4 Manfaat Okra untuk Diabetes, Cara Mengonsumsi, dan Kandungannya

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

okra-untuk-mengatasi-diabetes-doktersehat
photo credit: Pexels

DokterSehat.Com – Sayuran jenis okra mungkin belum terlalu umum di kawasan Indonesia. Tanaman yang masih satu famili dengan rosela ini ternyata memiliki cukup banyak manfaat untuk tubuh. Tidak mengherankan kalau di beberapa negara, okra sudah banyak diolah menjadi berbagai kuliner yang nikmat atau dibuat untuk campuran minuman.

Kandungan okra

Bagi yang tidak pernah mengetahui apa itu okra, tanaman ini memiliki ukuran cukup tinggi dan masuk dalam keluarga hibiscus atau kapas. Meski masuk dalam keluarga bunga sepatu serta kapas, kantong biji atau pod yang dihasilkan bisa dikonsumsi sebagai salah satu makanan yang bergizi.

Okra sendiri terdiri dari beberapa jenis. Ada yang memiliki kulit buah dengan warna hijau atau merah. Keduanya sama-sama bergizi dan mengandung cukup banyak nutrisi seperti:

  • Vitamin C
  • Vitamin B
  • Potasium
  • Asam folat
  • Kalsium

Memiliki kandungan nutrisi yang cukup besar ini okra cocok dikonsumsi setiap hari. Okra juga mengandung banyak serat yang membantu seseorang dalam buang air besar dan mengurangi penyerapan lemak dan gula. Dengan kemampuan menurunkan kadar gula yang diserap, okra akan sangat baik kalau digunakan untuk mengatasi gejala diabetes.

Manfaat okra untuk diabetes

Tahukah Anda kalau ada banyak manfaat okra untuk penderita diabetes? Ini dia khasiatnya:

  1. Sumber serat pangan

Serat pangan sangat penting untuk tubuh. Kalau kita tidak mengonsumsi makanan dengan kandungan serat yang cukup, kemungkinan besar akan terjadi masalah pada tubuh seperti gangguan buang air besar atau sembelit. Gangguan yang terjadi berkali-kali bisa memicu masalah yang cukup besar termasuk kanker.

Dengan mengonsumsi makanan dengan kadar serat tinggi seperti okra, serat yang terlarut di dalam usus akan membantu penurunan daya serat gula. Seperti yang kita tahu, gula yang berlebihan bisa menyebabkan gula darah jadi meningkat dan memicu banyak masalah seperti munculnya tanda diabetes dan sensitivitas insulin jadi anjlok.

  1. Bisa menurunkan stres di tubuh

Seseorang dengan kondisi diabetes tidak disarankan mengalami stres yang intens. Kalau stres terus terjadi, kemungkinan besar akan terjadi beberapa masalah seperti sering munculnya tanda diabetes. Gula darah di dalam tubuh juga mudah sekali meningkat sehingga tubuh menjadi sangat lemas dan tidak nyaman setiap harinya.

Salah satu cara untuk mengatasi stres dan inflamasi yang terjadi di dalam tubuh adalah dengan mengonsumsi okra. Dari beberapa penelitian yang dilakukan, terdapat antioksidan di dalam okra yang akan membantu mengatasi inflamasi dan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh.

  1. Membantu menurunkan kolesterol

Meski baru penelitian yang dilakukan pada hewan, okra diketahui mampu menurunkan kolesterol dalam tubuh dengan maksimal. Penurunan ini akan membawa cukup besar pada tubuh. Kolesterol yang terjaga akan membuat kondisi tubuh tetap baik dan gejala diabetes yang kerap muncul tidak akan terjadi lagi.

Selama ini orang dengan kondisi diabetes cenderung memiliki masalah dengan kolesterolnya. Kondisi ini menyebabkan cukup banyak masalah kalau tanda diabetes muncul dan kolesterol mulai menyebabkan penebalan pembuluh darah. Kerusakan pembuluh darah hingga masalah yang terjadi di jantung bisa muncul.

  1. Mencegah tubuh mudah lelah

Salah satu gangguan yang kerap dialami oleh penderita diabetes adalah kelelahan yang berlebihan. Kelelahan yang berlebihan bisa menyebabkan kita semua sulit sekali bekerja dan melakukan aktivitas lainnya. Begitu melakukan aktivitas terlalu besar, tubuh akan menjadi lemas dan kondisi mengantuk muncul.

Dari studi yang dilakukan, pada penderita diabetes, mengonsumsi okra ternyata mampu membuat energi di dalam tubuh jadi lebih normal. Meski melakukan aktivitas yang terlalu berat sekalipun, tubuh tidak akan mudah drop dan Anda juga bisa dengan mudah mengembalikan energi dengan beristirahat.

Cara mengonsumsi okra yang benar

Okra bisa dikonsumsi menjadi berbagai jenis makanan atau minuman. Berikut beberapa cara mengonsumsi okra yang sering dilakukan banyak orang dan memaksimalkan fungsinya.

  1. Okra untuk infused water

Okra bisa dikonsumsi dalam bentuk infused water. Anda bisa memotong okra kecil-kecil setelah dicuci bersih. Selanjutnya okra dimasukkan ke dalam air lalu disimpan di dalam lemari es. Anda bisa menambahkan beberapa jenis buah seperti melon, lemon, atau buah apa pun dan daun mint secukupnya saja.

  1. Okra yang dikeringkan

Beberapa orang malas mengolah okra dalam bentuk segar dan ingin yang instan saja. Okra bisa dikonsumsi dalam bentuk kering. Kantong buah dikeringkan lalu dihancurkan menjadi serbuk. Nah, serbuk ini bisa digunakan langsung untuk campuran makanan atau dicampur untuk obat.

  1. Dimasak langsung

Okra bisa dimasak langsung menjadi berbagai jenis makanan. Biasanya sayuran ini dipotong kecil atau dibiarkan untuk kalau ukurannya kecil untuk menghindari keluarnya banyak lendir.

  1. Dibuat jus atau smoothies

Salah satu kekurangan dari okra yang harus diperhatikan dengan baik adalah lendir yang dihasilkan. Meski lendir ini bermanfaat untuk tubuh, ada beberapa orang yang tidak menyukainya, apalagi saat dikonsumsi dalam bentuk jus. Sensasi aneh mungkin akan terasa.

Beberapa orang menyarankan untuk merendam okra dahulu setelah dipotong kecil. Dengan melakukan ini jumlah lendir yang keluar bisa sedikit diminimalkan.

Inilah beberapa ulasan tentang manfaat dari okra khususnya untuk penderita diabetes yang ingin hidup sehat setiap saat. Mulai saat ini Anda mulai bisa mengonsumsi okra yang sudah mulai mudah didapatkan di pasaran. Anda bisa memakannya setiap hari agar kondisi diabetes menjadi stabil. Oh ya, kalau Anda sempat, coba tanam okra di depan rumah agar bisa memanennya kapan saja.

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

10 Bahaya Patah Hati bagi Kesehatan Cara Cepat Move On!

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

efek-patah-hati-doktersehat

DokterSehat.Com– Menjalin hubungan memang menyenangkan jika dijalani dengan baik, sehingga kondisi tubuh Anda tetap bugar. Namun, jika hubungan berujung perpisahan akan membuat Anda patah hati. Nah, efek patah hati inilah yang berisiko menganggu kesehatan.

Sebenarnya, patah hati adalah hal wajar yang pasti dialami oleh setiap orang. Namun, sebagai orang yang bijaksana, alangkah baiknya Anda tidak terlalu lama dalam kesedihan tersebut sebab akibat patah hati bisa menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan Anda. Apa saja dampaknya? simak selengkapnya di bawah ini.

