Mike Tyson Bisnis Ganja, untuk Keperluan Medis?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

tyson-doktersehat
Photo Source: Flickr/nanpalmero

DokterSehat.Com– Mantan petinju kelas berat Mike Tyson dikabarkan kini sedang menjalankan bisnis baru, yakni budidaya ganja atau mariyuana. Sebenarnya, apa alasan dari Tyson menjalankan bisnis yang masih cukup kontroversial ini?

Alasan Mike Tyson membuka bisnis ganja

Bisnis budidaya ganja, mariyuana, atau cannabis yang dimiliki Tyson bernama Tyson Ranch. Ganja yang diproduksi perusahaan ini ditujukan untuk kebutuhan medis dan rekreasi. Ganja ini diproduksi di dalam ruangan atau indoor. Lokasi dari tempat budidayanya tersebar di berbagai tempat, termasuk di negara bagian California dan West Virginia, Amerika Serikat.

Meski bisnis ini baru dibuka beberapa bulan, Tyson mengaku sudah memiliki rencana untuk membukanya sejak lama. Tyson juga sudah lama menggunakan ganja demi keperluan medis, yakni mengatasi rasa sakit akibat efek samping dari seringnya kepala dan tubuhnya terkena benturan saat masih aktif di dunia tinju. Bahkan, ganja juga dijadikan terapi untuk mengatasi masalah pengendalian emosinya.

Produk ganja yang diproduksi oleh Tyson juga cukup bervariasi. Ada yang berupa bunga ganja konvensional, hingga yang berupa ekstraksi ganja berbentuk cairan atau kering. Bahkan, ada cairan khusus yang bisa meredakan masalah nyeri otot.

Tyson mengaku sejak menggunakan ganja sebagai terapi untuk mengatasi masalah pengendalian emosi, ia mengalami perubahan drastis. Dulu, ia dikenal mudah marah dan sering melakukan tindakan kasar, namun kini ia lebih dikenal sebagai pebisnis ramah, motivator, dan lebih dekat dengan keluarga.

Benarkah ganja bisa memberikan manfaat kesehatan?

Kebanyakan masyarakat Indonesia menganggap ganja sebagai benda yang sering diisap dan memberikan efek menenangkan layaknya obat terlarang. Padahal, ganja juga bisa dijadikan banyak sekali produk, termasuk campuran bahan makanan seperti kue atau dijadikan teh.

Jika diolah dengan tepat, ganja memang bisa memberikan manfaat kesehatan. Sebagai contoh, beberapa masalah kesehatan seperti kejang otot pada penderita multiple sclerosis bisa diatasi dengan penggunaan ganja. Bahkan, penderita radang usus parah juga mengalami perbaikan kondisi setelah mengunakannya.

Hanya saja, di banyak tempat ganja memang masih dianggap termasuk dalam barang yang ilegal sehingga penggunaan barang ini untuk kebutuhan medis masih dianggap sebagai sesuatu yang kontroversial.

Beberapa jenis ganja yang sudah digunakan untuk kebutuhan medis

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa jenis ganja yang sudah dipakai untuk kebutuhan medis. Di Amerika Serikat, ada empat jenis ganja yang bahkan sudah mendapatkan izin untuk diproduksi secara legal demi kebutuhan ini.

Berikut adalah jenis ganja tersebut.

  1. Ganja berjenis marinol dan cesamet

Ganja berjenis marinol dan cesamet bisa mengatasi sensasi mual atau gangguan nafsu makan yang dialami oleh pengidap AIDS atau penderita kanker yang mendapatkan efek samping kemoterapi. Penggunaannya sudah diizinkan oleh BPOM Amerika Serikat, Food and Drug Administration pada dekade 1980an silam.

Hanya saja, penggunaan ganja jenis ini juga masih memberikan efek samping sehingga tidak bisa dikonsumsi sembarangan.

  1. Ganja berjenis epidiolex

Obat dari ganja bernama epidiolex telah disetujui oleh FDA untuk digunakan oleh anak-anak yang menderita epilepsi. Hanya saja, penggunaan obat-obatan ini masih sangat terbatas dan harus mendapatkan persetujuan dokter.

  1. Ganja berjenis sativex

Sebenarnya, proses pembentukan obat dari ganja berjenis sativex ini masih dalam proses pengujian. Hanya saja, para peneliti yakin jika obat in bisa dijadikan salah satu terapi untuk mengatasi kanker payudara.

Menariknya, sativex sudah diizinkan untuk digunakan di 20 negara karena bisa mengatasi masalah kejang otot yang sering dialami oleh pengidap multiple sclerosis dan sensasi nyeri akibat kanker.

 

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

5 Penyebab Tubuh Menggigil Kedinginan, Berbahayakah?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

kedinginan-tidur-doktersehat
Photo Source: Flickr/moonpir

DokterSehat.Com– Biasanya, tubuh yang menggigil disebabkan oleh suhu udara yang sangat dingin. Tubuh yang berusaha untuk menjaga suhu internal pun berusaha untuk melakukan kontraksi yang akhirnya membuat kita merasakan sensasi menggigil. Hanya saja, pakar kesehatan menyebut tubuh yang tiba-tiba menggigil bisa saja disebabkan oleh adanya masalah kesehatan tertentu.

Berbagai penyebab tubuh menggigil kedinginan

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak menyepelekan gejala tubuh yang menggigil kedinginan. Apalagi jika suhu udara sebenarnya sedang tidak dingin.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya.

  1. Sedang mengalami demam

Jika kita mengalami demam tinggi, maka akan mengalami gejala seperti tubuh menggigil. Kondisi ini terjadi jika suhu tubuh naik hingga lebih dari 37,7 derajat Celcius. Biasanya, demam dipicu oleh reaksi tubuh dalam melawan berbagai macam infeksi, organ tubuh yang sedang meradang, atau saat sedang mengalami alergi.

Saat mengalami demam, tubuh akan mengalami gejala seperti tubuh yang menggigil kedinginan hingga munculnya gejala seperti flu. Kondisi ini biasanya akan reda dengan sendirinya.

Hanya saja, jika kita ingin segera beraktivitas dengan normal, kita bisa mempercepat porses penyembuhan demam dengan cara lebih banyak minum air atau mengonsumsi obat pereda demam.

  1. Mengalami hipoglikemia

Hipoglikemia adalah kondisi yang membuat kadar gula darah lebih rendah dari normal. Kondisi ini akan menyebabkan gejala seperti ubuh yang menggigil. Biasanya, hipoglikemia dipicu oleh tubuh yang belum mendapatkan makanan dalam waktu yang lama sehingga tidak lagi mendapatkan sumber energi.

