Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
Siapa sih yang tidak ingin melahirkan lancar, nyaman, aman, normal, sehat, selamat dan tepat waktu?
Rasanya hampir semua ibu di dunia ini mendambakan itu semua.
Namun apa jadinya jika sejak hamil Anda sudah berniat untuk melahirkan normal tanpa intervensi, namun kenyataannya umur kehamilan Anda melewati Hari Perkiraan Lahir? Bahkan hingga hampir 42 minggu tanda persalinan-pun tak kunjung datang! Apakah Anda harus datang ke rumah sakit dan harus segera diinduksi?
Oh…Belum tentu ….mari kita periksa , check dan re check lagi dengan mengkaji dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
- Apakah Anda benar-benar “terlambat”?
- Tetapi bagaimana jika Anda benar-benar terlambat?
- Bagaimana jika Anda menolak induksi persalinan?
- Apakah ada Mekonium
- Apakah akan di lakukan tindakan Menyapu Membran Serviks
- Apakah ada alternatif untuk induksi
- Apakah bayi Anda dalam posisi yang tepat?
- Cerita tentang kehamilan lewat waktu
Apakah Anda benar-benar “terlambat”?
Kehamilan umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan aterm adalah usia kandungan antara 38-42 minggu dan ini merupakan periode terjadinya persalinan normal.
Namun, sekitar 3,4-14% atau rata-rata 10% kehamilan berlangsung sampai 42 minggu atau lebih. Angka ini bervariasi dari beberapa penelitian bergantung pada kriteria yang dipakai.
Kehamilan lewat waktu atau istilah dalam dunia kebidanan di sebut Serotinus, adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau 42 minggu lengkap dihitung dari hari pertama haid terakhir menurut rumus Neagele dengan siklus haid rata-rata 28 hari dan belum terjadi persalinan.
Kehamilan lewat waktu merupakan salah satu kehamilan yang beresiko tinggi, di mana dapat terjadi komplikasi pada ibu dan janin. Diagnosis usia kehamilan lebih dari 42 minggu didapatkan dari perhitungan usia kehamilan, seperti rumus Naegele atau dengan tinggi fundus uteri.
Apasih sebenarnya rumus Neagele?
Rumus Naegele
Nama rumus ini berasal dari nama penemunya, Franz Karl Naegele, dokter kandungan di Jerman yang hidup di abad 19. Hari perkiraan lahiran (HPL) dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT) Anda. Rumus Naegele adalah sebagai berikut: