Ini Orang Terkaya Melebihi Kekayaan Donal Trump !

Rumah-Hook.Com –  Zhang Xin, perempuan pemilik perusahaan properti SOHO ternyata memiliki jalan berliku dalam mencapai kesuksesannya. Dia tidak dilahirkan dari keluarga kaya. Bahkan, Xin dan ibunya sempat bekerja sebagai buruh di perusahaan permen di Beijing semasa remaja.

Apa yang dia lakukan untuk mengubah nasib? Nilai apa saja yang bisa kita ambil dari perjalanan perempuan yang sudah mengumpulkan kekayaan melebihi Donald Trump dan Oprah Winfrey ini? Yuk, coba kita lihat bersama.

Lahir dan Besar Di Tengah Revolusi Budaya Cina

Menjadi ikon wanita perubah Cina

Zhang Xin yang kini berusia 47 tahun lahir dan besar dalam masa revolusi kebudayaan Mao Zedong. Dalam dekade tersebut, Mao ingin membentuk kembali Cina sesuai gayanya. Ia menyingkirkan kalangan terpelajar dan mereka yang dianggap kapitalis. Orang tua Zhang Xin memiliki gelar universitas sehingga dianggap berbahaya bagi negara. Mereka dianggap “musuh negara” serta wajib mengikuti pendidikan ulang di camp yang dibentuk oleh pemerintah.

Zhang Xin dan keluarga akhirnya kembali ke Beijing saat Xin berumur 8 tahun. Ibu Zhang Xin bekerja sebagai penerjemah. Walau memiliki pekerjaan, ia digaji dengan sangat kecil. Xin semasa kanak-kanak hidup dalam kemiskinan. Dia tidur di atas meja kerja ibunya. Mereka tidak mampu menyewa rumah, hingga terpaksa tidur di kantor dan memanfaatkan buku sebagai bantal.

Merantau Jadi Pintu Gerbang Perubahan Nasib

Merantau merubah nasibnya

Merantau merubah nasibnya via www.omg.com.ng

Di usianya yang baru menginjak 14 tahun, Xin pindah ke Hongkong bersama sang ibu. Tujuan mereka pindah memang untuk mengumpulkan uang agar Xin bisa bersekolah.

Keadaan di Hongkong ternyata tidak lebih baik dari Beijing. Dua orang wanita ini terpaksa bekerja sebagai buruh di sebuah perusahaan manufaktur. Tugas Xin adalah merangkai mainan dan berbagai alat rumah tangga sederhana.

Setelah cukup mengumpulkan uang, Zhang Xin membeli tiket sekali jalan ke London. Ia nekat pergi demi bisa mendapatkan kesempatan yang lebih baik. Tanpa bisa berbahasa Inggris sama sekali, Xin mencoba mendapatkan pekerjaan. Ia akhirnya diterima di sebuah kedai fish and chips

Sembari bekerja, Xin mendaftarkan diri di sebuah kursus Bahasa Inggris.

Mendapat Beasiswa dan Memutuskan Kembali Ke Cina

Kembali ke Cina bersama suami

Kembali ke Cina bersama suami via static9.therichestimages.com

Kursus Bahasa Inggris tersebut membukakan jalan bagi Xin untuk mendapatkan beasiswa di University of Sussex, Inggris. Tidak cukup hanya sampai gelar sarjana, Xin juga mendapatkan beasiswa untuk program Master di Cambridge University. Setelah mendapatkan gelar S2 di Ilmu Ekonomi, Xin mendapatkan pekerjaan impian di Goldman Sachs.

Namun panggilan hatinya mengatakan bahwa pekerjaan itu tidak cocok untuknya. Ia memutuskan untuk kembali ke Cina dengan idealisme ingin membuat perekonomian Cina menjadi lebih terbuka. Sebelum kembali ke Cina takdir membawa Xin bertemu dengan Pan Shiyi yang kemudian menjadi suaminya.

Galaxy Soho

Galaxy Soho via fernandoguerra.com

Pan memiliki idealisme yang sama dengan Xin. Ia ingin mengembangkan perekonomian Cina lewat jalan membangun real estate. Diawal hubungan mereka, Pan mengajak Xin melihat sebuah konstruksi real estate dan mengatakan bahwa ia akan mengubah Beijing menjadi Manhattan. Xing hanya menertawakan perkataan Pan itu.

Menjadi Salah Satu Wanita Perubah Cina Lewat SOHO

 

Menjadi ikon wanita perubah Cina

Menjadi ikon wanita pengubah Cina via cdn.cnwimg.com

Zhang Xin dan Pan Shiyi mendirikan perusahaan pengembang real estate SOHO pada 1995. Hingga saat ini mereka sudah mengembangkan lebih dari 56 miliar meter tanah di Cina dan menyulapnya menjadi bangunan real estate.

Pada tahun 2013 Zhang masuk sebagai salah satu dari 24 wanita paling berpengaruh di dunia versi majalah Forbes. Dari majalah yang sama, ia juga menjadi salah satu dari 10 wanita wirausaha paling berpengaruh yang memulai usahanya dari 0. Walau sekarang kekayaannya sudah melebihi Oprah, Donald Trump dan bahkan ratu Inggris sekalipun Zhang Xin tetap bertahan pada gaya hidupnya yang sederhana.

Tips Sukses yang Bisa Kamu Ambil Dari Perjalanan Zhang Xin

1. Kalau kamu punya niat, peraturan apapun tidak bisa menghalangimu

Niat adalah kunci semua kesuksesan

Niat adalah kunci semua kesuksesan via thebox.vn

Zhang Xin membuktikan bahwa dia yang lahir di negara seketat Cina pun mampu mendobrak semua batasan agar bisa mencapai kesuksesan. Saat keluarganya disingkirkan, ia memilih pindah ke Hongkong. Ketika Hongkong tidak memberikan harapan, ia memutuskan untuk hijrah ke London. Semua bisa dihadapi asal punya niat yang kuat.

Jadi kamu yang baru merintis start up company dan udah ngeluh mati-matian karena peraturan blokir internet Indonesia yang gak masuk akal, boleh minta sedikit malunya?

2. Pergilah dan Tantang Dirimu

Selalu menantang diri

Selalu menantang diri via gi2c-blog.org

Pergilah, merantaulah. Keluar dari tempat dimana kamu selama ini tumbuh dengan nyaman. Sepanjang hidupnya, berpindah tempat tinggal jadi hal yang sangat akrab bagi Zhang Xin. Ia bahkan nekat pergi ke London tanpa punya kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.

Keluar dari zona nyaman akan memunculkan rasa ingin berjuang yang selama ini bisa jadi belum keluar darimu. Kalau kamu gak pernah pergi dan mendobrak rasa takut itu, ya kapan dirimu mau maju?

3. Punya Idealisme Itu Penting

Tetap miliki idealisme

Tetap miliki idealisme via www.vantageshanghai.com

Walau mendapatkan pekerjaan impian di Goldman Sachs, Zhang Xin tidak begitu saja terlena pada jabatan dan besarnya gaji yang bisa didapat. Ia justru ingin kembali mengejar idealismenya untuk membuat perekonomian Cina lebih terbuka.
Kalau kata Tan Malaka,

“Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda”

Pada akhirnya yang membedakan orang sukses yang cuma mengejar kekayaan dan mereka yang sukses karena mengikuti panggilan hati adalah hal mendasar ini. Bagaimana kamu bisa mewujudkan idealisme dalam perilaku dan keputusan hidupmu.

4. Tetap Sederhana

Tampil sederhana

Tampil sederhana via st-listas.20minutos.es

Walau sudah jadi salah satu wanita paling kaya di dunia, Xin tetap berpenampilan sederhana. Dalam wawancara dengan Daily Telegraph dipaparkan bagaimana tetap rendah hatinya wanita ini.
Ia tidak memiliki tas Prada seperti kebanyakan sosialita, tidak heboh menggunakan pemulas wajah, dan aksesoris termahalnya adalah gelang emas di lengan. Ia bahkan menolak untuk terbang di penerbangan kelas satu.

“Ini bukan tentang mampu atau tidak. Tapi lebih ke pilihan. Saat aku melihat berapa penghasilan pengasuh anakku, aku berpikir yah terbang dengan kelas bisnis saja sudah cukup.”

Zhang Xin juga tetap mengajarkan pada kedua anaknya pentingnya kesederhanaan. Ia ingin putra-putranya tumbuh normal. Dia tidak keberatan mendorong mereka untuk kerja paruh waktu di gerai fast food agar punya pengalaman kerja seperti remaja kebanyakan.

5. Tetap Milikilah Kehidupan Di Luar Pekerjaan

Memiliki kehidupan di luar pekerjaan

Memiliki kehidupan di luar pekerjaan via www.sohochinafoundation.org

Zhang Xin membuktikan bahwa kesuksesan bisa sejalan dengan kehidupan personal yang tertata. Walau super sibuk, Xin selalu menyempatkan untuk sarapan, makan malam dan menghabiskan akhir pekan bersama putra dan suaminya.

“Selama aku tidak bepergian, aku selalu memberikan waktuku untuk keluarga. Kami pergi ke pertandingan sepak bola, aku membantu mereka mengerjakan PR. Aku sangat suka melakukan hal itu. Ini juga membuatku sadar kalau kehidupan lebih besar dari sekedar kerja, kerja, dan kerja.”

Tips Sebelum Membeli Rumah Seken

Tips Sebelum Membeli Rumah Seken – Rumah baru atau rumah seken pun sebenarnya tidak ada bedanya, semuanya perlu dipertimbangkan secara teliti, membeli rumah seken jelas harus dicermati lebih seksama karena kondisinya tentu berbeda dengan rumah baru, karena rumah seken telah mengalami perjalanan waktu.

Rumah seken atau rumah yang pernah ditempati sebelumnya, kondisinya jelas berbeda dengan rumah yang baru. Otomatis, memilihnya pun membutuhkan penglihatan yang jeli, namun kadang agak terasa mudah.

Seperti halnya membeli barang bekas. Jika Anda cermat dan sabar dalam memilih dan mencari, maka Anda akan mendapatkan yang berkualitas dengan harga yang miring.
Kecermatan memilih dan mengamati secara keseluruhan rumah seken yang akan Anda beli, sangat diperlukan.

Karena jika tidak cermat memilihnya, alih-alih menginginkan harga yang terjangkau, Anda malah akan mengeluarkan kocek lebih untuk biaya perbaikan. Nah, pastikan Anda memperhatikan hal-hal berikut ini sebelum memutuskan untuk membeli rumah seken.

1. Budget
Ada harga ada barang. Begitulah kata pepatah. Ya, budget adalah hal terpenting yang harus Anda perhatikan. Pastikan budget yang Anda punya tersebut, memadai untuk pendanaan rumah yang sesuai dengan keinginan. Namun jika budget pas-pasan, tetapi Anda punya keyakinan mampu membeli rumah tersebut, tak ada salahnya jika Anda memilih untuk membayarnya secara kredit. Rumah seken pun bisa diikutsertakan dalam KPR (Kredit Perumahan Rakyat), lho. Tapi jika Anda memiliki dana yang cukup dan sudah mantap memilih rumah tersebut, pembayaran cash juga boleh, karena terkadang Anda akan diberi potongan harga oleh penjualnya.

2. Kondisi Rumah
Melihat kondisi rumah seken tidaklah mudah, karena kondisi atau ketahanan dari tiap-tiap bagiannya tidaklah bisa dipastikan umurnya, masih layak ataukah perlu dilakukan perbaikan/penggantian. Maka, jika Anda tidak memiliki keahlian khusus di bidang pengamatan ini, bawalah tukang/kontraktor kepercayaan Anda untuk mengecek seluruh kondisi rumah. Perhatian perlu difokuskan pada dinding-dinding rumah, apakah lembab atau rembes, cat terkelupas, dan lain sebagainya. Perhatikan juga langit-langit di seluruh ruangan untuk mencari tahu hal-hal yang urgent. Mulailah memeriksa seluruh kondisi rumah dari depan hingga belakang, serta dari bawah hingga atas.

3. Utilitas
Kelancaran sistem utilitas adalah hal yang mutlak untuk mendukung aktivitas di dalam sebuah rumah. Memeriksa sistem utilitas tidak kalah penting dengan memeriksa bagian rumah yang lain. Pastikan bahwa aliran listrik di dalam rumah lancar dan alirannya mudah untuk diperbaiki jika ada kerusakan. Cobalah untuk menyalakan peralatan elektronik atau lampu untuk memastikan bahwa saluran listrik berjalan dengan baik. Perhatikan tempat colokan listriknya, apakah sudah memadai atau belum. Perhatikan pula apakah saluran telepon dan TV sudah diletakkan pada posisi yang nyaman. Periksa kondisi, ketersediaan dan aliran air bersih, serta kelengkapan keran air di seluruh bagian rumah. Periksa pula sistem sanitasinya, apakah kondisi dan alirannya sudah memadai dan sesuai standar. Lantai, tembok dan wastafel kamar mandi juga perlu diperhatikan untuk melihat ada tidaknya kebocoran.

4. Lingkungan Sekitar
Lakukan survey atau observasi menyeluruh terhadap wilayah sekitar lokasi rumah yang hendak Anda beli. Setidaknya, periksalah kedekatan dan kelengkapan fasilitas umum di rumah yang hendak Anda beli seperti ketersediaan pasar, klinik/rumah sakit, sarana transportasi umum, rumah peribadatan, kantor polisi, sekolah, dan lain sebagainya. Amati pula bagaimana kondisi jalan menuju lokasi rumah Anda, apakah aman, nyaman, dan bebas banjir. Selain itu, jika Anda menginginkan suasana lingkungan rumah yang kondusif, tenang, dan jauh dari kebisingan, hendaknya pengamatan dilakukan lebih dari satu kali pada saat siang dan malam hari. Lihat pula kondisi keamanan di lingkungan sekitar kompleks dengan bertanya pada satpam atau penduduk sekitar.

5. Surat dan Dokumen

Apabila Anda sudah sreg dengan rumah seken yang hendak Anda beli, tahap terakhir adalah periksa kelengkapan surat dan dokumen-dokumen terkait. Karena, permasalahan dokumen-dokumen dan surat-surat ini tak jarang menjadi sumber persoalan dan perselisihan di kemudian hari. Bawalah notaris yang Anda percaya untuk mengabsahkan surat dan dokumen-dokumen tersebut dan pastikan bahwa rumah yang hendak Anda beli tidak mempunyai permasalahan hukum sebelumnya.

4 Cara Terbaik untuk Memilih KPR Rumah Anda

4 Cara Terbaik untuk Memilih KPR Rumah Anda – Pembayaran melalui KPR sering dianggap sulit dengan proses yang berbelit. Karena itu, alangkah lebih baik meneliti dengan jelas dalam menentukan KPR, agar tidak terjadi masalah, seperti bunga yang tinggi, biaya lebih besar, biaya notaris, dan lainnya.


Karena itu, kiranya perlu diperhatikan tips dalam memilih KPR berikut ini:

1. Pilih timing

Ada beberapa hal yang perlu dicermati dalam pengajuan KPR, yakni kapan tepatnya kita mengajukan. Bingung? Anda bebas bertanya kepada ahli finansial. Ahli finansial langsung bisa membantu menentukan kapan waktu yang tepat untuk mengajukan KPR.

2. Lama waktu KPR

Semakin lama Anda mengambil tenor cicilan KPR, maka akan semakin sedikit uang yang harus Anda bayarkan setiap bulan. Namun, apakah tenor yang lama tepat untuk Anda? Bisa jadi Anda harus membayar sedikit lebih mahal untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

3. Teliti bank penyedia KPR

Banyaknya promosi dari perbankan, tentu saja membuat Anda bingung. Bagaimana tidak, kadang banyak bank yang memberikan penawaran murah di awal, namun sengsara di akhir. Akan tetapi, sekarang Anda bisa menyiasati hal tersebut dengan menggunakan mesin perbandingan KPR. Tinggal masukkan tenor dan jenis KPR, maka akan diberikan rekomendasi bank mana yang paling cocok.

4. Cari KPR yang menguntungkan

Untuk meraih simpati para pencari KPR, tidak jarang perbankan berlomba memberikan keunggulan yang cukup menarik. Sambil menyelam minum air, Anda bisa mengecek terlebih dahulu KPR mana yang memberikan keuntungan lebih dan fitur yang lebih menarik, seiring dengan mencari KPR yang sepadan dengan kemampuan finansial.

Cara Beli Rumah Dengan Gaji 3 Juta Perbula Pasti di Approve

Gaji 3 Juta ingin beli Rumah Terlintas di benak saya, banyak sekali orang diatas umur 24 tahun sudah ingin memiliki rumah sendiri, entah itu di dekat orang tua nya atau di dekat tempat dia bekerja saat ini. 
 
akan tetapi sangat sulit untuk memiliki rumah dengan penghasilan 3 Jutaan, selalu saja ada Alasan nya entah karena tidak di konfirmasi dari kantor pusat dan bla bla bla sebagainya.

Maka dari itu saya ingin sekali berbagi dengan anda tentang “Cara Di Approve KPR Dengan Penghasilan 3 Jutaan” :

1. Tingkatkan DP Anda
Tergantung dari harga rumah, yang penting anda ingin yang cicilan perbulannya berapa? contoh saya ingin cicilan saya 1 juta pas perbulan dengan penghasilan saya 3,3 Juta, Jika Harga rumah 300 Juta dan jangka waktu cicilan 20 tahun, setidaknya saya harus DP Sebesar 200 Juta agar disetujui oleh pihak bank, tapi tunggu dulu, Kenikmatan jika anda beli Rumah Indent adalah anda bisa Cicil dp nya dalam waktu 6 – 12 Bulan, sehingga mempermudah anda dalam pengambilan Rumah.


2. KPR Subsidi
Berbeda dengan KPR Konvesional dan KPR Syariah, Program ini baru saja diluncurkan bulan ini (Februari 2017) oleh Bank BTN, Apa saja keuntungan KPR Subsidi?
– Bunga Hanya 5% Fix selama jangka kredit Anda
– Jangka waktu maksimal 20 Tahun
– Umur 21 Tahun – 50 Tahun

Akan tetapi persyaratan nya adalah minimal Gaji 4 Juta Perbulan, eiitss… Jangan Patah Semangat Dulu, 4 Juta perbulan ini bisa dihitung Double Income (Atau Jumlah gaji anda dengan suami/istri anda) jadi jika Penghasilan Anda 2,8 Juta dan Istri anda berpenghasilan 2,2 Juta = Penghasilan anda di hitung 5 Juta Per bulan

Namun jika anda single income, setidaknya jika tidak mencapai angka 4 Juta, ada alternatif lainnya, yaitu KPR Mikro – Dengan bunga fix 7% Selama jangka waktu kredit dan penghasilan minimal 2,6 JUTA Per bulan anda sudah pasti di Approve, tapi kekurangan kpr mikro ini adalah jangka waktu maksimal 10 tahun dan plafon maksimal 75 Juta, jadi saya lebih menyarakan anda memakai KPR Subsidi.


