Amarine Phase 2, Project terbaru daripada Sinar Mas Land Ini berada di kota mandiri BSD City dengan Lahan seluas 16,2 hektar. P
Perumahan BSD Murah yang satu ini sangat strategis, dimana dalam radius 2 km terdapat berbagai faslitas external yang sangat menunjang kenaikkan investasi rumah baru di BSD City.
Sebut saja : AEON Mall BSD, Courts, QBIG, HERO. Beragam sekolah dan universiti juga dekat dengan The Mozia BSD. Tidak ketinggalan future toll road BSD – Balaraja yang pastinya akan menambah nilai rumah BSD ini.
Setiap rumah di cluster AMARINE BSD CITY akan dilengkapi dengan CCTV & Access Control untuk keamanan lebih bagi penghuninya.
Cluster Amarine Phase 2 menawarkan rumah yang cantik nan mewah, terdiri dari 2 type yaitu type 131/120-128 dan type 105/96-120.
Pembayaran bisa harga jual hard cash, harga jual cash bertahap ada yang 6x dan 12x, harga jual KPR DP 15% dengan pembayaran secara express dan 6x pembayaran, harga jual KPR DP 20% dengan 6x dan 12x pembayaran, dan harga jual KPR DP 30% dengan 6x, 12x, 18x, dan 24x pembayaran.
Spesifikasi :
Kamar Tidur 3
Kamar Mandi 3
Garasi 1
Luas Tanah 120m2 (8x15m)
Luas Bangunan 105m2 2 Lantai
Booking Fee 10 Juta
Harga Mulai 2,5 Milyar
Tunggu apalagi? Yuk Whatsapp Saya !
Hubungi : Muhammad Ihsan 0812-8871-7425 (Whatsapp)
Rumah Hook – Seperti yang kita ketahui jika kini banyaj Iklan bertuliskan “rumah dijual” saat ini yang kita temukan di sekitar kita.
Beriklan di situs jual-beli rumah online jadi favorit. Apa semudah itu menjual rumah? Nyatanya ada beberapa sebab yang bikin rumah jadi lama untuk terjual.
Apalagi jika rumah yang akan dijual dipasarkan melalui layanan online. Cara ini diklaim lebih mudah, cepat serta praktis dan memungkinkan mudah dicari oleh calon pembeli.
Sayangnya masih banyak kekeliruan hingga kesalahan yang sering dilakukan oleh banyak masyarakat saat akan menjual rumah miliknya. Bahkan ketika sudah melakukan banyak cara sekalipun.
Mulai dari menyebarkan informasinya melalui kerabat, hingga memasang iklan rumah yang akan dijual di berbagai macam situs online sekalipun. Lalu, apa saja kesalahan-kesalahan yang kerap terjadi saat kita akan menjual rumah?
Menetapkan harga rumah tanpa pertimbangan bijak
Harga sebuah rumah yang akan dijual masih menjadi masalah yang sensitif bagi masyarakat Indonesia.
Kemampuan membeli rumah dengan harga yang sangat mahal masih menjadi pertimbangan masyarakat.
Seringkali kesalahan yang dilakukan oleh masyarakat saat memasang iklan menjual rumah adalah menawarkannya dengan harga yang tidak masuk akal.
Harga ini pun tentunya berpengaruh pada beberapa faktor.
Hal pertama adalah tentang lokasi rumah yang akan dijual. Jika ingin menjual rumah dengan harga yang tinggi, namun lokasinya berada di pinggiran kota, tentunya akan membuat banyak masyarakat untuk berpaling ke rumah yang harganya lebih murah.
Contoh berikutnya adalah faktor luas tanah dan luas bangunan. Luas ini biasanya akan menjadi pertimbangan calon pembeli untuk membeli rumah.
Jika kita ingin menjual rumah yang luas bangunan dan tanah yang kecil, namun mematok harga yang mahal, calon pembeli pastinya akan berpikir dua kali untuk membeli rumah tersebut.
Selain itu, sebaiknya kita juga harus fleksibel jika bicara tentang harga rumah yang akan dijual.