Bahaya Patah Hati bagi Kesehatan

Berikut ini kondisi yang terjadi pada tubuh ketika mengalami patah hati atau putus cinta dari pasangan:

1. Gangguan mental

Ketika seseorang sedang patah hati, maka mental pun akan menjadi kacau. Akibatnya, timbul rasa kesedihan, kekecewaan, kekhawatiran, serta kebencian yang dalam pada diri. Jika tidak segera diredam, maka seluruh keluh kesah tersebut akan berdampak sangat buruk bagi mental seseorang. Maka dari itu, buatlah diri Anda bahagia agar terhindar dari masalah mental efek sakit hati.

2. Kerontokan rambut

Ternyata, rambut rontok tidak hanya karena gangguan hormon pada kulit kepala. Rambut rontok juga akibat patah hati yang berlarut-larut. Hal itu dikarenakan sebuah reaksi yang disebut telogen effluvium, yakni kerontokan yang disebabkan ketika otak stres dan kacau.

Pada fase normal, kerontokan rambut tidak begitu berarti, namun jika dibiarkan, maka akan mengakibatkan kebotakan yang sulit diatasi.

3. Gangguan hormon

Tubuh memiliki begitu banyak hormon di dalamnya, salah satu hormon yang berhubungan langsung dengan otak adalah dopamine. Ya, hormon ini adalah salah satu hormon yang bisa membuat seseorang menjadi bahagia dan nyaman.

Namun, ketika patah hati, reproduksi hormon dopamine akan mengalami penurunan yang signifikan, akibat patah hati membuat Anda sama sekali tidak merasa bahagia. Jika dibiarkan, maka Anda akan mengalami depresi berat yang sulit disembuhkan.

4. Masalah pencernaan

Efek patah hati mungkin membuat Anda tidak memiliki nafsu makan, atau Anda dapat makan secara kompulsif. Bahkan mungkin mengalami mual, gangguan pencernaan, sakit parah dan kram, atau bahkan sakit maag.

Ketika emosional sedang kacau, usus Anda biasanya menyerap banyak dampaknya. Ini terutama terjadi pada orang yang menahan diri untuk tidak mengungkapkan perasaannya, dan memilih untuk memendam perasaan mereka.

5. Insomnia

Patah hati dan susah tidur tampaknya saling terkait, bahkan bagi mereka yang tidak memiliki riwayat gangguan tidur. Mungkin Anda begadang karena merenungkan putus cinta.

Efek patah hati ini membuat tubuh Anda lelah, tetapi pikiran dan jiwa Anda tidak akan beristirahat. Sayangnya, insomnia dapat menyebabkan depresi dan kecemasan.

Kondisi ini juga akannmeningkatkan risiko mengalami gangguan kesehatan lainnya, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) dan penyakit jantung.

6. Rentan terhadap penyakit

Stres berat akibat patah hati sebenarnya telah terbukti membahayakan sistem kekebalan tubuh Anda. Akibatnya, ketika jantung rentan dan juga tubuh. Sistem kekebalan yang lemah membuat Anda rentan terhadap infeksi virus, bakteri, dan kekeliruan hormon.

7. Berat badan turun

Efek patah hati mungkin membuat Anda tidak lapar. Namun ketika makan, Anda tidak bisa menikmati makanan atau tidak memiliki rasa. Nafsu makan Anda yang hilang adalah dari hormon yang melonjak dalam tubuh.

Saat Anda sangat tertekan, kadar kortisol meningkat yang memengaruhi selera makan. Ketika Anda cemas dan makanan tampaknya tidak dapat dicerna dengan baik, tetapi ingat, tubuh Anda membutuhkan makanan untuk tetap berenergi.

8. Tidak fokus

Stres, susah tidur, dan gejolak emosi akibat patah hati dapat menyebabkan kinerja otak melambat. Mungkin Anda tidak dapat fokus dalam menyelesaikan tugas, dan merasa lebih lambat dari biasanya. Sebagai solusinya, pastikan Anda cukup tidur dan menjaga pola makan sehat sehat. Saat tubuh dan hati pulih, pikiran Anda akan mulai kembali fokus.

9. Sakit kepala

Banyak jenis sakit kepala, terutama sakit kepala tegang dan migrain, diduga disebabkan atau diperparah oleh stres. Bagi mereka yang memiliki pikiran kacau, kelelahan mental dan insomnia dapat menambah masalah ini.