3. Cari Perumahan Yang baru mau Launching

Cari perumahan baru yg baru saja mau launchingAtau Open House, Karena Biasanya merekaKasih diskon gila gilaan apalagi jika proyek milik Developer biasanya lebih bagus lagi dengan kejelasan Sertifikat yang sah tidak abal abal.

 

 

4. Percantik Rekening bank anda

 

Kalau cara yang satu ini harus bisa kerjasama Dengan HRD/bag. Keuangan di kantor anda yah Atau bagi wiraswasta harus cari teman yang mau Pura pura transfer / bisa anda transfer sendiri untuk Memperlihatkan bawah rata2 pendapatan omset anda Memuaskan & menjanjikan.
 
 
5. Atas nama sodara/dsb.
 
Yang ini harus punya saudara yang bisa dipercayai Dan kalau bisa mempunyai pekerjaan yang bagus Atau pekerjaan nya min. Gaji 6jt tapi Single atau belum menikah.
 
Cara ini sudah teruji dan 80% Ampuh karena teman – teman rekan kerja saya yang di Bank BTN, Bank BRI & Kontrator JAGAT sudah berhasil dan mem-praktekannya dan teman saya yang bekerja di Sinarmas Land pun berhasil membawa Customer nya yang berpenghasilan minim untuk memiliki rumah seharga 600 Jutaan.
 
Lalu, apa saja sih persyaratan yang harus dipenuhi jika mengambil KPR?, biasanya harus melengkapi dokumen seperti dibawah ini :
Dokumen pribadi:

  • KTP dan kartu keluarga
  • NPWP
  • Buku nikah
  • Slip gaji
  • Surat keterangan bekerja (bagi pegawai)
  • Rekening koran tabungan 3 bulan terakhir.
  • nanti akan disuruh bikin no rekening bank sesuai kpr yang diajukan

Dokumen rumah yang hendak dibeli

  • Salinan sertifikat tanah
  • Salinan izin mendirikan bangunan (IMB)
  • Salinan surat tanda jadi dari developer/penjual rumah yang menyatakan setuju menjual rumah tersebut.

Lalu, apa saja yang akan ditanyakan ketika hendak interview oleh pihak bank? pertanyaan biasa hanya untuk formalitas seperti nama,no.ktp,alamat tinggal, lalu pekerjaan dan penghasilan, lalu biaya hidup, jika bisa dibagian biaya hidup ini jangan dibesar-besarkan contoh gaji 7 juta perbulan, sudah menikah, belum punya anak, berarti biaya kehidupan perbulan sekitar 3 juta, dan berarti anda akan dinyatakan sanggup untuk cicilan 4 juta perbulan, jadi jangan sampai salah jawab yah.
Semoga artikel ini membantu untuk anda yang sedang ingin beli/kredit rumah

Artikel ini adalah pengalaman pribadi saya (Muhammad Ihsan) Sehingga bukan copas atau pun menjiplak, semoga membantu anda semua yang sedang ingin cari rumah 🙂 Dan Jangan lupa karena Artikel ini atau tips dan trik ini TIDAK ADA di Broker Properti (Seperti ERA, dsb) dan juga TIDAK ADA di Developer (APL) Karena trik ini sebenarnya SANGAT MAHAL dan ORANG ORANG YANG TAHU MALAS UNTUK MEMBOCORKANNYA, Tapi disini SAYA BAGIKAN GRATIS, Jadi saya ingin anda Bagikan juga artikel ini Share ke FB, Twitter dan Instagram Anda, Terima Kasih ^^

10 Tips Membeli Rumah Pertama Menurut Professional

Tips Membeli Rumah Pertama – Membeli rumah itu gampang-gampang sulit. Apalagi Anda yang baru pertama kali akan membeli rumah. Belum lagi cara pembayaran yang akan Anda pilih pun sangat mempengaruhi proses yang akan Anda lewati.



Anda keluarga baru atau Anda yang sedang berencana untuk membeli rumah pertama? Jangan remehkan sejumlah hal di bawah ini agar tidak menyesal di kemudian hari. Juga, proses transaksi Anda bisa berjalan dengan lancar. 

Berikut tips praktis bagi Anda yang ingin membeli rumah pertama:

  1. Waktu

Courtesy: http://blog.shopious.com/

Courtesy: http://blog.shopious.com/

Harga properti naik dan turun dan hal ini dipengaruhi oleh berbagai hal termasuk persediaan, permintaan, serta keadaan ekonomi secara umum. Waktu yang tepat untuk membeli rumah adalah saat harga properti turun. Jika Anda mendapati bahwa harga properti saat ini tinggi, tapi Anda memperkirakan harga akan turun setahun atau dua tahun ke depan karena kebijakan pemerintah yang baru, maka Anda mungkin ingin menahan sejenak pembelian Anda dan mengambil waktu lebih banyak lagi untuk menambah tabungan, sehingga Anda dapat membayar lebih untuk uang muka rumah masa depan.

  1. Tanya tetangga

www.cnnindonesia.com

www.cnnindonesia.com

Tidak ada yang mengetahui suatu tempat lebih baik daripada orang yang sudah tinggal di sana seumur hidup mereka. Bertanya pada pemilik rumah yang lain di lokasi yang Anda sukai dapat memberi masukan informasi seperti apakah keadaan di area tersebut. Apakah area tersebut bebas banjir? Sekaligus situasi keamanan di lingkungan tersebut. Tindakan ini juga membantu Anda untuk membangun hubungan yang baik dengan tetangga baru jika nantinya Anda memutuskan untuk membeli rumah tersebut.

  1. Rencana jangka panjang properti

Courtesy: denmanislandproperty.com

Courtesy: denmanislandproperty.com

Biasanya, properti yang Anda beli adalah untuk tempat tinggal tetap Anda, tapi apakah Anda sudah memikirkan rencana jangka panjang? Jika Anda memiliki rencana untuk menjualnya di masa depan, lokasi dari properti tersebut akan memiliki dampak besar dalam penaksiran harga. Berikan pertimbangan serius saat melakukan pemilihan lokasi.

  1. Ukuran itu penting

foto-rumah-minimalis-cantik-model-rumah-minimalis-cantik-desain-rumah-unik
Ketika rumah luas jadi idaman Anda, harap diingat bahwa ukuran yang lebih besar membawa dampak harga yang lebih tinggi. Jika dihadapkan pada pilihan dua harga properti yang sama di mana salah satu lebih luas daripada yang lain, tentunya akan sangat menggiurkan untuk mengambil properti yang berukuran lebih luas, dan pada banyak kasus hal itu akan menjadi langkah yang pintar. Namun, properti yang lebih luas akan menghabiskan lebih banyak harga perawatan dan Anda nantinya menghadapi biaya perawatan bulanan yang lebih mahal juga.

  1. Permintaan sewa properti – J

Meeting
Jika Anda berencana membeli rumah dan untuk disewakan, pelajari permintaan penyewaan properti. Bahkan ketika permintaan sewa tinggi, jangan berharap seseorang akan menyewa properti Anda dengan cepat.

  1. Program Kepemilikan Rumah dari Pemerintah

Businesswoman Working At Her Office Desk With Documents And Lapt
Ada beberapa program dari pemerintah yang bertujuan membantu masyarakat untuk memiliki rumah mereka sendiri. Lakukan riset dan lihat mana yang masuk dalam kualifikasi Anda.

  1. Bandingkan pinjaman rumah

lohselaw.com

lohselaw.com

Banyak pembeli yang berencana untuk mengambil pinjaman rumah di Bank yang sudah lama mereka kenal. Tapi, dengan begitu banyak bank menawarkan pinjaman rumah, Anda dapat menyimpan banyak uang dari pembayaran bunga jika Anda meluangkan waktu untuk membandingkan berbagai tawaran pinjaman perumahan

  1. Inflasi

inflasi-ilustrasi-130801c
Perhatikan tren inflasi untuk melihat apakah pinjaman perumahan jangka panjang (misalnya pinjaman perumahan 30 tahun) lebih menguntungkan daripada pinjaman perumahan jangka pendek. Hal ini dapat membuat Anda lebih hemat dalam membayar bunga. Jika inflasinya tinggi, jumlah pinjaman yang akan Anda bayar di tahun kemudian bisa jadi bernilai lebih sedikit dibanding apa yang terlihat dalam penilaian sekarang.

  1. Bangun Dana Darurat

www.gayahidupku.com

www.gayahidupku.com

Mempunyai dana darurat menjadi penting ketika Anda membeli rumah. Anda akan membutuhkan suatu cara untuk dapat menutup pembayaran hipotek bulanan jika Anda tiba-tiba kehilangan sumber pendapatan utama. Dana darurat Anda harus cukup untuk menutup beberapa bulan pembayaran hipotek, termasuk di dalamnya dana rumah tangga sampai Anda dapat menemukan pekerjaan baru.

  1. Anggaran untuk dana tambahan ketika membeli rumah

www.teropongbisnis.com

www.teropongbisnis.com

Anda mungkin terlalu fokus pada harga properti dan melupakan dana terkait lainnya. Ada biaya legal dan pajak yang harus dibayar. Anda juga harus membayar komisi agen yang membantu Anda untuk membeli rumah tersebut.
Sama seperti ketika membuat keputusan penting yang lain, jangan biarkan diri Anda terbawa oleh emosi sebagai seorang pembeli rumah untuk pertama kali. Pikirkan dengan hati-hati, belajarlah semua yang Anda bisa, dan pertimbangkan semua pilihan Anda, terutama ketika tiba pada tawaran pinjaman perumahan. Pikiran yang jernih dan kesabaran akan membuat Anda mampu membuat keputusan yang tepat dalam memilih rumah dan manfaatnya dalam jangka panjang.

7 Tip Mengumpulkan Receh Untuk Resolusi Piknik

7 Tip Mengumpulkan Receh Untuk Resolusi Piknik

Hello 2017…
Apa resolusi piknik kamu tahun ini? Kalau The Emak sih nggak muluk-muluk karena resolusi tahun lalu banyak gagalnya, hiks. Tapi ketolong sama pengalaman traveling di akhir tahun yang tak disangka-sangka: cruising! Tahun ini keluarga precils insyaallah akan ke KL dan Malaka (dapat tiket 0 rupiah AA dari tahun lalu) dan LOB Komodo (amin YRA). Udah itu doang? Enggak sih, nanti ditambah staycation sana-sini dan weekend mini trip entah nyangkut di mana, hahaha. Trus The Emak juga punya keinginan terpendam untuk #ngopibarengnicsap2017 karena kan destinasi nggak melulu tempat, bisa juga orang.

Nah, yang lebih penting dari sekadar resolusi piknik adalah bagaimana cara untuk mewujudkannya.Traveling pasti perlu modal dong. Kabar baiknya, nggak semua biaya traveling harus dibayar dengan uang. Bisa juga dibayar pakai miles untuk tiket pesawat, pakai kredit poin untuk penginapan, dan pakai doa kalau pengen menang kuis 😉 Emak yang baik hati dan tidak sombong ini akan berbagi tips untuk ngumpulin duit dan poin receh agar resolusi piknik kamu kesampaian.

Untuk bisa mengumpulkan miles/mileage (poin penerbangan), kita harus jadi anggota frequent flyer dari suatu maskapai. Nama program tiap perusahaan penerbangan bisa beda-beda. Untuk orang Indonesia, saya sarankan minimal ikut tiga keanggotaan frequent flyer ini: Garuda Indonesia, Air Asia, dan Singapore Air. 

“Duh, saya kan jarang terbang?” Tenang, untuk ikut keanggotaan ini nggak perlu harus sering terbang kok. Bahkan sebaiknya mendaftar jadi anggota sebelum terbang dan sebaiknya sebelum beli tiket agar nomor frequent flyer bisa dicantumkan ketika membeli tiket. 

Cara mendaftar gampang kok, seperti ketika kita membuat akun email. Klik masing-masing website-nya ya, trus cari tombol Daftar/Join/Register.
Garuda Miles: https://garudamiles.com    
Air Asia Big Loyalty Programme: http://www.airasiabig.com/id/id/
Kris Flyer SIA: http://www.singaporeair.com/KrisFlyer

Nah, kalau keanggotaan frequent flyer udah beres, mari kita cari tahu cara memperoleh poinnya. Nggak melulu dari terbang lho. The Emak punya 7 tips untuk ngumpulin remah-remah biaya untuk traveling.

1. Mengumpulkan receh (literally)
Ini serius. Saya selalu meminta uang kembalian kalau belanja di minimarket atau supermarket. Dan saya pasti mengecek struk belanja sebelum keluar dari toko. Untuk toko besar biasanya sih saya pakai kartu debit atau kredit, tapi untuk toko kecil saya pakai uang kas. Lebih sering saya yang memberi kasir uang kembalian karena saya selalu bawa recehan di dompet untuk belanja.

Bukannya saya pelit untuk donasi ya, tapi untuk zakat, uang qurban dan sumbangan sosial memang sudah saya program, bukan dari uang receh. Donasi pun akan sampai ke penerima yang kita pilih sendiri.

Latihan minta uang kembalian ini membuat kita menghargai uang kecil, karena uang besar berasal dari uang kecil. Dalam bahasa Ibuk saya yang pedagang, kita harus “setiti”. Apa ya bahasa Indonesianya yang pas? Karena benar-benar uang receh, tentu hasilnya setahun enggak banyak, tapi tetap saja ada harganya. Misal sehari kita bisa mengumpulkan 1000 rupiah saja, setahun kita bisa dapat 365 ribu. Cukup untuk bayar pajak bandara, karena meski kita bisa membeli tiket pesawat dengan miles, pajak bandara tetap harus dibayar pakai uang, nggak bisa pakai daun 🙂

2. Mengumpulkan cashback dari Shopback 
Hayo siapa yang hobi online shopping? *ikut ngacung. Sejak kenal Shopback, saya selalu belanja melalui website/apps ini karena setiap belanjaan kita bakalan dapat uang kembalian antara 2% sampai 15%. Belanjaan saya juga kebutuhan sehari-hari sih seperti beli pulsa, bayar PDAM, bayar BPJS di tokopedia; beli tiket nonton di BookMyShow; beli tiket pesawat di PegiPegi, Tiket, atau Nusatrip tergantung mana yang lebih murah; booking hotel di Booking dot com atau Agoda.

Keuntungan jadi anggota Shopback ini, uang kembalian kita terkumpul di suatu tempat dan bisa ditarik jadi tunai (transfer ke rekening bank kita) kapan pun kita mau. Lumayan kan kalau dalam setahun bisa dapat 3-4 juta? Tinggal bilang ke pasangan kita, “Sayang, liburan yuk aku yang traktir.” :p
 
Daftar Shopback pakai referral saya untuk mendapatkan bonus Rp 45.000: https://www.shopback.co.id/?raf=YppJr2

https://www.shopback.co.id/?raf=YppJr2
Toko favorit ada di sini semua
Cashback saya 🙂 Lumayan yah.

3. Mengisi Survey YouGov untuk Poin Airasia Big
Ini tadi yang saya bilang nggak harus sering terbang untuk mencari poin frequent flyer. Kita bisa mendapatkan poin Air Asia Big hanya dengan mengisi survey. Setiap survey bisa dapat poin mulai dari 25 poin sampai 150 poin. Nanti kalau sudah terkumpul 5000 poin, bisa ditukar menjadi 2500 poin AirAsia Big. Kalau sedang promo, banyak rute Air Asia yang bisa ditukar hanya dengan 500 poin saja, misalnya Jakarta – KL, Jakarta – Penang, Jakarta – Bali, Surabaya – Johor Bahru, dll.

Surveynya gampang kok, tentang kehidupan kita sehari-hari. Misalnya tentang pemakaian internet di rumah, merk sabun yang sering dipakai, pendapat tentang service provider, dll. Setelah mendaftar, nanti akan dikirimi email kalau ada survey yang cocok dengan profil kita. Surveynya bisa dikerjakan di komputer atau smartphone, dan biasanya nggak sampai 10 menit.

Daftar survey YouGov di sini:
https://id.yougov.com/en-id/refer/TQ3vAFZlkjhYLB6Bv-KGvw/



4. Menulis Review di Tripadvisor untuk Miles Garuda
Selain survey, kita juga bisa menambah miles dengan cara menulis review di Tripadvisor Indonesia. Sebenarnya kita bisa memilih, poinnya mau ditukar jadi Garuda Miles atau Air Asia Big, tapi saya lebih memilih ditukar Garuda Miles. Setiap reviewer hanya boleh memilih salah satu.

Yang harus dilakukan adalah mendaftar jadi anggota Garuda Miles dulu agar mendapatkan nomor anggota. Setelah itu, daftar menjadi anggota Tripadvisor Indonesia (bisa dengan akun facebook biar nggak ribet). Baru kemudian menyambungkan program mileage dari review Tripadvisor di sini: https://www.tripadvisor.co.id/GarudaMiles

Yang bisa diulas di Tripadvisor tidak cuma hotel atau penginapan, tapi juga restoran atau tempat wisata. Jadi tanpa pergi jauh pun kita bisa menulis tentang warung langganan di kota kita sendiri. Setiap tempat yang kita review punya nilai mileage sendiri, mulai dari 5 poin sampai 200 poin. Ulasan harus otentik ya, artinya kita memang pernah punya pengalaman di tempat yang kita review. Ulasan palsu akan membuat kita di-blacklist oleh Tripadvisor. 

Miles yang dibutuhkan untuk terbang dengan Garuda dari Surabaya ke Bali adalah 4000. Kalau tiap review rata-rata dapat 50 miles, kita tinggal menulis 80 kali 🙂 Atau redeem miles Garudanya pas diskon 50%, jadi untuk SUB – DPS atau Jakarta – Belitong tinggal perlu 2000 poin (40-an review) saja. Baca pengalaman saya menukar Garuda miles untuk terbang ke Bali sekeluarga di sini.

 

Poin dari review langsung masuk miles Garuda



5. Join Afiliasi Airbnb
Airbnb adalah apps dan website favorit saya untuk mencari vila atau apartemen ketika harga hotel terlalu mahal. Saya pernah memakai airbnb untuk memesan penginapan di Paris, Ubud, Taipei, dan baru-baru saja Jogja.

Airbnb juga termasuk yang murah hati memberikan credit point untuk para affiliate-nya. Kalau saya memberikan referral pada seseorang untuk bergabung dengan airbnb, orang tersebut akan mendapat Rp 295.000 (besaran kupon ini bisa berubah sesuai program mereka) dan saya akan mendapat jumlah yang sama kalau orang tersebut memesan penginapan. Karena rajin memberikan referral, selama ini saya bisa memesan penginapan di airbnb dengan diskon besar atau bahkan gratis 🙂

Daftar airbnb pakai tautan ini ya: https://www.airbnb.com/c/akumalasari

 

6. Join Afiliasi Hotel Quickly
Hotel Quickly adalah apps favorit saya untuk memesan hotel yang diperlukan secara mendadak. Apps ini paling pas untuk staycation. Saya pernah pakai untuk memesan beberapa hotel di Surabaya.