Agar tidak sepi peminat, maka tawar menawar pun pastinya wajib kita siapkan. Jangan terlalu ngotot dengan harga yang kita tawarkan pada calon pembeli. Jika terus dipaksakan, maka tidak akan ada yang tertarik dengan rumah yang akan kita jual.
Agar hal ini tidak terjadi pada kita yang sedang berencana untuk menjual, rumah perhatikan selalu harga pasaran sebuah rumah.
Misalnya, jika kita memiliki rumah yang berada di kota Bekasi, pastikan untuk tidak menempatkan harga jual seperti di Jakarta.
Sekali lagi, pertimbangkan harga yang sesuai dengan kondisi rumah yang akan dijual. Jangan mematok terlalu tinggi, dan biasakan untuk selalu melakukan proses tawar menawar, agar laku terjual
Menjual dengan kondisi fisik rumah yang berantakan
Kesalahan berikutnya setelah menjual rumah dengan harga yang tidak masuk akal adalah dengan mengabaikan kondisi fisik dari rumah itu sendiri.
Artinya ketika kita berencana akan menjual rumah tidak memerhatikan kesiapan fisik dari rumah tersebut.
Misalnya, bagaimana kondisi listrik, dan air yang disediakan untuk rumah.
Hal ini masih ditambah dengan sistem saluran pembuangannya tidak bekerja dengan baik. Kondisi dinding, atap rumah, hingga ilalang dan debu-debu yang masih berserakan di sekitar taman serta bagian kaca rumah menandakan bahwa kondisi fisik rumah belum layak untuk dijual.
Hal-hal seperti ini akan membuat calon pembeli berpikir dua kali untuk membeli rumah yang dijual. Sebanyak apa pun kita memasang klan rumah dijual atau menawarkannya kepada kerabat terdekat, mereka akan berpikir dua kali untuk membeli rumah ini.
Lokasi rumah tidak didukung fasilitas umum
Kesalahan penjualan rumah berikutnya adalah menjual tempat tinggal yang lokasinya tidak strategis. Sebagai contoh, lokasi ini berada di tempat-tempat yang lokasinya di gang sempit, jauh dari fasilitas-fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, hingga minimarket.
Jika ini terjadi, biasanya banyak calon pembeli yang mulai mengurungkan niatnya untuk membeli rumah dengan lokasi yang tidak strategis ini. Namun, akan berbeda jika lokasi rumah yang dijual berada dekat dengan fasilitas-fasilitas umum.
Jika perlu, ketika kita memasang iklan “rumah dijual” jelaskan secara detil tentang fasilitas-fasilitas umum yang berada di sekitarnya.
Tidak memasang “harga kotor”
Selain harga yang mahal, masih ada istilah “harga kotor” yang sering dilakukan oleh si penjual rumah.
Harga kotor yang dimaksud tentu saja bukan harga yang sengaja dinaikkan karena banyak masyarakat yang sedang mencari rumah.
Namun, istilah ini merupakan harga yang sudah dihitung berdasarkan biaya-biaya administrasi saat proses jual-beli berlangsung.
Saat akan menjual rumah tentunya kita perlu mengurus biaya-biaya administrasi saat proses jual beli akan dilangsungkan.
Misalnya saja, ketika akan menjual rumah sebaiknya menggunakan jasa notaris agar secara hukum tidak ada kesalahan-kealahan yang merugikan di masa yang akan datang.
Sebagai contoh Biaya Akta Jual Beli (AJB), balik nama sertifikat, validasi pajak dan mungkin saja ada biaya tambahan sesuai kesepakatan kita dengan pihak notaris.
Biaya ini masih akan bertambah lagi dengan dengan Pajak Bumi dan Bangunan, dan Pajak Penghasilan.
Nilai semua biaya-biaya ini jika ditotal secara keseluruhan cukup tinggi. Oleh karena itu, perlunya untuk menetapkan harga rumah yang setidaknya sudah diperhitungkan dengan tambahan biaya-biaya administrasi ini.
Dengan catatan, saat memasang iklan “rumah dijual” nanti, kita menyebut bahwa harga rumah sudah termasuk biaya-biaya administrasi dalam proses pembelian.