Bahaya patah hati yang menimbulkan depresi meyebabkan pola makan, olahraga, dan kebiasaan tidur yang buruk – juga dapat mengakibatkan sakit kepala.

10. Nyeri dada

Kebanyakan orang menyebutnya patah hati karena suatu alasan. Bahaya patah hati ini bisa menyakitkan seolah-olah Anda patah lengan atau kaki.

Nyeri dada adalah respons fisik yang umum terhadap stres ekstrem. Ini mungkin indikasi sebagai rasa sakit yang tajam, ketegangan, stres, atau bahkan jantung berdebar. Mungkin Anda merasa seolah-olah mengalami serangan jantung.

Cara Mengatasi Patah Hati

Berikut ini adalah beberapa tips cara mengatasi efek patah hati yang bisa Anda terapkan agar cepat move on:

1. Menangislah

Tidak masalah untuk bersedih karena putus cinta dan membuang-buang waktu. Jangan merasa Anda perlu untuk membendung air mata Anda. Cobalah curahkan pada teman yang Anda percaya, dan biarkan semuanya keluar.

2. Menerima keadaan

Menerima keadaan adalah langkah pertama untuk menyembuhkan patah hati dan sebagai cara cepat move on. Berdamai dengan perpisahan akan membantu Anda untuk mengatasinya. Karena tidak menerima keadaan akan memperburuk patah hati Anda, yang menyebabkan lebih banyak rasa sakit.

3. Mengubah penampilan

Tidak ada salahnya merubah penampilan Anda menjadi yang baru untuk meningkatkan suasana hati atau mood Anda. Manjakan diri Anda dengan merunah gaya rambut atau gaya berpakaian Anda mungkin. Cara ini akan membuat Anda merasa percaya diri, dan hasilnya Anda menjadi terlihat lebih baik.

4. Memanjakan diri

Berikan diri Anda waktu untuk bersenang-senang dan tertawa, entah itu nonton film komedi, drama atau  hiburan lainnya yang membuat Anda tertawa lepas. Tertawa dipercaya sebagai obat terbaik untuk memperbaiki mood Anda.

6. Menghilangkan kebiasaan saat bersama mantan

Jika Anda dan mantan terbiasa melakukan sesuatu seperti bersepeda, berolahraga atau berbagi hobi, nah, sekaranglah saatnya untuk mengubah semua kebiasaan itu.

7. Menemukan kembali jati diri Anda

Mungkin tidak sedikit hal pada diri Anda hilang dalam suatu hubungan, karena orang cenderung memengaruhi orang lain.

Kondisi ini bisa menimbulkan perasaan buntu setelah putus cinta, di mana Anda tidak tahu siapa Anda tanpa orang lain.

Nah, sekarang adalah waktunya untuk menemukan kembali siapa diri Anda. Misalnya Anda pergi ke gym jika ingin, mengikuti kursus, bertemu orang baru, menekuni hobu baru, atau traveling.

8. Putus kontak dengan mantan

Tips move on berikutnya jangan menyimpan nomor mantan atau media sosial. Anda harus memutuskan semua hubungan dengannya untuk melanjutkan hidup Anda.

Masih berhubungan dengan mantan hanya akan menghambat upaya Anda untuk move on dan mungkin saja kembali menjalin hubungan yang berisiko.

Diam-diam stalking mantan melalui media sosial juga akan membuat dirimu frustrasi karena mungkin Anda berpikir dia bersenang-senang saat Anda berjuang untuk sembuh dari patah hati.

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

10 Makanan Terbaik dengan Kandungan Potasium Tinggi

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

makanan-kaya-potasium-doktersehat

DokterSehat.Com – Nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh tidak hanya protein, lemak, dan karbohidrat yang menyuplai energi setiap hari. Anda juga disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi. Kandungan mineral dan vitamin dapat membantu kinerja organ tubuh.