Kondisi ini juga sering terjadi pada orang dengan masalah diabetes. Mereka biasanya tidak mampu mengendalikan kadar gula darah dengan baik sehingga akhirnya saat kadar gula darah anjlok, akan menyebabkan gejala seperti kelaparan, tubuh yang menggigil, dan lemas. Gejala ini baru akan hilang jika kita mulai mendapatkan asupan makanan atau mengendalikan kadar gula darah dengan lebih baik.

Selain menggigil, kondisi hipoglikemia juga bisa membuat tubuh mengalami keringat dingin, jantung yang berdebar-debar, gangguan penglihatan, hingga kejang-kejang. Bagi penderita diabetes, kondisi ini bahkan bisa saja memicu kematian!

  1. Mengalami hipotiroidisme

Hipotiroidisme terjadi saat tubuh kesulitan menjaga fungsi kelenjar tiroid sehingga akhirnya mempengaruhi sistem metabolisme tubuh dengan signifikan. Kondisi ini ternyata bisa membuat tubuh seperti menjadi lebih sensitif pada suhu dingin sehingga akan mudah mengalami kondisi menggigil.

Selain tubuh yang menggigil, hipotiroidisme juga bisa menyebabkan gejala lain seperti berat badan naik dengan drastis tanpa ada sebab yang jelas, pembengkakan pada wajah, otot yang terasa lemah, nyeri, serta kaku, rambut, kuku, serta kulit yang terlihat lebih kering, mengalami sembelit, hingga risiko depresi yang meningkat.

  1. Efek samping dari berbagai jenis obat-obatan

Sebagian obat ternyata bisa memberikan efek samping seperti tubuh yang menggigil. Hanya saja, biasanya obat-obatan ini biasanya yang ditemukan di pasaran dengan bebas. Selain itu, beberapa jenis suplemen atau produk herbal jika dikonsumsi dengan sembarangan, bukannya dengan dosis yang tepat juga bisa saja menyebabkan gejala ini.

Karena alasan inilah sebaiknya kita selalu meminta saran pada dokter atau apoteker demi mendapatkan obat-obatan yang aman dan dosis yang tepat sehingga mencegah datangnya efek samping.

  1. Efek samping obat bius

Sebenarnya, obat bius belum tentu akan menyebabkan efek samping berupa tubuh yang menggigil, namun ada sebagian orang yang mengalaminya, khususnya setelah proses operasi. Setelah sadar, efek dari obat bius ini masih membuat suhu tubuh lebih rendah dari normal sehingga membuat kita merasakan sensasi kegigilan.

 

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

7 Khasiat Main Bulu Tangkis, Salah Satunya Cegah Hipertensi!

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

badminton-bulutangkis-doktersehat
Photo Source: Flickr/foto_db

DokterSehat.Com– Bulu tangkis adalah salah satu olahraga yang sangat digemari masyarakat Indonesia. Tak hanya mempersembahkan banyak prestasi di berbagai ajang, bulu tangkis juga dimainkan oleh semua lapisan masyarakat di berbagai daerah. Tak disangka, olah raga yang sangat menyenangkan untuk dilakukan ini ternyata bisa memberikan banyak sekali manfaat kesehatan, lho.

Berbagai manfaat kesehatan dari olahraga bulu tangkis

Jika kita rutin melakukan olahraga bulu tangkis bersama dengan teman-teman atau anggota keluarga, pakar kesehatan menyebut ada beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan.

Berikut adalah berbagai manfaat tersebut.

  1. Bisa mencegah hipertensi

Sebenarnya, rutin melakukan berbagai macam olahraga bisa membantu mengendalikan tekanan darah dan mencegah hipertensi, namun bulu tangkis bisa memberikan manfaat jauh lebih besar bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Hal ini disebabkan oleh hampir semua bagian tubuh yang aktif saat melakukan olahraga ini. Sirkulasi darah akan meningkat dan akhirnya mempengaruhi keefektifan kinerja jantung dan kesehatan pembuluh darah. Hal ini juga bisa membuat tekanan darah lebih stabil.

  1. Membuat badan menjadi lebih bugar

Bulu tangkis termasuk dalam olahraga kardio, olahraga yang bisa membuat otot jantung menjadi lebih kuat. Hal ini membuat pembuluh darah mendistribusikan oksigen dan nutrisi dengan jauh lebih efektif ke berbagai jaringan, sistem, dan organ-organ tubuh. Hal ini akan berimbas pada tubuh yang terasa jauh lebih bugar dan bersemangat.

  1. Bisa membantu menurunkan berat badan

Rutin melakukan olahraga bulu tangkis juga bisa membuat sistem metabolisme meningkat dengan signifikan. Hal ini tentu akan berimbas pada proses pembakaran lemak tubuh dengan lebih baik dan akhirnya membuat berat badan turun.

Sebagai informasi, bulu tangkis mampu membakar kalori dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan olahraga lari atau berjalan kaki, tepatnya sekitar 450 kalori untuk setiap jamnya.

  1. Bisa membuat fungsi kognitif otak semakin membaik

Bulu tangkis ternyata juga bisa memberikan manfaat kesehatan bagi otak. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya sirkulasi darah, termasuk yang menuju otak. Kondisi ini ternyata akan berimbas positif bagi kinerja saraf dan transmitter di dalamnya. Bahkan, rutin melakukannya disebut-sebut bisa membuat massa otak semakin meningkat.

Jika kita melakukan olahraga kardio seperti bulu tangkis selama 30 menit saja sekitar 5 kali dalam sepekan, maka kemampuan kognitif otak akan meningkat dengan drastis. Hal ini akan berimbas pada kemampuan berpikir, berkonsentrasi, mengingat, hingga mendapatkan ide-ide baru semakin membaik. Selain itu, rutin melakukannya juga bisa membantu menurunkan risiko terkena demensia di usia lanjut.

  1. Bisa membuat otot dan persendian lebih kuat

Banyak sekali otot-otot dan persendian yang aktif saat kita memainkan bulu tangkis. Sebagai contoh, betis, paha, panggul, pinggul, lengan, bahu, dan punggung menjadi lebih aktif. Hal ini akan berimbas pada otot-otot dan persendian tubuh yang lebih kuat dan sehat. Risiko terkena masalah kesehatan seperti radang sendi pun bisa ditekan.

  1. Bisa menurunkan stres

Saat melakukan olahraga bulu tangkis, otak akan memproduksi hormon endorphin, dopamine, triptofan, dan serotonin dalam jumlah yang lebih banyak. Hormon-hormon ini bisa membuat kita lebih bahagia dan meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik. Kita pun tidak akan mudah terkena stres dan masalah kesehatan mental seperti depresi.

  1. Bisa mencegah datangnya berbagai macam penyakit berbahaya

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Diabetes Prevention Program menghasilkan fakta bahwa rutin melakukan olahraga bulu tangkis bisa menurunkan risiko diabetes hingga 58 persen. Selain itu, hobi memainkannya juga bisa mencegah datangnya osteoporosis, kolesterol tinggi, dan obesitas.

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

7 Masalah Kesehatan di Indonesia dan Solusinya

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

masalah-kesehatan-di-indonesia-doktersehat

DokterSehat.Com – Kendati memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah, hal ini tidak serta merta menjadikan Indonesia Negara yang makmur dan bebas dari sejumlah masalah fundamental suatu Negara. Salah satu dari permasalahan fundamental tersebut adalah masalah kesehatan. Faktanya, Indonesia masih memiliki rapor merah ihwal kesehatan, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Apa saja itu?

Masalah Kesehatan di Indonesia: Ironi Negara Kaya SDA

Negara yang ‘berhasil’ dapat diukur dari sejumlah faktor, seperti kondisi keuangan, infrastruktur, dan yang tak penting, kesejahteraan warganya di seluruh aspek kehidupan, tak terkecuali kesehatan. Ya, berbicara tentang kesehatan, hal ini sudah selayaknya menjadi perhatian utama dari Pemerintah suatu Negara, termasuk Indonesia.

Sayangnya, masalah kesehatan di Indonesia seakan belum menemukan ‘jalan terang’ penyelesainnya. Sebagai contoh, pada kasus kematian ibu saat melahirkan. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2015 menyebutkan bahwa angka kematian ibu di Indonesia berada di angka 305 untuk setiap 100 ribu kelahiran.

Kondisi yang jauh berbeda terjadi pada Negara-negara yang tergolong maju. Masih melansir data dari WHO, tercatat rata-rata angka kematian ibu (AKI) di Negara-negara maju berada di angka 12-14 kasus per 100 ribu kelahiran. Bahkan, Negara-negara maju seperti Inggris, Jerman, dan Jepang hanya mencatatkan rata-rata 6-7 kasus kematian ibu per 100 ribu kelahiran. Fakta yang tidak menyenangkan, bukan?

Masalah Kesehatan di Indonesia dan Solusinya

Lantas, apa saja masalah kesehatan dan solusinya? Simak informasinya berikut ini.

1. Gizi Buruk

Malnutrisi atau gizi buruk adalah salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang sangat umum. Kondisi ini rentan dialami oleh mereka yang masih berusia anak-anak. Gizi yang buruk berakibat pada sejumlah komplikasi kesehatan serius pada anak yang mengalaminya.

Salah satu akibat malnutrisi atau gizi buruk tersebut adalah stunting. Stunting adalah kondisi malnutrisi kronis di mana penderitanya mengalami gangguan pertumbuhan, dalam hal ini, tinggi badan. Ya, seorang anak dikatakan mengidap stunting ketika ia memiliki tinggi badan lebih pendek dari tinggi badan ideal untuk ukuran anak seusianya (merujuk standar baku WHO-MGRS).

Masalahnya, masih banyak masyarakat yang percaya bahwa stunting ini erat kaitannya dengan faktor genetik. Kendati hal tersebut benar, namun para orangtua juga harus paham bahwa stunting juga bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, seperti:

  • Pola makan yang salah
  • Kurangnya asupan nutrisi yang seimbang
  • Cara mengasuh anak tidak benar
  • Higienitas lingkungan tempat tinggal
  • Finansial

Selain stunting, malnutrisi pada anak bisa menyebabkan komplikasi kesehatan lainnya seperti busung lapar. Memastikan anak Anda untuk senantiasa terpenuhi kebutuhan nutrisi dan vitaminnya sejak usia dini (bahkan saat masih berada di dalam kandungan) adalah solusi untuk mencegah anak dari kondisi malnutrisi tersebut.

Pasalnya, kondisi malnutrisi tidak hanya berdampak pada terhambatnya pertumbuhan. Lebih dari itu, masalah kesehatan di Indonesia ini menyebabkan penurunan kualitas sumber daya manusia (SDM) sehingga dapat mengancam daya saing bangsa Indonesia dengan bangsa lain di dunia.

2. Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis (TBC) adalah masalah kesehatan selanjutnya yang marak terjadi di Indonesia. Data dari WHO menyebutkan bahwa Indonesia menjadi Negara dengan penderita TBC terbesar kedua di dunia.

Melansir situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) yakni depkes.go.id, berdasarkan Rakekesnas 2018, jumlah penderita TBC di Indonesia mencapai 759 per 100 ribu penduduk berusia 15 tahun ke atas. Pria menjadi kelompok yang lebih banyak mengidap penyakit ini, sementara wilayah perkotaan menjadi titik TBC terbanyak.

Masih dilansir dari situs yang sama, Pemerintah melalui Kemenkes tengah mencanangkan solusi penanganan TBC ini, yaitu dengan:

  • Peningkatan deteksi melalui pendekatan keluarga
  • Menyelesaikan under-reporting pengobatan TBC melalui penguatan PPM
  • Meningkatkan kepatuhan pengobatan TBC
  • Perbaikan sistem deteksi MDR TBC
  • Akses terapi MDR TBC
  • Edukasi
  • Peningkatan sensitivitas Dx

3. Kematian Ibu

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kasus kematian ibu saat melahirkan adalah masalah kesehatan yang cukup memprihatinkan di Bumi Pertiwi.

Indonesia masih dikatakan tertinggal dalam hal angka kematian ibu (AKI), di mana pada tahun 2015 mencapai 305 kasus per 100 ribu kelahiran. Jangankan bersaing dengan Negara-negara maju seperti Jerman, Inggris, Jepang. Dengan Negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia saja, Indonesia masih tertinggal.

Hal ini tentunya menjadi PR besar bagi Pemerintah, mengingat masalah kesehatan yang satu ini secara tidak langsung berdampak pada stabilitas sosial dan ekonomi Negara.

Untuk diketahui, penyebab kematian ibu saat melahirkan biasanya meliputi:

  • Perdarahan akut
  • Kejang (eklampsia)
  • Aborsi
  • Infeksi kehamilan

4. Kematian Bayi

Kasus kematian bayi, balita, hingga anak-anak usia remaja juga menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang masih terus menyumbang persentase besar.

Kondisi ini tak lepas dari sejumlah faktor. Pada kasus kematian bayi, asupan nutrisi yang kurang selama masih berada di dalam kandungan disinyalir menjadi penyebab utamanya. Sedangkan pada anak balita hingga remaja, faktor-faktor yang menyebabkan kematian umumnya meliputi:

  • Penyakit akibat infeksi (diare, TBC, dan sebagainya)
  • Kecelakaan
  • Gaya hidup tidak sehat (merokok, alkohol, kurang olahraga)

Oleh sebab itu, perlu adanya semacam edukasi secara masif kepada seluruh lapisan masyarakat guna mencegah penyakit-penyakit ini merenggut nyawa.

5. Penyakit Menular

Penyakit menular juga menjadi penyumbang terbesar masalah kesehatan di Indonesia. DBD, malaria, leptospirosis, flu babi, hingga HIV/AIDS adalah contoh penyakit menular yang sudah ‘akrab’ dengan kehidupan masyarakat Indonesia.

Sejumlah langkah pun telah dilakukan sebagai solusi untuk mengatasi pelbagai masalah kesehatan tersebut. Khusus HIV/AIDS, Pemerintah terus memperbaiki segala elemen yang berkaitan dengan pengobatan penyakit ini, mulai dari tenaga medis, fasilitas kesehatan, tata laksana penanganan, hingga laboratorium.

Selain itu, sebuah sistem bernama Early Warning and Responds System (EWARS) adalah cara lainnya yang dilakukan Negara guna mencegah penyebaran penyakit menular.

6. Penyakit Tidak Menular

Tidak hanya penyakit menular sebagaimana dijelaskan di atas, Indonesia juga menghadapi ‘serangan’ penyakit tidak menular. Sebut saja komplikasi paru-paru dan sistem pernapasan secara keseluruhan, yang mana hal ini berkaitan dengan kualitas udara yang buruk, terutama di daerah perkotaan.

Diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan tak ketinggalan, kanker, adalah penyakit tidak menular lainnya yang sampai saat ini masih terus menghantui rakyat Indonesia.

Edukasi tentang kesehatan secara rutin dan terstruktur adalah solusi untuk menekan peningkatan jumlah penderita penyakit-penyakit tersebut. Masyarakat pun dihimbau untuk selalu waspada dengan cara sebisa mungkin menerapkan pola hidup sehat.

7. Gangguan Jiwa

Dihimpun dari berbagai sumber, Indonesia memiliki kuantitas pengidap gangguan jiwa yang cukup banyak, yakni sekitar 14 juta jiwa. Bahkan, 400 ribu di antaranya disebut mengidap gangguan jiwa parah. Hal ini menjadikan gangguan jiwa menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang memerlukan perhatian khusus guna menekan peningkatan jumlahnya.

Pasalnya, hal ini turut memengaruhi kualitas dan produktivitas masyarakat Indonesia, yang lantas juga berdampak terhadap daya saing bangsa Indonesia di dunia. Kendati demikian, Pemerintah sudah berusaha untuk mengambil langkah sebagai solusi atas masalah ini, seperti diimplementasikannya program Upaya Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat (UKJBM) yang melibatkan Puskesmas dan masyarakat.

Nah, itu dia informasi mengenai masalah kesehatan di Indonesia dan solusinya. Negara yang berhasil adalah Negara yang masyarakatnya hidup dalam kesejahteraan, termasuk sejahtera mental dan fisiknya. Semoga bermanfaat!

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Air Minum di Gelas Tidak Ditutup Lama, Sebaiknya Jangan Diminum

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

air-dalam-kemasan-doktersehat

DokterSehat.Com– Terkadang, kita lupa menutup gelas yang berisi air minum dan membiarkannya begitu saja dalam waktu yang lama. Rupa airnya masih sama saja seperti saat kita ambil sebelumnya, namun apakah tidak apa-apa jika kita kemudian meminumnya? Berikut adalah penjelasan pakar kesehatan terkait hal ini.

Dampak meminum air yang tidak ditutup dalam waktu lama

Pakar kesehatan menyebut air yang ditempatkan di dalam gelas namun tidak ditutup dalam waktu yang lama bisa saja mengalami perubahan rasa meskipun tidak mengalami perubahan warna atau kejernihan sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa kadar keasaman dari air ini sebenarnya sudah berubah.

Jika kita membiarkan air ini tidak ditutup semalaman, kadar pH dari air ini cenderung sudah menurun dengan signifikan. Hal ini berarti, air menyerap karbondioksida dalam jumlah yang lebih banyak.

Selain itu, bisa jadi pada air ini terjadi pertumbuhan bakteri atau jamur yang membuatnya tentu kurang baik bagi kesehatan. Bahkan, dalam beberapa kasus, air minum bisa saja sudah dipenuhi dengan jentik-jentik nyamuk. Mengonsumsinya tentu akan memberikan dampak yang jauh lebih buruk.

Hal yang sama juga terjadi jika menyisakan air kemasan botolan demi meminumnya keesokan hari. Meski terlihat aman untuk diminum karena air tertutup rapat di dalam botol, pakar kesehatan menyebut air ini bisa jadi sudah terpapar bakteri karena tersentuh oleh bibir atau air liur kita saat meminumnya.

Berbagai aturan yang sebaiknya kita perhatikan saat minum air

Demi mendapatkan manfaat kesehatannya dengan maksimal, pakar kesehatan menyarankan kita untuk memperhatikan beberapa hal saat ingin minum air putih.

Berikut adalah berbagai hal yang perlu untuk kita perhatikan tersebut.

  1. Minum sambil duduk

Tak hanya sesuai dengan ajaran salah satu agama, minum air sambil duduk memang bisa memberikan manfaat kesehatan yang lebih baik. Hal ini disebabkan oleh minum air dengan posisi berdiri bisa membuat air langsung mengalir ke bagian pencernaan tanpa melalui proses penyaringan terlebih dahulu.

Meski air sudah matang dan bebas bakteri, sebaiknya memang tetap harus melalui proses penyaringan sebelum benar-benar diolah di dalam perut demi membuatnya bisa memberikan manfaat lebih besar.

  1. Minumlah dengan pelan-pelan

Meski kita sudah sangat haus, sebaiknya minum air seteguk demi seteguk saja, bukannya langsung meminumnya dalam jumlah yang banyak sekali teguk. Jika kita langsung minum dalam jumlah yang besar, dikhawatirkan akan membuat kita merasa tidak nyaman pada perut atau saluran pernapasan.

  1. Sebaiknya mengonsumsi air dengan suhu normal atau hangat

Meskipun air dingin atau air es bisa memberikan kesegaran setelah dikonsumsi, hal ini akan membuat pencernaan bekerja dengan lebih keras demi menyesuaikan suhunya dengan suhu internal tubuh. Hal ini justru akan membuat organ pencernaan terganggu.

Minumlah air dengan suhu normal atau air hangat yang cenderung lebih mudah dicerna oleh tubuh sehingga kita pun akan mendapatkan manfaat kesehatannya dengan lebih maksimal.

  1. Jangan langsung minum air setelah makan

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk meminum sedikit air sebelum makan dan menunggu sekitar 30 menit setelah makan sebelum akhirnya meminumnya. Jika kita langsung minum air setelah makan, dikhawatirkan akan menyebabkan sensasi tidak nyaman pada perut hingga mengubah kondisi enzim pencernaan. Hal ini tentu akan membuat proses penyerapan nutrisi mengalami gangguan.

  1. Segera minum jika mulai merasakan haus

Haus menandakan bahwa tubuh membutuhkan asupan tambahan cairan demi mengatasi kondisi dehidrasi dan memperlancar berbagai sistem yang ada di dalamnya. Karena alasan inilah sebaiknya kita segera minum jika memang sudah merasakannya.

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Telur Mentah, Bikin Sehat atau Berbahaya Jika Dikonsumsi?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

telur-utuh-doktersehat

DokterSehat.Com– Jika dicermati, cukup banyak orang yang sengaja mengonsumsi telur mentah. Selain dijadikan campuran jamu, terkadang telur mentah juga bisa dikonsumsi langsung begitu saja atau dijadikan tambahan pada beberapa jenis makanan. Mereka yang mengonsumsinya menganggap telur mentah berkhasiat bagi kesehatan. Apakah anggapan ini memang benar?

Anggapan bahwa telur mentah berkhasiat

Telur mentah sebenarnya cukup sering digunakan sebagai bahan campuran saat membuat berbagai macam makanan seperti adonan kue atau dijadikan krim dan saus makanan. Keberadaan telur mentah ini bisa membuat adonan mengembang, lebih lembut, dan kental. Hanya saja, ada sebagian adonan yang tidak dimasak kembali sehingga sebenarnya saat mengonsumsinya kita mengonsumsi telur mentah.

Selain itu, banyak orang yang menjadikan telur mentah sebagai campuran minuman tradisional susu telur madu jahe (STMJ). Bahkan, sebagian olahragawan percaya jika telur mentah yang dicampur dalam minuman protein shake akan semakin meningkatkan stamina.

Memang, pakar kesehatan menyebut telur yang belum dimasak memiliki kandungan vitamin, mineral, lemak, dan antioksidan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan telur yang sudah dimatang, namun bukan berarti kita bisa sembarangan mengonsumsi telur mentah.

Sebenarnya, protein di dalam telur mentah lebih sulit diserap oleh tubuh

Anggapan bahwa telur mentah bisa menyediakan protein dengan jumlah yang lebih tinggi bisa dianggap kurang tepat. Hal ini disebabkan oleh kondisinya yang masih mentah justru membuat tubuh kesulitan untuk menyerap protein. Meski jumlahnya lebih banyak, tentu hal ini akan percuma karena hanya sedikit protein yang bisa diserap.

Penelitian yang dilakukan pada 2004 yang dipublikasikan dalam International Journal of Food Sciences and Nutritioni justru mengungkap fakta bahwa tubuh lebih banyak menyerap protein yang ada di dalam telur matang. Jumlahnya bisa mencapai 90 persen. Jika kita makan telur mentah, hanya 50 persen protein di dalam telur yang akan diserap.

Selain protein, penyerapan biotin juga tidak maksimal

Selain protein, pakar kesehatan menyebut proses penyerapan biotin atau vitamin B7 ternyata juga akan menjadi tidak maksimal jika kita makan telur mentah. Hal ini disebabkan oleh sifat dari vitamin ini yang larut air. Selain itu, keberadaan protein avidin di dalam putih telur yang masih mentah bisa membuat biotin terikat dan akhirnya tidak bisa diserap oleh tubuh.

Jika kita memasak telur, maka kandungan protein avidin ini akan hancur dan akhirnya membuat biotin bisa diserap dengan lebih baik.

Makan telur mentah membuat risiko infeksi bakteri meningkat

Pakar kesehatan menyebut hobi mengonsumsi telur mentah ternyata bisa membuat risiko terinfeksi bakteri salmonella meningkat. Sebagai informasi, bakteri ini memang mudah ditemui di dalam berbagai macam produk hewani seperti daging, telur, dan susu mentah. Jika sampai masuk ke dalam tubuh, maka risiko untuk mengalami gangguan pencernaan akan meningkat.

Berikut adalah fakta tentang risiko infeksi bakteri salmonella jika makan telur mentah.

  1. Bakteri ini bisa ditemukan di dalam cangkang telur

Pakar kesehatan menyebut cangkang telur mentah rentan terpapar bakteri salmonella yang berasal dari ayam yang menelurkannya atau dari proses penyimpanan dan distribusi telur yang kurang higienis. Jika kita makan telur mentah, dikhawatirkan isi telur bisa terpapar bakteri ini dan akhirnya kita pun mengonsumsi bakteri tersebut.

  1. Gejala infeksi bakteri salmonella

Jika sampai kita terinfeksi bakteri salmonella, biasanya gejalanya akan muncul sekitar 6 jam atau tiga hari setelah makan telur mentah. Gejalanya bisa berupa nyeri perut, mual-mual, diare, demam, sakit kepala parah, hingga dehidrasi.

Melihat fakta ini, sebaiknya memang kita memasak telur terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Dampak Hobi Mengonsumsi Olahan Usus

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

sate-usus-doktersehat
Photo Source: Diahdidi

DokterSehat.Com– Masyarakat Indonesia dikenal memiliki budaya kuliner yang sangat kuat. Disini, kita bisa mengonsumsi berbagai macam masakan yang unik dengan rasa yang nikmat. Salah satu olahan yang paling disukai oleh masyarakat adalah usus. Usus sebenarnya termasuk dalam jeroan dari hewan. Meski biasanya memiliki tekstur yang kenyal dan alot, dalam realitanya banyak orang yang menyukainya. Hanya saja, apakah hobi makan usus bisa berbahaya bagi kesehatan?

Berbagai dampak dari kebiasaan makan olahan usus

Pakar kesehatan menyebut usus cenderung gurih dan berlemak sehingga membuat banyak orang ketagihan untuk sering mengonsumsinya. Sayangnya, pakar kesehatan menyebut olahan usus termasuk tinggi kandungan kolesterol. Sebagai informasi, jika kita mengonsumsi usus sebanyak 30 gram saja, maka kita sudah mendapatkan kolesterol sebanyak 165 mg.

Masalahnya adalah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan kita untuk membatasi konsumsi kolesterol maksimal 300 mg saja. Hal ini berarti, jika kita mengonsumsi usus lebih banyak dari 30 gram atau juga mengonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol lainnya, besar kemungkinan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh akan meningkat.

Keberadaan kolesterol jahat ini tak hanya akan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Hal ini juga akan menyebabkan gangguan pencernaan.

Selain itu, sudah menjadi rahasia umum jika hobi mengonsumsi jeroan seperti usus akan meningkatkan risiko terkena penyakit asam urat. Hal ini disebabkan oleh kandungan purin di dalamnya yang sangat tinggi. Jika sampai kita terkena penyakit ini, maka persendian akan rentan terkena nyeri yang tentu akan membuat kita kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.

Dampak lain dari kebiasaan mengonsumsi jeroan seperti usus

Tak hanya bisa memicu kolesterol tinggi dan penyakit asam urat, pakar kesehatan menyebut ada banyak sekali dampak kesehatan yang akan didapatkan jika kita hobi mengonsumsi jeroan seperti usus.

Berikut adalah berbagai macam dampak tersebut.

  1. Jeroan memiliki kandungan beracun

Beberapa jenis jeroan seperti hati dan ginjal dari hewan layaknya sapi, kambing, dan ayam sebenarnya memiliki fungsi yang mirip dengan hati dan ginjal manusia, yakni pengendali racun di dalam tubuh. Hal ini berarti, di dalam organ-organ ini bisa jadi memiliki kandungan beracun yang kurang baik jika sering kita konsumsi.

Pakar kesehatan menyebut beberapa jenis racun yang bisa ditemukan di dalam jeroan layaknya kadmium, arsenik, timah, selenium, dan lain-lain. Demi menjaga kesehatan, sebaiknya memang kita membatasi konsumsi jeroan demi mencegah berbagai kandungan beracun ini masuk ke dalam tubuh.

  1. Bisa meningkatkan infeksi parasit

Kita tentu pernah melihat berita yang menunjukkan hati sapi atau kambing yang sudah dipenuhi dengan cacing, bukan? Biasanya daging-daging yang sudah terinfeksi parasit seperti cacing tidak layak untuk dikonsumsi. Sayangnya, jeroan juga berpotensi sudah terinfeksi parasit ini sehingga jika tetap kita makan, berpotensi menyebabkan datangnya masalah kesehatan.

  1. Bisa memicu gangguan pencernaan

Usus cenderung memiliki tekstur yang keras meski sudah diolah cukup lama. Memang, rasanya yang kenyal membuat kita bisa sangat menikmatinya, namun usus cenderung sulit untuk dicerna oleh perut sehingga terlalu sering mengonsumsinya dikhawatirkan mampu meningkatkan risiko terkena gangguan pencernaan.

Selain itu, jika sampai usus tidak diolah dengan baik, bisa jadi masih ada banyak bakteri yang tertinggal dan menyebabkan gangguan pencernaan seperti sakit perut.

  1. Menyebabkan masalah kulit

Kebanyakan olahan jeroan, termasuk usus menggunakan bahan tinggi lemak seperti santan. Meski bisa membuatnya memiliki rasa yang enak, keberadaan lemak ini bisa meningkatkan risiko terkena masalah kulit seperti jerawat atau kulit keriput.

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Folaplus: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

folaplus-doktersehat

DokterSehat.Com – Folaplus obat apa? Folaplus adalah suplemen dengan kandungan asam folat dan vitamin B kompleks. Suplemen ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan vitamin selama kehamilan. Ketahui selengkapnya tentang Folaplus mulai dari manfaat, efek samping, dosis, petunjuk penggunaan, dan lainnya!

Rangkuman Informasi Obat Folaplus

Nama Obat Folaplus
Kandungan Obat Asam folat, Vitamin B6, vitamin B12
Golongan Obat Suplemen
Kategori Obat bebas
Manfaat Obat Memenuhi nutrisi ibu hamil dan menyusui
Dikonsumsi oleh Dewasa
Kontraindikasi Hipersensitif
Sediaan Obat Kaplet

Kandungan dan Cara Kerja Folaplus

Folaplus memiliki kandungan asam folat, vitamin B6, dan vitamin B12. Ketiga vitamin ini memiliki peran pentin selama kehamilan. Berikut adalah peranan ketiga vitamin tersebut selama masa kehamilan:

1. Asam folat

Asam folat adalah vitamin terpenting selama kehamilan, bahkan asam folat juga disarankan untuk dikonsumsi selama masa persiapan kehamilan. Asam folat memiliki peranan penting dalam pembentukan DNA dan RNA. Konsumsi asam folat dapat menurunkan risiko cacat bawaabn lahir dan juga menurunkan risiko keguguran.

2. Vitamin B6

Kebutuhan setiap vitamin akan meningkat selama masa kehamilan, begitu juga dengan kebutuhan vitamin B6. Selain untuk memenuhi kebutuhan vitamin B6 selama masa kehamilan, manfaat lain dari vitamin B6 adalah dapat membantu meredakan gejala mual atau mornin sickness yang banyak dialami oleh ibu hamil.

3. Vitamin B12

Kandungan ketiga dari folaplus adalah vitamin B12 yang juga tidak kalah penting selama masa kehamilan. Manfaat vitamin B12 hampir sama dengan asa folat, yaitu berperan penting dalam sintesis DNA, mencegah cacat lahir, dan berperan dalam pembentukan sel darah.

Manfaat Folaplus

Manfaat Folaplus secara umum adalah untuk memenuhi kebutuhan vitamin yang sangat dibutuhkan selama masa kehamilan. Jika dijabarkan, berikut adalah beberapa kegunaan Folaplus kaplet:

  • Memenuhi kebutuhan vitamin untuk ibu hamil dan menyusui
  • Menurunkan risiko anemia selama kehamilan
  • Mencegah cacat lahir
  • Menjaga kesehatan ibu hamil secara keseluruhan

Dosis Folaplus

Folaplus hadir dalam sediaan kaplet dengan kandungan 400 mcg asam folat, 6 gram vitamin B6 , dan 25 mcg vitamin B12. Berikut adalah dosis Folaplus kaplet yang disarankan:

  • Dosis Folaplus: 1 kaplet, diberikan satu kali sehari.