Untuk bisa menjadi affiliate, kalian harus mendaftar di apps Hotel Quickly dulu, cari apps nya di Google Play atau App Store. Setelah itu masukkan kode AKUMA72 untuk mendapatkan diskon tambahan 15% untuk pemesanan pertama. Nanti di apps, kalian bakalan punya banyak pilihan untuk memberikan referral ke teman-teman dan akan mendapat Rp 10.000 setiap kali teman menggunakan kode kalian, plus 10% dari pemesanan ketika teman kalian booking hotel. Lumayan, kreditnya bisa buat staycation leha-leha. Kalau udah punya kredit mending cepat dipakai sebelum expire 🙂
 

tampilan apps HQ

7. Menukar Poin Kartu Kredit
Tip terakhir untuk membiayai liburan adalah dengan menukar poin kartu kredit. Tentu saja syaratnya kalian punya kartu kredit, hehehe. Eh kalau nggak punya kartu kredit, ada kok kartu debit yang poinnya bisa ditukar miles Garuda, contohya Fiestapoin Bank Mandiri.

Bagi keluarga saya, kartu kredit adalah alat bayar yang praktis, terutama ketika bertransaksi online atau transaksi di luar negeri. Kami tidak pernah ngutang dan pasti membayar tagihan tepat waktu, jadi tidak pernah membayar bunga. Karena memang hanya sebagai alat bayar, kami masing-masing hanya punya satu kartu kredit.

Kalau kalian ingin mengumpulkan miles melalui poin kartu kredit, sebaiknya memang memilih kartu kredit yang bekerja sama dengan maskapai tertentu, agar milesnya cepat bertambah. Untuk miles Air Asia pilih CIMB Niaga, Singapore Air pilih BCA, sementara Garuda bekerja sama dengan BNI dan Citibank.

Tapi kartu kredit lain pun tetap bisa ditukar dengan miles. Bahkan keuntungan punya kartu kredit biasa, poinnya juga bisa ditukar dengan poin dari hotel, misalnya poin IHG (Holiday Inn) atau Hilton Honor. Kami pernah menginap gratis di Holiday Inn Penang dengan menukar poin IHG plus tambahan dari poin kartu kredit. Saya juga pernah merasakan terbang dengan kelas bisnis Singapore Air dengan menukarkan miles Krisflyer plus tambahan poin dari kartu kredit suami, hihihi. Padahal, saya belum pernah membeli tiket SQ dengan duit saya sendiri. Miles yang saya tukarkan berasal dari tiket hadiah ketika saya memenangkan kuis New Zealand Tourism. Moral of the story: selalu daftar keanggotaan frequent flyer sebelum kamu beli tiket pesawat atau sebelum kamu menang kuis 🙂


Itu semua tip-tip yang bisa kita semua lakukan sebagai rakyat jelata biasa. Tentu masih ada cara lain, misalnya endorse instagram kalau kamu arteeees. Atau bisa pasang iklan di blog kalau view blog kamu ratusan ribu sebulan, hehe. Tapi nggak papa, tetap optimis ya untuk #resolusipiknik2017 kamu. Jangan sampai kita rakyat biasa kena derita #kurangpiknik. Gimana, ada yang mau bareng kami ke Labuhan Bajo?


~ The Emak

Naik Bus dari Sydney ke Canberra

Naik Bus dari Sydney ke Canberra

Bulan Juni Si Ayah menghadiri konferensi di Canberra. Tentu Si Emak saleha yang mengurusi semuanya, termasuk cari tiket pesawat (pakai Air Asia dari DPS – SYD, 5 jutaan), pesan penginapan (dapatnya paling murah di ANU University House) dan mencarikan transportasi dari Sydney ke Canberra. Tidak ada penerbangan langsung dari kota di Indonesia ke Canberra, jadi memang harus transit. Kota terdekat dengan Canberra adalah Sydney (3 jam berkendara). 

Pilihan transportasi dari Sydney ke Canberra bisa dengan kereta api, pesawat, sewa mobil atau dengan bus (coach). Kereta api kurang saya rekomendasikan karena waktu tempuhnya yang lebih lama daripada bus (4 jam 20 menit) dan harganya sedikit lebih mahal daripada tiket bis (AUD 39,54). Jangan kaget ya kalau kereta api di Australia jalannya lambaaaaat, hahaha. Kereta api ini cocok untuk orang yang selo, karena jadwalnya pun kurang fleksibel, hanya ada tiga jadwal kereta dari Sydney ke Canberra: jam 7, 12 dan 18. Untuk lebih lengkapnya cek http://www.nswtrainlink.info.

Pesawat adalah pilihan transportasi dengan waktu tercepat. Tapi tentu saja harganya lebih mahal. Tiket termurah sekitar $145 untuk 1 jam penerbangan (cek website webjet.com.au). Kalau dihitung dengan waktu untuk sampai ke bandara dan untuk cek in, tentu waktu perjalanan tidak beda jauh dengan naik bus yang hanya perlu 3,5 jam.

Dulu ketika kami tinggal di Sydney, kami menggunakan mobil pribadi atau menyewa mobil ketika ke Canberra. Perjalanan ke Canberra melewati jalan tol yang mulus banget, jarak sekitar 300 km bisa ditempuh dalam 3 jam saja. Tapi perjalanan dengan menyetir sendiri ini sungguh membosankan karena pemandangannya itu-itu saja, dan juga rawan ngantuk karena jalanan terlalu sepi dan terlalu mulus :p

Karena itu, untuk kali ini, naik bus adalah pilihan terbaik untuk si Ayah. Saya segera mengecek website Murrays, perusahaan bus terkemuka di Sydney. Di website-nya, kita bisa langsung memesan tiket sesuai jadwal yang tersedia setiap jam. Bayarnya pakai kartu kredit. Waktu saya pesankan, ada tiket diskon seharga $30 untuk jadwal di pagi hari. Tentu saya nggak mau kehabisan!

Sebenarnya ada pilihan lain selain bus Murrays, yaitu bus Greyhound yang cukup terpercaya juga. Tapi jadwal bus Greyhound ke Canberra tidak sesering bus Murrays. Jadwal dan harga tiket bisa dicek langsung di website Greyhound Australia

Terminal bus Sydney ada di sebelah stasiun Central. Datanglah sesuai jadwal keberangkatan karena bus pasti tepat waktu. Kalau sudah memesan, cukup antre dengan tertib untuk naik ke dalam bus karena sopir sudah punya daftar nama penumpang. Nggak perlu terburu-buru atau nyela antrean ya, semua pasti kebagian tempat duduk. Kata Si Ayah, interior bus-nya cukup mewah dan nyaman. Setiap penumpang harus memakai seat belt. Iya, aturan Australia memang gitu :p Setiap tempat duduk ada colokan listriknya untuk nge-charge (yay, ini penting!) dan tersedia juga toilet (yang nggak bau) di bagian belakang. Di dalam bus boleh minum atau makan, asal bukan minuman atau makanan panas.

Perjalanan sekitar 3,5 jam dan berlangsung mulus-mulus saja, bisa disambi bekerja atau… tidur!

Di Canberra, terminalnya ada di Jolimont, sebelah hotel Novotel. Kami pernah menginap di Novotel Canberra ini, review-nya bisa dibaca di sini. Dari terminal tinggal jalan sekitar dua puluh menit ke ANU University House. Atau kalau kalian pengen menginap di hostel, ada Canberra City YHA, 15 menit jalan kaki dari terminal bus ini.

Selain ke Canberra, Murrays juga melayani jalur bus dari Sydney ke Snowy Mountain dengan tarif $120 pp. Cukup mahal sih, dibandingkan dengan tur sehari yang tarifnya mulai $99 saja, contohnya di http://www.apsetours.com.

Menurut saya, Canberra ini kotanya ngebosenin, hehe. Kalau memang penasaran mau ke sini, pas kan waktunya ketika ada Floriade atau Festival bunga di musim semi, sekitar bulan September-Oktober. Atau bisa juga mampir ke Canberra ketika mau lihat salju di Snow Mountain (3 jam berkendara dari Canberra).

~ The Emak

Memesan Penginapan, Paling Murah Pakai Apa?

Little A di Kids Suite Hard Rock Hotel Bali

Mencari, membandingkan dan memesan penginapan secara daring (online) sekarang ini mudah banget. Banyak situs pemesanan hotel yang mudah digunakan, dan menerima pembayaran dari berbagai macam cara. Lalu, bagaimana cara memilih website atau apps booking agar dapat harga yang paling murah? Golden rule-nya adalah: selalu cek toko sebelah. Saya sendiri minimal membandingkan tiga website pemesanan penginapan, misalnya Agoda, Booking dot com dan website resmi hotel tersebut. Jangan pernah terjebak dengan diskon besar atau potongan harga. Bisa jadi harga sudah dinaikkan terlebih dahulu sebelum didiskon. Jangan fanatik dengan satu booking engine tertentu, selalu cek toko sebelah!

Setiap website booking engine selalu ada kelebihan dan kekurangannya. Agoda mungkin harganya paling murah untuk hotel-hotel di Asia, tapi di Australia, seringkali Wotif yang harganya lebih juara. Venere bisa jadi tarifnya paling murah di Eropa, tapi mungkin kita perlu memesan lewat Booking.com supaya mudah membatalkan kalau ada perubahan rencana. Berikut ulasan booking engine dari pengalaman The Emak.

1. HotelsCombined
Ini website andalan The Emak untuk membandingkan harga suatu hotel dari berbagai situs pemesanan hotel terkenal seperti Agoda, Venere, Hotels, Booking dot com dan lain-lain. Kelebihannya, website ini sudah langsung membandingkan harga beserta pajak yang  harus kita bayarkan, juga menghitung total harga yang harus kita keluarkan, sesuai berapa malam kita menginap. Dari website ini kelihatan booking engine mana yang menawarkan harga paling murah untuk hotel tersebut di tanggal tertentu. Kalau kita klik harga termurah, kita langsung diantar ke website booking engine karena HotelsCombined hanya bertugas membandingkan harga. Jangan khawatir, layanan ini gratis kok.