Makanan yang mengandung potasium tinggi

Selama ini kita sudah tahu kalau pisang mengandung potasium yang tinggi. Selain buah tersebut, ada beberapa makanan yang mengandung potasium tinggi yaitu:

  1. Kentang

Kentang adalah salah satu sumber dari potasium yang sangat besar. Anda disarankan untuk mengonsumsi tomat dalam jumlah cukup setiap harinya. Misal dalam satu hari Anda makan 1-2 porsi kentang sebagai pengganti karbohidrat. Satu porsi kentang akan memberikan sekitar 941 mg potasium. Hindari penambahan garam dan digoreng saat mengolah.

  1. Sayuran hijau

Sayuran hijau mengandung cukup banyak nutrisi untuk tubuh, Mengonsumsi sayuran hijau akan menyuplai serat yang cukup banyak dan juga protein. Selanjutnya beberapa jenis sayuran hijau juga mengandung potasium yang jumlahnya cukup banyak. Misal satu takaran bayam ada sekitar 838 mg potasium.

  1. Lentil

Lentil adalah salah satu pengganti protein yang cukup bisa diandalkan. Dengan mengonsumsi lentil, Anda akan mendapatkan juga suplai serat yang cukup banyak. Mengonsumsi lentil juga bisa membantu tubuh dalam menurunkan kadar garam secara berlebihan. Satu takaran saji lentil mengandung sekitar 731 mg potasium.

  1. Jus tomat

Jus tomat atau tomat dalam bentuk puree memiliki kandungan potasium yang cukup banyak. Anda bisa membuat sendiri jus tomat atau membeli dalam bentuk kemasan. Dalam setengah mangkuk jus tomat mengandung sekitar 500 mg potasium yang membantu tubuh dalam meregulasi air dan juga garam.

  1. Sayuran dan buah tertentu

Beberapa jenis buah dan sayuran juga menawarkan potasium dalam jumlah banyak. Buah dan sayuran ini bisa dalam bentuk jus segar atau dalam bentuk kemasan kaleng. Buah markisa mengandung 687 mg potasium, jeruk mengandung 496 mg, dan wortel mengandung 689 mg.

  1. Kacang polong

Beberapa jenis kacang polong mengandung cukup banyak potasium per satu takaran saji. Rata-rata potasium yang akan didapatkan sekitar 354-612 mg. Anda bisa mengolahnya menjadi apa saja termasuk dikukus atau dibuat puree.

  1. Kismis

Sekitar setengah mangkuk kismis mengandung 618 mg potasium. Anda bisa mengonsumsi kismis secara langsung atau dicampur dengan bahan lainnya untuk membuat kue.

  1. Yoghurt

Satu takaran saji yoghurt alami tanpa ada campuran sama sekali mengandung sekitar 579 mg potasium. Selain itu, dalam yoghurt juga terkandung cukup banyak kalsium yang baik untuk tulang serta probiotik yang baik untuk kesehatan perut.

  1. Ubi jalar

Ubi jalar sama halnya dengan kentang, hanya saja ubi jalar lebih banyak mengandung betakaroten. Rasanya yang manis dan nikmat memudahkan Anda dalam mengolahnya menjadi apa saja kecuali digoreng dengan minyak yang banyak.

  1. Makanan laut

Ada beberapa jenis makanan laut yang mengandung cukup banyak potasium. Selain potasium yang baik untuk peredaran darah, ada juga kandungan omega-3 yang baik untuk otak dan protein untuk otot. Rutin mengonsumsi makanan laut bisa membuat kita lebih sehat.

Beberapa jenis makanan laut dengan potasium tinggi per satu takar saji adalah ikan makarel, halibut, dan salmon.

Manfaat potasium untuk tubuh

Potasium banyak ditemukan di makanan yang kita konsumsi setiap harinya. Disadari atau tidak, potasium ini ternyata memiliki cukup banyak peranan untuk tubuh sehingga kita harus bisa memenuhinya. Berikut beberapa manfaat dari potasium.