Dosis di atas adalah dosis yang lazim diberikan. Dosis mungkin dapat berubah sesuai dengan kondisi dan juga kebutuhan. Gunakan Folaplus sesuai dengan dosis yang disarankan dan jangan pernah mengganti dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter maupun apoteker.

Petunjuk Penggunaan Folaplus

Penggunaan Folaplus sebaiknya digunakan sesuai dengan aturannya. Berikut adalah petunjuk penggunaan Folaplus:

  • Folaplus sebaiknya dikonsumsi setelah makan atau bersamaan dengan makanan.
  • Folaplus kaplet dikonsumsi dengan cara langsung ditelan bersama air.
  • Gunakan Folaplus sesuai dengan dosis yang disarankan.
  • Gunakan Folaplus pada jam yang sama setiap harinya.
  • Jika dosis terlewat, segera konsumsi selagi ingat. Namun apabila lebih mendekati waktu dosis selanjutnya maka cukup konsumsi dosis selanjutnya saja.
  • Jika tidak sengaja menggunakan suplemen ini melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan dengan dokter.

Petunjuk Penyimpanan Folaplus

Simpan Folaplus sesuai dengan petunjuk penyimpanannya untuk mencegah obat rusak dan efektivitasnya menurun. Berikut adalah petunjuk penyimpanan Folaplus yang harus diperhatikan:

  • Simpan Folaplus pada suhu ruangan.
  • Simpan Folaplus di tempat kering dan tidak lembap, jangan simpan di kamar mandi.
  • Hindari Folaplus dari cahaya atau sinar matahari langsung.
  • Hindari Folaplus dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jika obat sudah memasuki masa expired, jangan buang obat sembarangan, tanyakan pada apoteker tentang petunjuk pembuangan obat ini.

Efek Samping Folaplus

Setiap obat berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan Folaplus. Efek samping Folaplus yang mungkin terjadi seperti:

  • Mual
  • Muntah
  • Kembung
  • Sensasi tidak nyaman pada perut
  • Diare
  • Penurunan nafsu makan
  • Reaksi alergi

Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari setiap pasien yang tentunya berbeda-beda.

Jika Anda merasakan gejala efek samping serius atau reaksi alergi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan hentikan penggunaan obat.

Interaksi Obat Folaplus

Interaksi obat dapat terjadi ketika Folaplus digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.

Jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan Folaplus adalah:

  • Obat antikonvulsan
  • Barbiturat
  • Methotrexate
  • Pyrimethamine

Diskusikan dengan dokter untuk mengetahui daftar lengkap obat yang sebaiknya tidak digunakan bersama Folaplus. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu termasuk obat resep, non-resep, hingga obat herbal.

Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari. Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat Folaplus untuk menghindari interaksi obat.

Peringatan dan Perhatian Folaplus

Folaplus termasuk ke dalam kategori obat bebas yang penggunaannya tidak harus menggunakan resep dokter. Gunakan obat ini dengan hati-hati untuk menjaga keamanannya. Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu menjadi peringatan dan perhatian selama penggunaan obat Folaplus:

  • Hindari penggunaan Folaplus pada pasien yang hipersensitif terhadap komponen yang terkandung dalam obat ini.
  • Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan vitamin dengan mengonsumsi makanan bergizi selama hamil dan menyusui.

Harga Folaplus

Harga Folaplus dapat berbeda-beda di setiap apotek atau toko obat. Harga pasarannya adalah mulai dari Rp9.000 hingga Rp13.000 untuk satu stip berisikan 10 Folaplus kaplet. Obat ini bisa didapatkan dengan mudah di apotek secara langsung maupun online.

 

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

5 Penyakit Ini Bisa Memicu Nyeri di Ulu Hati

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

sakit-perut-sembelit-doktersehat
Photo Source: Freepik

DokterSehat.Com– Salah satu masalah kesehatan yang bisa menyebabkan sensasi sangat tidak nyaman adalah nyeri pada ulu hati. Biasanya, hal ini terkait dengan naiknya asam lambung hingga ke bagian kerongkongan, namun pakar kesehatan menyebut hal ini bisa saja terkait dengan kondisi yang jauh lebih serius. Apa sajakah kondisi yang serius tersebut?

Penyakit nyeri di ulu hati

Nyeri ulu hati yang terkait dengan masalah asam lambung biasanya dialami setelah makan, namun jika kita sering mengalaminya di luar waktu setelah makan dengan frekuensi yang cukup sering, bisa jadi hal ini dipicu oleh masalah kesehatan yang lebih serius dan harus diwaspadai.

Berikut adalah berbagai macam penyebab penyakit nyeri di ulu hati:

  1. Tukak lambung

Tukak lambung adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh infeksi bakteri berjenis h.pylori. Selain itu, kondisi ini juga bisa dipicu oleh konsumsi obat-obatan yang tidak sesuai dengan dosis. Sebagai contoh, jika kita mengonsumsi obat pereda nyeri berjenis ibuprofen dalam jumlah yang sangat banyak, akan memicu munculnya luka pada dinding lambung dan usus halus dengan gejala nyeri pada ulu hati.

Gejala lain dari masalah tukak lambung adalah mual-mual, muntah, nyeri perut, dan perut yang terasa penuh. Dalam banyak kasus, akan menyebabkan perdarahan dalam dengan gejala kotoran dengan warna yang sangat gelap, tubuh lemah, sesak napas, serta mudah pucat.

Karena sensasi nyeri pada perut yang sangat terasa, penderitanya biasanya memilih untuk tidak makan. Jika dipaksakan, akan menyebabkan sensasi mual atau muntah, sering bersendawa, dan perut kembung.

  1. Penyakit batu empedu

Jika sampai kita menderita penyakit batu empedu, saluran empedu akan tersumbat dan akhirnya memicu gejala nyeri pada ulu hati. Gejala lain yang akan dirasakan adalah hilangnya nafsu makan, mual-mual dan muntah, perut begah dan kembung, demam dengan suhu yang sangat tinggi, penyakit kuning, dan sensasi nyeri di bagian kanan perut usai makan.

Masalahnya adalah penyakit ini seringkali hanya bisa diatasi dengan menggunakan metode operasi. Karena alasan inilah sebaiknya kita mencegahnya dengan cara menjaga berat badan dan menurunkan konsumsi lemak dan protein agar tidak berlebihan. Selain itu, pastikan untuk memperbanyak asupan serat demi menurunkan kadar kolesterol jahat dari dalam tubuh.