2. Website Hotel atau Telepon Langsung 
Kadang website resmi hotel menawarkan harga yang lebih murah daripada booking engine, terutama kalau mereka sedang punya promo. Saya selalu cek website resmi penginapan sebelum mengambil keputusan mau memesan lewat mana. Untuk beberapa hotel kecil di Indonesia, kadang lebih mudah memesan via telepon, seringkali tidak diperlukan deposit apapun. Seperti ketika saya membawa anak-anak keliling Jawa naik kereta, beberapa hotel saya pesan via telepon. Ketika saya memesan Hard Rock Hotel di Bali, harga terendah saya temukan di website resmi mereka.

3. Agoda
Website Agoda adalah andalan saya untuk booking hotel di wilayah Asia. Harganya memang lebih murah daripada booking engine lainnya untuk wilayah Asia. Untuk member Agoda, ada rabat berbentuk poin yang nilainya sekitar 5% dari nilai pesanan hotel kita. Setelah mencapai jumlah tertentu, poin ini bisa kita tukarkan untuk mendapatkan potongan harga atau bahkan menginap gratis. Lumayan kan buat staycation. Perlu dicatat, harga Agoda di pencarian awal belum termasuk pajak, jadi di akhir pemesanan, ada tambahan biaya yang harus kita bayarkan. Pemesanan Agoda ini bisa dibayar melalui kartu kredit atau paypal. Nggak punya keduanya? Boleh pesan via The Emak melalui DM twitter (@travelingprecil) atau FB messenger. Harga sama kok, dan biasanya nggak masalah pesanannya dibayarkan dengan kartu kredit orang lain asal nama yang cek in sama dengan nama di voucher hotel. Mention @travelingprecil ya kalau perlu bantuan booking via Agoda, nanti bayarnya via transfer ke rekening bank The Emak.

4. Booking.com
Website ini tampilannya simpel dan mudah digunakan. Salah satu keunggulan Booking dot com adalah fitur ‘pembatalan gratis’. Fitur ini penting bagi traveler yang itinerary-nya belum fixed. Saya menggunakan pemesanan hotel di booking dot com untuk melengkapi syarat visa Schengen. Waktu itu itinerary kami di Eropa belum final, sementara dokumen untuk visa harus segera diajukan. AKhirnya saya memesan beberapa penginapan melalui Booking dot com dengan fitur ‘pay later, free cancelation‘ atau bayar nanti, gratis pembatalan. Setelah visa saya dapatkan, dan ternyata itinerary kami berubah, pesanan hotel saya batalkan. Proses pembatalan mudah dan gratis melalui website mereka.

5. Wotif
Wotif adalah website andalan saya untuk mencari penginapan di Australia dan New Zealand. Hampir semua penginapan di wilayah Oceania, mulai dari yang mewah sampai yang budget seperti motel atau hostel ada di wotif. Tarif di wotif untuk wilayah ini relatif lebih murah daripada di booking engine lain, meskipun ada biaya pemesanan sekitar $4.

6. Accor & IHG
Accor dan Intercontinental Hotel Group (IHG) adalah kelompok hotel waralaba (chain hotel) langganan saya. Alasannya sederhana sih, hotel Novotel dari Accor dan hotel Holiday Inn dari IHG bisa mengakomodasi dua anak dalam satu kamar tanpa harus membayar ekstra bed. Novotel menyediakan dua double bed dalam satu kamar atau satu queen bed dan satu sofabed. Untuk dua dewasa dan dua anak sampai usia 16 tahun, tidak perlu memesan kamar kedua atau ekstra bed. Kami pernah menginap di Novotel Canberra, Sydney Olympic Park, Novotel Clarke Quay Singapura dan Novotel Brussel Off Grand Place. Holiday Inn juga menyediakan dua double bed dan malah kasur mereka lebih lebar daripada Novotel. Kalau sering menginap di hotel-hotel yang termasuk dalam grup Accor atau IHG, sebaiknya mendaftar keanggotaan mereka agar bisa mendapatkan poin setiap kali menginap. Poin tersebut nanti bisa ditukar dengan bermalam gratis seperti pengalaman kami menginap di Holiday Inn Penang.
  
7. Hotel Quickly
Hotel Quickly adalah app yang bisa dipasang di hp android maupun iOS. App ini dirancang khusus untuk pemesanan hotel mendadak, malam ini atau besok. Tarif hotel yang ditawarkan cukup murah dengan promo last minute booking. Pasang app ini di hp untuk memudahkan sewaktu-waktu perlu pesan hotel mendadak di suatu kota, atau cuma ingin staycation seperti yang pernah kami lakukan di Swiss Belinn Surabaya. Pengen dapat diskon Rp 130.000? Unduh app Hotel Quickly di iTunes Store atau Google Play dan redeem (tukarkan) kode promo dari The Emak: AKUMA72. 



8. AirBnb 
Airbnb adalah website pemesanan bed & breakfast, atau tempat menginap yang disediakan perorangan, bukan hotel atau motel. Memesan melalui airbnb menjadi alternatif ketika hotel di suatu kota tarifnya sangat mahal. Biasanya tarif airbnb lebih murah daripada hotel. Kadang pemilik menyewakan satu kamar kosong yang ada di apartemennya atau rumahnya, atau seluruh apartemennya. Tinggal di airbnb juga terasa seperti tinggal di rumah warga lokal, tentu pengalamannya berbeda dari tinggal di hotel biasa.

Kami pernah memesan apartemen di Paris melalui airbnb. Caranya bisa dilihat di tautan ini. Untuk liburan di Ubud bulan Oktober nanti, saya juga sudah memesan vila melalui airbnb. Pengen dapat voucher airbnb $25 (sekitar Rp 333.000)? Daftar airbnb melalui link ini ya: www.airbnb.com/c/akumalasari. Lumayan banget kan, voucher segitu bisa buat menginap gratis semalam di Jogja atau Solo lho 🙂

9. HostelWorld
Ini website andalan untuk mencari dan memesan hostel. Saya pernah menggunakannya untuk memesan hostel di Boat Quay Singapura. Ternyata anak-anak boleh kok menginap di hostel, asal memesan kamar privat, bukan kamar asrama. Enaknya booking di hostelworld, kita hanya perlu membayar deposit 10% dari harga kamar, sisanya bisa dibayar ketika cek in. Misalnya tarif satu malam di kamar asrama hostel di Singapura sebesar Rp 300 ribu, cukup bayar Rp 30 ribu untuk booking.



 
10. Website Lokal: Tiket, Traveloka, Nusatrip
Saya belum pernah sih memesan hotel via website lokal, tapi sudah sering menggunakan booking engine tersebut di atas untuk membeli tiket pesawat. Keuntungan dari memesan via booking engine lokal adalah pembayarannya bisa melalui transfer bank atau internet banking, tidak harus punya kartu kredit.

Gimana, sudah siap berburu penginapan untuk liburan? Jangan lupa memanfaatkan poin, voucher, diskon, promo yang ada. Gakpapa dibilang Emak-Emak banget, yang penting sekeluarga bisa sering-sering piknik :p

~ The Emak
Follow @travelingprecil

Nyamannya Transit di Bandara Changi Singapura

Bulan Juni dan Juli, saya empat kali transit di Changi, terbang ke New Zealand dengan Singapore Airlines dan terbang ke Eropa dengan Emirates. Biasanya, ketika terbang ke arah timur Indonesia, tujuan Australia, saya lebih suka transit di Denpasar karena menghemat waktu terbang. Tapi untuk tujuan Selandia Baru memang belum ada penerbangan langsung dari Indonesia, sehingga terpaksa harus bolak-balik terbang ke barat dulu, baru ke timur lagi. Kalau tujuan akhirnya memang ke arah barat seperti Timur Tengah atau Eropa, tentu saya lebih memilih transit di bandara Changi daripada bandara lain (Soekarno-Hatta atau KLIA).

Ketika mendapat itinerary tiket SQ dari Jakarta ke Christchurch via Singapore, saya deg-deg-an melihat waktu layover yang mepet banget. Ketika berangkat, memang ada waktu 3 jam untuk transit. Tapi pulangnya, hanya ada waktu 55 menit untuk turun dari pesawat dan boarding lagi ke pesawat berikutnya melewati pemeriksaan keamanan. Beda terminal lagi! Duh, piye iki?

Saya ingat repotnya pindah dari satu terminal ke terminal lain dalam bandara yang sama di Indonesia. Waktu nyasar di T1 Juanda, padahal harus berangkat dari terminal 2, kami perlu waktu 30 menit. Di Changi? Untungnya antar terminal cuma perlu waktu 3 menit, dengan naik skytrain gratis. Skytrain ini seperti monorail, yang menghubungkan T1, T2 dan T3 Changi, datang setiap 3 menit. Stasiun skytrain bisa diakses dari public area (daerah umum, di luar pemeriksaan imigrasi) dan transit area (daerah transit, di dalam pemeriksaan imigrasi).

Stasiun Skytrain
Toilet Changi yang luas, bersih dan wangi

Ketika penumpang mendarat di Changi, dia ada di transit area. Kalau bagasi sudah diurus oleh maskapai yang sama maupun yang menggunakan code share, penumpang tidak perlu melalui pemeriksaan imigrasi, mengambil bagasi dan cek in lagi. Penumpang transit bisa langsung menuju boarding gate pesawat berikutnya, meskipun terletak di terminal yang berbeda. Ketika saya ke New Zealand, bagasi saya sudah diurus di Jakarta dan langsung diterbangkan ke Christchurch. Ketika cek in di Jakarta, saya sudah mendapat boarding pass pesawat dari Singapura ke New Zealand. Begitu turun pesawat di Changi, saya tinggal menunggu boarding lagi di transit area. Saya punya waktu tiga jam yang bisa saya gunakan untuk browsing internet, kirim kabar ke orang rumah, sholat dan dandan di toilet yang bersih dan luas.

Pulang dari Christchurch, saya harus ‘mengejar’ pesawat ke Jakarta, dalam waktu 55 menit. Ternyata Singapore Airlines sudah punya sistem yang bagus untuk transfer. Kira-kira satu jam sebelum pesawat mendarat, kami sudah diberi pengumuman lokasi boarding gate pesawat berikutnya yang akan kita tumpangi. Para penumpang yang lay over-nya cepat juga diberi tempat duduk paling depan sehingga paling cepat keluar dan segera menuju boarding gate lagi. Ada petugas yang ‘menjemput’ para penumpang yang transitnya mepet ini, memberi tahu arah agar tidak salah jalan. Ketika itu saya mendarat di T3, tapi harus boarding lagi di T2. Semua berjalan lancar dan mulus-mulus saja, saya hanya perlu waktu 10 menit (jalan kaki dan menunggu skytrain) untuk pindah terminal. Kira-kira perlu waktu 15 menit untuk antre pemeriksaan keamanan. Dan voila, saya sudah duduk manis lagi di penerbangan selanjutnya. Mungkin lain ceritanya kalau ada yang perlu ke toilet. Duh, antre toilet di dekat pesawat mendarat tuh pasti puanjang banget. Good luck aja deh 🙂 Pengalaman saya, pesawat SQ dari Singapura ke Jakarta sedikit terlambat karena menunggu setoran bagasi dari penumpang transit (milik saya, hehe). Jadi yang membeli tiket terusan dari maskapai yang sama (atau codeshare), tidak perlu panik kalau waktu transit di Changi mepet. Kurang dari sejam pun bisa terkejar, bahkan kalau kita bawa anak-anak.

Beda dengan ketika kami sekeluarga mau ke Eropa, kami tetap harus melewati imigrasi (cek paspor) karena pesawat yang kami beli ketengan, bukan pesawat terusan dari Surabaya ke Paris. Dari Surabaya ke Singapura kami naik Air Asia. Dari Singapura ke Paris kami naik Emirates. Terpaksa bagasi kami ambil sendiri lagi dan cek in ulang di konter Emirates. Begitu juga pulangnya, dari Paris ke Singapura (via Dubai) kami naik Emirates. Tapi untuk menuju Surabaya, kami naik China Airlines. Lama menunggu pesawat di Changi, baik berangkat atau pulang sekitar enam jam.

Di Changi, banyak tanda penunjuk jalan dan rambu-rambu dalam empat bahasa (Inggris, Mandarin, Melayu dan Tamil) sehingga kita nggak akan nyasar. Kalaupun nyasar, petugas bandara mudah ditemui. Di setiap sudut ada informasi penerbangan dan juga papan interaktif yang akan memberitahu kita ‘rute’ yang harus kita tempuh kalau kita ingin menuju suatu tempat. Saya juga salut dengan fasilitas-fasilitas bandara Changi yang memanjakan pengunjungnya. Semua fasilitas seperti toilet, ruang perawatan bayi dan tempat sholat (prayer room) terawat dengan baik, dalam kondisi bersih dan tersedia di mana-mana. Musholla dipisah antara laki-laki dan perempuan, termasuk tempat wudhunya. Tempatnya bersih dan nyaman, meskipun tidak besar. Ada mukena yang bisa dipinjam kalau kita tidak bawa mukena sendiri. Di sini tempat yang paling nyaman untuk menyelonjorkan kaki dan menghilangkan penat. Tapi di dinding musholla jelas-jelas ada tanda larangan: “Strictly No Eating And Sleeping Is Allowed In This Room” Dilarang keras makan dan tidur di ruangan ini.

Apa fasilitas yang paling kami sukai? Internet gratis tentu saja, biar gak bosen menunggu berjam-jam. Kita bisa mengakses internet gratis langsung dari gadget yang kita bawa (ponsel, tablet, laptop) atau dengan menggunakan komputer yang ada di setiap terminal. Saya juga menemukan beberapa komputer berinternet ini tersedia di dalam boarding gate. Cocok untuk update pesan di Facebook sebelum berangkat. Dari ponsel, ketika wifi kita sudah terhubung, kita diminta mendaftarkan alamat email dan nomor ponsel. Setelah itu akan ada pesan bahwa password akan dikirim ke nomor ponsel kita. Sayangnya waktu itu, nomor ponsel Indonesia saya tidak bisa menerima password. Kalau terjadi seperti ini, datang saja ke gerai informasi untuk meminta password dari mereka. 
 

Internet gratis.
Prayer room. Ada sign ‘Tidak boleh tidur di sini’

Lalu, selama menunggu pesawat selanjutnya, enaknya ke mana saja? Ini daftar tempat nongkrong favorit kami di T1 dan T3 Changi airport.

1. Slide & Playground at T3 (Public Area)
Ini tempat bermain yang kami temukan di public area T3, letaknya di B2 (basement), dekat Starbucks. Selain arena bermain kecil, ada juga seluncuran yang lumayan mengundang nyali anak-anak. Semuanya gratis. Begitu mencoba sekali, Little A ingin mencoba lagi dan lagi. Seluncuran ini tidak dijaga, jadi untuk anak-anak yang masih kecil (minimal tinggi 100cm) harus dijaga orang tuanya. Kalau bosan bermain dan meluncur, ada air mancur menari di sebelah Starbucks.

2. Social Tree T1 (Transit Area)
Kita akan langsung menemukan Social Tree setelah melewati pemeriksaan imigrasi di Terminal 1. Di pohon ini, kita bisa berselfie di mesin khusus, lalu menghias dan mengunggahnya ke atas. Satu pose? Nggak cukup lah.
Setelah capek selfie, kita bisa duduk di sofa-sofa empuk di sebelahnya, sambil memandang aktivitas pesawat di runway dari balik kaca.

3. Butterfly Garden T3 (Transit Area)
Letaknya di T3, agak tersembunyi di belakang, jadi kalau nyasar, mintalah bantuan petugas. Troli kecil bisa dibawa masuk. Taman kupu-kupu ini keren karena kita bisa melihat berbagai jenis kupu-kupu (jelas lah!). Saya bukan penggemar kupu-kupu tapi tetap senang berjalan-jalan di antara mereka yang terbang dengan lincah dan gembira. Suhu di taman ini cukup panas, seperti di luar ruang. Yang nggak kuat berpanas-panas seperti saya, monggo balik lagi ke ruang ber-AC 😀


4. Koi Pond T3 (Transit Area)
Kolam koi ini persis di sebelah taman kupu-kupu, di terminal 3. Anak-anak pasti seneng ke sini. Suasananya lebih adem daripada taman kupu-kupu. Di sampingnya banyak sofa dengan colokan. Pas banget untuk nge-charge gadget. Kami berlama-lama di sini, sambil mencoba mesin pijat kaki di pojok ruangan, membuatkan susu untuk Little A dari air panas di nursery room, dan tentu saja leyeh-leyeh sambil menunggu jam makan.


5. Playground T3 (Transit Area)
Kami senang sekali main-main di terminal 3, meskipun pesawat kami sendiri boarding dari terminal 1. Karena punya banyak waktu menunggu, kami puas jalan-jalan menyusuri sudut-sudut Changi ini. Di seberang kolam koi, setelah Hard Rock Cafe ada area bermain untuk anak. Cukup bagus, ada seluncurannya juga. Lokasi ini juga dekat dengan Snooze lounge di mezzanine untuk tidur dan dekat food court.


6. Singapore Street Eat T3 (Transit Area)
Ini tempat makan baru yang oke banget di terminal 3. Desainnya seperti ruko-ruko peranakan. Pilihan makanannya beragam. Kami makan di sini sebelum terbang ke Paris via Dubai. Pilihan kami adalah duck rice (SGD 6,50), beef hor fun (SGD 8), roasted chicken (SGD 5,50) dan tidak lupa chendol (SGD 4). Untuk membayar, kami membeli voucher dalam bentuk kartu di kasir (nominal terserah, kami membeli SGD 50). Kartu ini dipakai untuk membayar di outlet-outlet yang kita pilih. Kalau ada sisa, bisa diuangkan kembali. Saya senang makan di sini karena enak dan harganya tidak mahal.


7. Food Court & Snooze Lounge T1 (Transit Area)
Pulang dari Eropa, kami naik pesawat China Airlines untuk kembali ke Surabaya. Pesawat boarding di terminal 1. Ketika kami pertama kali ke Singapura, Si Ayah dan Big A pernah mencoba makan chicken rice di food court T1, mereka seneng banget dan ingin mencoba lagi. Tapi kali ini kami memilih duduk-duduk di lounge sebelah food court, yang sofanya lebih nyaman plus ada colokan untuk nge-charge. Saya yang waktu itu belum lapar banget memilih ngemil popcorn ayam dari Texas Chicken.

Saya senang menunggu di Changi Airport, tetap nyaman tanpa harus mengeluarkan uang (kecuali untuk beli makanan). Beda dengan bandara Dubai yang fasilitas utamanya adalah toko duty free. Ada yang senang transit di Changi juga? Di mana tempat nongkrong favoritmu?

~ The Emak

Baca juga:

Tip Packing Ke Eropa

Keluarga Precils dengan tas-tasnya di stasiun Brussel Centraal

Ketika mendapat konfirmasi booking Emirates ke Eropa, saya norak-norak bergembira melihat jatah bagasi masing-masing 30kg. Jatah total kami berempat 120kg. Edyan, lebih dari 1 kwintal! Bisa kulakan apa aja di Paris nanti? begitu pikir saya.

Tapi menjelang hari keberangkatan, saya makin realistis. Nggak mungkin lah kami bawa banyak koper, ngilu membayangkan bakal nyeret koper dari stasiun ke hotel, belum lagi naik turun tangga di stasiun-stasiun tua di Eropa. Saya juga ingat kerepotan kami membawa koper ‘bedol desa’ ketika naik campervan dari Adelaide ke Melbourne. Kapok! Akhirnya kami memang traveling light. Dua minggu di Eropa, kami ‘hanya’ bawa 1 koper kecil (bisa masuk kabin sebenarnya), 1 koper besar (apa aja bisa masuk) dan dua ransel sedang, satu yang biasa dibawa Si Ayah untuk kerja dan satunya yang biasa dibawa Big A sekolah. Oh, iya, bawaan kami tambah satu lagi: anak usia 6 tahun yang kadang minta digendong :p

Packing itu ketrampilan yang bisa dilatih, semakin sering traveling, akan semakin mahir. Lama-lama akan tahu sendiri apa barang-barang yang ngebet kita bawa tapi tidak pernah ada gunanya dalam perjalanan. Lama-lama akan sadar bahwa baju yang kita bawa cuma akan terpakai separuhnya. Standar packing saya sama untuk perjalanan seminggu, sepuluh hari atau dua minggu: bawa baju untuk tiga hari. Nanti cari laundry di perjalanan. Khusus yang hobi foto OOTD, tidak perlu mengikuti saran ini 😀

Berikut barang-barang bawaan kami untuk traveling 14 hari ke Eropa, mungkin bisa memberi gambaran bagi yang sedang menyiapkan liburan juga. Karena kami pergi di musim panas (bulan Juli), kami tidak terlalu perlu pakaian hangat yang terlalu tebal. (Baca juga: Tip Packing ke Australia dan New Zealand)

BAJU
– baju empat stel
– Syal panjang 2, pashmina 1 (bisa utk cover bagi busui), jilbab kaos instan 1
– baju tidur 2 stel
– dalaman 5 stel, dipak sendiri dalam travel cell atau keranjang baju dalam
– jaket (tebal/tipis sesuaikan dengan musim)
– kaos kaki 2 pasang (penting untuk di pesawat)
– handuk kecil (dibawa di kabin)
– sepatu (kami cuma bawa yang dipakai)
– jas hujan (yang keren, biar tetep bagus difoto)
– baju renang (akhirnya tidak terpakai, hiks)
– mukena, sarung
– sarung bali (multifungsi utk sprei dadakan, sajadah, tirai, alas piknik, dll)

GADGET
– laptop (Si Ayah harus kerja di sana je)
– ponsel dan earphone
– powerbank
– kamera (kami bawa mirrorless Sony NEX 5N dan pocket Canon S95) 
– tripod
– iPad, atau tablet juga boleh :p
– charger untuk setiap gadget. (Colokan Eropa=Indonesia, tidak perlu konektor)
– notes & bolpen (harus selalu ada di tas yang dibawa/kabin)
– buku bacaan
earmuff Peltor Little A (untuk melawan bising di airport, pesawat, stasiun)
– payung (ini saya lupa! terpaksa beli di Brussels EUR 5)

LAINNYA
– toiletries (sikat gigi, pasta, sabun, shampo kemasan kecil colongan dari hotel)
– kosmetik (sabun muka, pelembab, tabir surya, lip balm, deodorant)
– tisu basah, tisu wajah, tisu toilet 1 rol.
– tas kresek (tempat baju kotor, tempat sampah darurat, kantung muntah)
– deterjen sachet (beli di warung, supermarket nggak ada)
– obat pribadi (ventolin, parasetamol, minyak telon, handyplast)
– lensa kontak (cadangan kalo kacamata kenapa-kenapa)
– kacamata hitam

MAKANAN (untuk yang mau masak sendiri)
– mie instant untuk gawat darurat
– beras, sedikit aja untuk awal
– lauk-lauk kalengan (sarden, kornet, rendang dll)
– sambal (wajib!) dan kecap 
– bumbu instan nasi goreng
– susu formula Little A (soymilk protein)

PENTING
Dompet leher berisi: uang, kartu kredit/debit, paspor, tiket, boarding pass. 

MAHA PENTING: Rice cooker 😀

Dompet traveling yang digantung di leher dan earmuff Little A
Dengan semua bawaan, di stasiun bandara CDG Paris
Menitipkan bagasi di stasiun Amsterdam

Ketika kami cerita ke teman dan saudara bahwa kami punya rencana traveling ke Eropa, mereka punya nasihat yang sama: hati-hati banyak copet! Mereka menyarankan kami membawa dompet/tas/kantong yang dikalungkan di leher seperti jamaah haji. Dompet tipis yang berisi paspor, uang, kartu kredit/debit dan tiket ini bisa dimasukkan ke dalam baju atau jaket. Saya anggap serius nasihat mereka karena memang sering mendengar cerita orang kecopetan di Eropa, terutama Paris! Saya bela-belain membeli travel neck pouch ini di toko Kathmandu ketika jalan-jalan di Christchurch, New Zealand seharga $15. Kantongan ini juga bisa dibeli di toko perlengkapan haji atau di departemen store di bagian perlengkapan traveling (cari bagian koper-koper). Alhamdulillah selama di Eropa aman. Tas pouch kecil ini sebagai ganti ‘dompet biasa’. Apalagi kalau kemana-mana bawa ransel yang ditaruh di belakang, riskan menaruh dompet di sana.

Salah satu cara kami menghemat biaya makan di Eropa adalah memasak sendiri. Karena itu, kami memilih menginap di apartemen, bukan di hotel, yang ada fasilitas dapurnya. Enaknya mendarat di bandara Paris (CDG), tidak ada pemeriksaan custom sama sekali. Beda dengan aturan custom Australia yang ribet banget, ke Paris kita bebas bawa makanan apa saja. Bahkan tidak ada kartu kedatangan yang harus diisi. Setelah pemeriksaan imigrasi, cek paspor dan visa, kami mengambil bagasi dan bebas lenggang kangkung keluar dari bandara. Pemeriksaan custom hanya dilakukan secara random. Alhamdulillah kami tidak kena random check ini. Saya terbengong-bengong bahagia melewati petugas. Merci beaucoup!

Perlu juga diingat, kalau traveling ke beberapa kota di Eropa, entah dengan naik pesawat atau kereta, kita bakalan kerepotan kalau bawaannya terlalu banyak. Naik pesawat budget antar kota di Eropa mungkin biayanya murah, tapi tarif bagasinya sangat tidak ramah di kantong. Bandingkan dulu sebelum berangkat dengan tarif kereta yang tidak menarik biaya tambahan untuk tas

Di beberapa stasiun kecil dan tua di Paris tidak ada eskalator atau lift. Kalau stasiun besarnya biasanya ada fasilitas ini, namun tersembunyi. Carilah tanda disabilitas atau traveling dengan anak-anak (gambar kursi roda dan gambar keluarga dengan anak). Jalanan di kota di Eropa juga tidak selalu mulus. Kami harus menyeret koper-koper sejauh 400 meter di jalan konblok dari stasiun Lille Europe ke stasiun Lille Flandres. Pengalaman lain adalah menyeret koper dari stasiun Brussel Centraal ke hotel Novotel. Tidak jauh, hanya sekitar 300 meter, tapi jalannya berbatu. Saya sarankan menginvestasikan uang untuk membeli koper yang bagus. Koper kami merk American Tourister (adiknya Samsonite). Harganya sekitar 1 jutaan kalau sedang diskon. Lumayanlah daripada koper kami seharga $35 (beli di Sydney, merk abal-abal) yang langsung jebol sekali pakai.

Selama jalan-jalan, kami juga sempat menitipkan koper kami di stasiun Koln (Cologne), Jerman dan stasiun Amsterdam Centraal, Belanda. Di Koln, kami cuma punya waktu singgah tiga jam. Penitipan di stasiun Hbf Koln ini canggih banget, pake mesin otomatis seperti mesin ATM. Nanti saya tulis tersendiri. Di Amsterdam, kami perlu menitipkan koper karena di hari terakhir di sana, kereta kami baru berangkat jam 3, padahal kami sudah harus cek out dari penginapan. Penitipan tas di Amsterdam ini mirip sewa loker, kita operasikan sendiri dan membayar dengan kartu kredit.

Ada teman yang bilang, tidak perlu membawa rice cooker karena beras di Eropa sudah ‘setengah matang’ dan bisa dimasak dengan cara direbus sekali saja. Waduh, saya kok belum percaya ya. Saya ingat pengalaman pahit ketika campervanning, makan nasi gagal karena malas bawa rice cooker. Kami sangat bersyukur membawa rice cooker (dan sedikit beras) mengingat pengalaman kami di hotel Meininger. Hotel ini saya pilih karena murah, tapi memang di sekitarnya tidak ada apa-apa. Ketika kelaparan malam-malam, kami tinggal menanak nasi di kamar mandi, dan menghangatkan rendang daging sapi. Karena tidak bawa piring, kami terpaksa makan langsung dari kalengnya. Duh, syedapnya!

Bukan iklan :p

Bagaimana pengalaman kalian packing? Barang apa yang wajib dibawa?

~ The Emak 

 

Baca juga: Tip Packing ke Australia dan New Zealand

dan tulisan lain tentang Trip Eropa:VISA
Mengurus Visa Schengen Untuk Keluarga 
Membeli Asuransi Perjalanan Untuk Visa Schengen


TRANSPORTASI