  • Membuat cairan di dalam tubuh menjadi lebih seimbang. Potasium akan membantu menurunkan jumlah sodium atau garam yang mengikat air. Kalau dua hal ini ada dalam tubuh dan cukup seimbang, gangguan pada tubuh tidak akan terjadi.
  • Mineral ini bekerja sebagai salah satu aktivator dari saraf. Kalau mineral tidak dimiliki oleh tubuh dalam jumlah yang cukup gangguan pada saraf akan terjadi. Kalau jumlah potasium di dalam tubuh seimbang, fungsi jantung, dan refleks yang dimiliki seseorang akan membaik.
  • Potasium bermanfaat untuk kontraksi dan kemampuan dari otot. Seperti yang sudah kita tahu, sebagian besar alat gerak di tubuh menggunakan otot. Kalau otot mengalami penurunan fungsi, kemungkinan menjadi lemah akan besar. Kalau otot jadi lemah, Anda akan sulit bergerak dan mengangkat benda yang terlalu berat.
  • Fungsi yang paling sering dimanfaatkan dari potasium baik dalam bentuk suplemen atau makanan adalah menstabilkan tekanan darah. Mineral ini mampu menurunkan tekanan darah yang terlalu tinggi atau hipertensi. Kalau tekanan darah Anda terlalu tinggi, perbanyak potasium yang masuk ke dalam tubuh.
  • Seseorang yang memiliki kadar potasium seimbang di dalam tubuh akan menurunkan risiko stroke. Dari beberapa penelitian yang dilakukan, mengonsumsi makanan dengan kandungan potasium bisa menurunkan risiko stroke hingga 21%.
  • Membantu mencegah osteoporosis. Wanita dengan usia di atas 50 tahun biasanya rentan mengalami pengeroposan tulang belakang dan patah kalau melakukan aktivitas yang terlalu intens.
  • Menurunkan risiko batu ginjal yang berbahaya untuk tubuh. Dari penelitian yang dilakukan pada 90.000 wanita mengonsumsi makanan dengan kandungan potasium bisa menurunkan risiko terkena batu ginjal hingga 35%.

Itu dia beberapa makanan yang mengandung potasium tinggi dan juga manfaat potasium bagi kesehatan tubuh. Kira-kira, mana yang Anda suka?

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

7 Cara Mudah Menjaga Tekanan Darah Tetap Normal

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

hipertensi-doktersehat

DokterSehat.Com– Tekanan darah tinggi adalah masalah kesehatan yang cukup banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Masalahnya, masih banyak orang yang menyepelekan gaya hidup sehari-hari, sehingga rentan untuk terkena masalah kesehatan ini. Oleh karena itu, menjaga tekanan darah tetap normal perlu dilakukan agar terhindar dari risiko penyakit berbahaya.

Cara Menjaga Tekanan Darah Tetap Normal

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa cara yang bisa kita lakukan demi memastikan bahwa tekanan darah tidak melebihi batas normal.

Berikut adalah berbagai cara menjaga tekanan darah tetap normal yang ternyata mudah dilakukan:

  1. Jogging di akhir pekan

Karena berbagai kesibukan, banyak orang yang hanya sempat berolahraga di akhir pekan. Meskipun begitu, pakar kesehatan menyebut hal ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tidak melakukan olahraga sama sekali. Jika kita melakukan jogging setiap akhir pekan saja, maka tekanan darah bisa dijaga agar tetap normal.

Fakta ini terungkap dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Copenhagen City Heart, Denmark. Dalam peelitian yang melibatkan 20 ribu partisipan dengan usia 20 hingga 93 tahun ini, disebutkan bahwa jogging di akhir pekan sudah mampu memperlancar sirkulasi darah, meningkatkan proses penyerapan oksigen, dan membuat tekanan darah tetap normal.

  1. Rutin makan yoghurt

Yoghurt lebih dikenal sebagai makanan untuk diet. Padahal, dalam realitanya makanan ini cocok untuk dikonsumsi siapa saja, termasuk bagi orang yang sehat dan ingin menjaga tekanan darah tetap normal. Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di University of Minnesota, AS, dihasilkan fakta bahwa mengonsumsi yoghurt satu cangkir saja dalam sehari sudah mampu menurunkan tekanan darah.