  1. Esofagitis

Esophagitis adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh peradangan pada dinding bagian dalam kerongkongan. Peradangan ini bisa saja dipicu oleh kenaikan asam lambung, terjadi infeksi bakteri atau virus, hingga iritasi akibat konsumsi obt-obatan tertentu.

Selain menyebabkan nyeri pada ulu hati, hal ini juga akan menyebabkan sensasi terbakar pada dada, sulit menelan, dan sensasi sangat asam pada mulut.

  1. Radang perut

Radang perut atau dalam dunia medis dikenal sebagai gastritis adalah kondisi yang dipicu oleh infeksi bakteri berjenis h.pylori. Banyak orang yang menyalahartikan gastritis sebagai maag. Padahal, gastritis bisa menyebabkan dampak kesehatan yang jauh lebih serius.

Selain sensasi nyeri pada ulu hati, gastritis juga bisa menyebabkan gejala lain seperti sensasi tidak nyaman pada dada, mual-mual, muntah hingga yang keluar adalah darah yang pekat, hingga kotoran dengan warna kehitaman.

  1. Masalah pankreatitis

Pankreatitis terjadi akibat meradangnya pankreas. Hal ini akan memicu sensasi nyeri pada ulu hati, hilangnya nafsu makan, demam tinggi, kotoran yang berminyak dengan bau yang sangat menyengat, meningkatnya denyut jantung, diare, penyakit kuning, dan lain-lain.

Melihat fakta ini, jangan menyepelekan sensasi nyeri di ulu hati, apalagi jika kondisi ini sering terjadi atau disertai dengan gejala-gejala yang disebutkan sebelumnya. Segera periksakan kondisi kesehatan ke dokter demi mengatasinya!

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Nunung Ditangkap karena Memakai Sabu, Ini Bahaya untuk Tubuh!

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

nunung-doktersehat
Photo Source: radarcirebon.com

DokterSehat.Com– Kabar mengejutkan tentang artis yang memakai narkoba kembali menghebohkan masyarakat. Kali ini, pelawak Nunung dan suaminya, July Jan Sambiran ditangkap polisi akibat memiliki sabu. Keduanya ditangkap bersama dengan seorang pengedar narkoba.

Nunung ditangkap karena kepemilikan sabu

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono menyebut Nunung dan suaminya membeli sabu seberat 2 gram dari seorang pengedar dengan harga Rp3,7 juta. Penangkapan ketiga orang ini diawali dari laporan masyarakat. Setelah menjalankan tes urine, dipastikan bahwa Nunung dan suaminya juga positif mengunakan narkoba.

Proses penangkapan Nunung dan suami terjadi pada Jumat 19 Juli 2019 siang. Sebelumnya, polisi sempat melakukan pengawasan dan penelusuran di kediamannya. Pihak pertama yang ditangkap adalah Hari Moheriyanto, pengedar narkoba yang bertransaksi dengan Nunung pada pukul 12.30 WIB.

Sekitar 45 menit kemudian, Nunung dan suaminya kemudian digerebek di rumahnya yang ada di kawasan Jalan Tebet Timur, Jakarta Selatan. Setelah digeledah, didapatkan sisa sabu dengan berat 0,36 gram. Sabu ini adalah sisa dari yang dibeli dari sang pengedar sebelumnya dengan berat 2 gram.

Nunung dan suaminya diketahui sudah menggunakan narkoba selama 5 bulan. Tujuan dari penggunaan narkotika ini adalah demi menambah stamina saat bekerja.

“Nunung dan suaminya sudah melakukan transaksi dengan Hari sekitar 10 kali dalam 3 bulan terakhir. Mereka berdua mengaku sudah menggunakan sabu dalam 5 bulan terakhir demi menjaga stamina untuk bekerja. Hasil tes urine juga menunjukkan positif,” terang Kombes Pol Argo.

Bahaya sabu bagi tubuh seperti yang digunakan oleh Nunung

Sabu atau methamphetamine memiliki pengaruh yang sangat kuat bagi kondisi saraf kita. Penggunaannya akan memicu efek euphoria, meningkatnya suasana hati, konsentrasi, serta rasa percaya diri. Bagi mereka yang membutuhkan stamina tambahan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, efek dari penggunaan sabu tentu akan sangat terasa.

Dampak kesehatan penggunaan sabu juga sangat berbahaya. Dalam jangka pendek akan memicu:

  • Penurunan berat badan dengan drastis
  • Merusak pola tidur
  • Memicu mual-mual
  • Delusi
  • Gangguan mental (mudah marah, lebih agresif, mengalami halusinasi, mudah cemas, atau menjadi hiperaktif)

Sabu juga bisa menyebabkan efek seperti kejang-kejang, apalagi jika dikonsumsi dengan berlebihan.

Dampak jangka panjang penggunaan sabu

Sabu bisa menyebabkan dampak ketergantungan.

Pengaruh dari narkoba ini sangatlah dahsyat sehingga bisa membuat tubuh kehilangan nafsu makan dengan drastis dan akhirnya memicu kekurangan nutrisi. Bahkan, pembuluh darah juga bisa mengalami kerusakan parah akibat hal ini.

Jika sampai pembuluh darah rusak, maka denyut jantung juga akan meningkat drastis demi membuat oksigen bisa terdistribusi ke berbagai bagian tubuh. Sayangnya, hal ini bisa memicu kerusakan jantung, menyebabkan masalah aritmia, hingga memicu stroke yang berpotensi mematikan.

Cara berhenti menggunakan sabu

Mengingat kemampuannya dalam memicu ketergantungan, berhenti menggunakan sabu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Bahkan, banyak mantan pengguna sabu yang mengaku masih merasakan gejala dan keinginan untuk menggunakannya lagi meski sudah sangat lama tidak lagi mengonsumsinya.

Hal ini disebabkan oleh kemampuan sabu dalam merusak sistem di dalam otak yang mengendalikan hormon serotonin dan dopamine, hormon yang bisa membuat kita merasakan tenang dan berbahagia.

Melihat fakta ini, pengguna sabu memang sebaiknya meminta bantuan dokter atau datang ke tempat rehabilitasi demi membantunya mengatasi kecanduan obat terlarang ini. Prosesnya tentu akan sangat berat dan bisa saja berlangsung sangat lama, namun hal ini perlu untuk dilakukan demi mencegah dampak yang jauh lebih buruk jika terus menggunakan sabu.

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.