Calon pembeli pun pasti mengerti dengan kondisi ini, dan tentunya akan lebih mudah bagi mereka, karena tidak perlu lagi mengurus biaya-biaya ini ketika proses negoisasi jual-beli sedang berlangsung.
Tidak percaya dengan notaris
Kesalahan berikutya yang bisa dihindari adalah mengurus semua penjualan rumah secara mandiri.
Artinya kita tidak bekerjasama dengan notaris untuk mengurus surat-surat yang berkaitan dengan legalitas penjualan rumah.
Apalagi jika menjual rumah biasanya sangat erat kaitannya dengan legalitas penjualan.
Sayangnya masih banyak masyarakat yang hanya memikirkan rumah tersebut terjual secara cepat, tanpa mempertimbangkan aspek legalitasnya.
Oleh karena itu, hindari untuk mengurus semuanya secara sendiri. Percayakan dan berkonsultasi dengan notaris adalah langkah tepat sebelum menjual rumah.
Bekerjasama dengan agen yang tidak kredibel
Menjual rumah dengan bekerjasama melalui agen-agen properti merupakan salah satu cara yang cukup sering dilakukan untuk menjual rumah. Namun jangan salah langkah dalam memilih agen properti.
Pilihlah agen-agen properti yang memang sudah memiliki reputasi yang baik. Jika salah dalam memilih agen, atau kebetulan bertemu dengan agen yang “nakal” bisa-bisa penjual rumah justru mengalami kerugian.
Rumah Hook – dengan keadaan ekonomi sekarang, Saat ini kita banyak menemukan iklan yang menuliskan “rumah dijual murah” yang bisa ditemukan dimana saja.
Baik perkotaan yang padat penduduk atau daerah-daerah pinggiran di sekitarnya.
Namun, pada kenyataannya mencari rumah yang dijual murah di tengah perkotaan saat ini bisa dibilang mustahil. Harga tanah saja sudah sangat mahal ini.
Belum lagi ditambah dengan kualitas dari rumah tersebut, sehingga untuk mendapatkan rumah yang dijual dengna harga murah atau dibawah angka Rp500 juta sangatlah tidak mungkin
Hal ini masih ditambah lagi dengan faktor-faktor pembangunan yang terjadi di sekitar tempat rumah yang akan dijual.
Misalnya saja kota besar seperti Jakarta. Kita pastinya tidak akan pernah menemukan rumah yang dijual dengan harga murah, meskipun di dalam iklan dituliskan “rumah dijual murah.”
Namun, ketika kita menelusuri layanan jual beli properti online seperti rumah123, kita masih akan menemukan beberapa rumah yang harganya berada di angka Rp250 juta hingga Rp400 juta.
Benarkah Masih Ada Rumah Murah di Jakarta?
Berdasarkan laporan dari Kompas online pada bulan maret 2017 yang lalu terdapat harga rumah murah di Jakarta Selatan. Rumah tersebut berada di angka Rp250.000.000, namun lokasinya ada di dalam gang.
Namun, yang perlu menjadi catatan rumah tersebut hanya memiliki luas 30 meter persegi dengan ukuran tanah seluas 32 meter persegi. Selain di Jakarta Selatan, masih terdapat juga satu rumah murah di Jakarta Barat. Rumah murah ini bahkan hadir dalam bentuk dua lantai.
Masih menurut laporan kompas, rumah yang berada di kawasan Jelambar, Jakarta Barat tersebut memiliki luas rumah hanya 60 meter dengan ukuran tanah lahan seluas 48 meter persegi.
Pemilik rumah menaruh harga sebesar Rp200 juta untuk nilai rumahnya. Jika dilihat dari dua contoh rumah yang ditelusuri oleh Kompas tadi sudah jelas harganya sangat murah, namun dengan ukuran yang masih kecil.
Cara Tidak Terbujuk Iklan Rumah Dijual Murah
Harga rumah murah di sekitar Jakarta memang menarik. Apalagi mendapatkan informasinya kini jadi lebih mudah dengan layanan online. Berbagai judul yang dibuat dari pemasang iklan pun pastinya akan menarik, karena akan dituliskan “rumah dijual murah di Jakarta.”
Harganya pun pastinya akan membuat kita tertarik untuk membelinya. Bahkan seperti laporan dari kompas tadi, harga rumah murah di sekitar Jakarta ini berada di angka Rp250 juta hingga Rp300 juta.
Bahkan lebih murah atau hampir sama dengan rumah-rumah yang berada di sekitar lokasi penyangga di kota Jakarta seeperti Bekasi, Bogor, hingga Depok.
Namun, kita tentunya tidak boleh mudah terbujuk dengna iklan-iklan rumah yang dijual dengan murah .
Saya kali ini akan berbagi tips tentang bagaimana caranya agar menyiasati iklan-iklan rumah dijual murah di sekitar Jakarta:
Perhatikan kredibilitas situs online
Mencari rumah yang dijual dengan harga murah secara cepat memang dapat dilakukan melalui layanan mesin pencarian online seperti Google.
Hanya dengan mengetik rumah dijual murah kita akan mendapatkan data-data rumah siapa saja yang akan dijual dengan harga murah.
Hanya saja yang patut diperhatikan adalah informasi tersebut benar-benar akurat atau tepercaya. Selain beberapa sius jual beli rumah online seperti rumah123, rumah.com, hingga rumahku, masih terdapat beberapa layanan online lain yang menawarkan rumah murah.
Hanya saja, situs ini belu tentu teruji kredibiltasnnya. Misalnya, iklan rumah yang dibuat dengan menggunakan domain blog gratis atau iklan-iklan yang sengaja disusupkan beradasarkan bahasa pemrograman komputer.
Oleh karena itu, setelah menjelajahi rumah yang dijual dengan harga murah melalui mesin pencarian, pastikan situs tersebut benar-benar memiliki kredibiltas yang baik.
Bandingkan harganya
Jika sudah menemukan satu iklan yang menawarkan harga rumah yang murah di Jakarta, usahakan terlebih dahulu untuk membandingkan harganya dengan rumah-rumah murah yang lain.
Misalnya, jika sudah mendapatkan rumah murah di satu situs seperti rumah 123, mari kita bandingkan harga nya dengan situs properti online lainnya seperti rumah.com atau rumah-hook.com
Cara ini untuk memastikan apakah rumah yang ditawarkan memang berada dalam harga yang masuk akal dan apakah harganya memang benar murah atau “gimmick” dari pembuat iklan.
Perhatian lokasi rumah
Berikutnya beberapa penjual yang mengiklankan rumah dengan iming-iming harga murah biasanya akan menambahkan tulisan ” di tengah kota.” Namun, pada faktanya, sangat jarang rumah yang dijual murah di tengah kota.
Misalnya terdapat dua rumah murah yang berada di Jakarta Barat dan Selatan. Namun, lokasi rumah tersebut bukanlah tepat berada di jantung kota Jakarta. Melainkan berada di pinggiran dari Jakarta Barat dan Selatan. Selain itu, faktor lokasi lain yang patut dipertimbangkan adalah bagimana akses jalan menuju rumah tersebut.
Apakah rumah tersebut berada di dalam gang sempit dan tidak bisa dilalui kendaraan, hingga fasilitas-fasilitas yang berada di dalam jarak 500 meter atau 1 km dari rumah. Jika nantinya menemukan rumah dengan ciri-ciri lokasi seperti ini, sebaiknya hindari untuk melanjutkan penelusuran tentang rumah yang akan dibeli dengan harga murah ini.
Datangi pemilik rumah
Jika masih tetap ingin mendapatkan rumah yang dijual murah di sekitar Jakarta, jangan lupa untuk mendatangi langsung pemilik rumah.
Dengan mendatangi rumah kita bisa melihat langsung bagaimana kondisi rumah tersebut secara asli. Selain itu, kita juga melihat spesifikasi bangunan, luas tanah, luas bangunan dan lain-lainnya. Cara ini akan membantu kita untuk melihat apakah rumah yang dijual murah ini memang layak untuk ditempat atau tidak.
Selain itu, kita juga bisa bertanya dan melihat langsung tentang surat-surat rumah tersebut kepada pemilik sebelumnya. Surat-surat ini bisa meliputi pajak, surat kepemilikan bangunan dan lain-lainnya.