Rutin makan yoghurt bahkan bisa membantu menurunkan risiko terkena hipertensi sebanyak 31 persen. Hal ini tentu bisa membantu mencegah datangnya masalah hipertensi dengan efektif.

  1. Rutin makan pisang

Selain yoghurt, kita juga sangat disarankan untuk mengonsumsi pisang jika ingin menjaga tekanan darah tetap normal. Berdasarkan hasil dari penelitian yang dipublikasikan dalam British Medical Journal Online, disebutkan bahwa kandungan kalium yang tinggi di dalam pisang bisa menjaga keseimbangan cairan tubuh sekaligus menurunkan tekanan darah dengan efektif.

  1. Tidak lagi merokok

Salah satu penyebab tingginya kasus tekanan darah tinggi dan masalah pada jantung di Indonesia adalah karena masih banyak orang yang merokok. Hal ini disebabkan oleh kandungan beracun di dalam asap rokok yang terbukti mampu merusak pembuluh darah dan bisa meningkatkan tekanan darah.

Tak hanya perokok aktif, mereka yang sering terpapar asap rokok dan menjadi perokok pasif juga rentan mengalami masalah kesehatan yang sama. Karena alasan inilah sebaiknya memang kita menghindari asap rokok demi menjaga kesehatan.

  1. Kurangi kebiasaan kerja lembur

Karena faktor banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan atau karena ingin mendapatkan penghasilan yang lebih besar, banyak orang yang sering melakukan kerja lembur. Padahal, jika kita bekerja lebih dari 40 jam setiap minggu, maka risiko terkena hipertensi bisa meningkat hingga 14 persen!

Fakta ini terungkap dari sebuah penelitian yang dilakukan di University of California, AS. Para peneliti menyebut kebiasaan bekerja lembur akan membuat kita menjadi kurang gerak, tidak menerapkan pola makan yang sehat, dan lebih jarang berolahraga. Hormon stres juga akan semakin tinggi jumlahnya dalam tubuh. Padahal, hormon ini bisa meningkatkan tekanan darah dengan signifikan.

  1. Kurangi konsumsi kafein

Minum kopi yang memiliki kandungan kafein memang bisa memberikan kenikmatan luar biasa, namun jika kita meminumnya lebih dari 3 cangkir sehari, dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko terkena hipertensi.

  1. Jaga berat badan

Dengan menjaga berat badan tetap ideal, maka sirkulasi darah akan berjalan dengan lebih lancar dan akhirnya membuat tekanan darah tetap terjaga di angka yang normal.

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Penderita Diabetes Tak Boleh Makan Wortel? Ini Faktanya

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

kandungan-nutrisi-wortel-doktersehat

DokterSehat.Com– Wortel termasuk dalam sayuran yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia. Sayangnya, karena rasanya yang cenderung manis, ada sebagian penderita diabetes yang mengaku khawatir untuk mengonsumsinya. Sebenarnya, apakah mereka masih bisa mengonsumsi wortel?

Dampak makan wortel bagi penderita diabetes

Sebagaimana kita ketahui, penderita diabetes memang harus menghindari makanan dan minuman yang manis. Kandungan gula atau kalori yang tinggi di dalam makanan dan minuman manis berpotensi mengacaukan kadar gula darah dan meningkatkan risiko komplikasi.

Beruntung, meskipun wortel juga memiliki rasa yang manis, tidak termasuk dalam pantangan bagi penderita diabetes. Sebagaimana sayur pada umumnya, wortel masih bisa dikonsumsi secara rutin oleh mereka.

Wortel juga termasuk dalam sayuran yang tinggi kandungan nutrisi. Selain itu, jika kita mengonsumsi wortel dengan ukuran sedang, hanya akan mendapatkan karbohidrat sebanyak 4 gram, jumlah yang cukup rendah dan aman bagi penderita diabetes.

Indeks glikemik wortel juga sangat rendah sehingga tidak akan memicu kenaikan kadar gula darah. Hal ini berarti, sering mengonsumsinya juga tidak akan memberikan dampak buruk bagi penderita diabetes.

Beberapa nutrisi sehat yang ada di dalam wortel

Wortel dikenal luas sebagai makanan yang baik bagi kesehatan mata. Padahal, dalam realitanya ada banyak sekali nutrisi sehat dari sayuran dengan warna oranye ini.

Berikut adalah berbagai nutrisi sehat tersebut.

  1. Memiliki kandungan vitamin A yang tinggi

Kandungan vitamin A di dalam wortel tak hanya akan membantu penglihatan tetap prima, namun juga bisa membantu tubuh mengendalikan kadar gula darah dengan lebih baik. Fakta ini terungkap dalam penelitian yang menggunakan tikus percobaan.

Tikus-tikus yang kekurangan asupan vitamin A cenderung mengalami gangguan sel beta pankreas yang berimbas pada terganggunya sekresi insulin, hormon yang memetabolisme gula darah menjadi energi. Jika sampai sekresi insulin tidak lancar, kadar gula darah akan terus meningkat dan akhirnya memicu dampak buruk bagi penderita diabetes.

Rutin mengonsumsi wortel juga bisa mencegah kondisi hiperglikemia, salah satu komplikasi diabetes yang tidak bisa disepelekan.

  1. Memiliki kandungan vitamin B6 yang tinggi

Vitamin B6 memiliki peran besar dalam memperlancar proses metabolisme tubuh. Hal ini tentu akan berpengaruh dalam pengendalian kadar gula darah dan penurunan risiko terkena komplikasi diabetes dengan signifikan.

  1. Tinggi kandungan serat

Sebagaimana sayuran pada umumnya, wortel juga tinggi kandungan serat. Kandungan ini tak hanya akan membantu pencernaan berjalan dengan lancar, melainkan juga bisa membantu mengendalikan kadar gula darah.

Beberapa jenis sayuran yang sebaiknya dihindari penderita diabetes

Jika wortel termasuk aman dan bahkan direkomendasikan bagi penderita diabetes, pakar kesehatan justru menyarankan penderita penyakit ini untuk berhati-hati dalam mengonsumsi beberapa jenis sayuran berikut ini.

  1. Kentang

Meskipun tergolong sebagai sayuran, dalam realitanya kentang sebenarnya adalah makanan dengan kandungan karbohidrat yang tinggi seperti nasi. Padahal, penderita diabetes harus membatasi asupan karbohidrat demi menjaga kadar gula darah, bukan?

Alih-alih makan kentang, penderita diabetes lebih direkomendasikan untuk makan gandum atau oatmeal yang tinggi serat dan bisa membantu mengendalikan kadar gula darah.

  1. Ubi jalar

Ubi jalar tinggi kandungan karbohidrat dan indeks glikemik. Mengonsumsinya bisa memicu kenaikan kadar gula darah. Karena alasan inilah sayuran ini sebaiknya dibatasi konsumsinya oleh penderita diabetes.

  1. Kacang-kacangan

Beberapa jenis kacang-kacangan, khususnya yang diolah dengan garam, atau diberi tambahan tepung seperti kacang atom dan kacang telur memiliki kandungan tinggi kalori yang bisa membahayakan penderita diabetes.

  1. Jagung

Jagung yang sering dijadikan campuran sayuran lainnya tinggi kandungan kalori sehingga konsumsinya juga harus dibatasi oleh penderita diabetes.

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Lidah Gatal Saat Makan Nanas, Berbahaya atau Tidak?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

nanas-doktersehat
Photo Source: Flickr/kylemcdonald

DokterSehat.Com– Salah satu buah yang digemari masyarakat Indonesia adalah nanas. Tak hanya dimakan langsung, nanas sering ditemukan sebagai campuran rujak atau bahkan dijadikan jus. Bahkan, beberapa makanan seperti salad dan pizza juga menambahkan nanas demi membuatnya memiliki rasa yang lebih nikmat. Hanya saja, jika dicermati, kita akan merasakan sensasi tidak nyaman seperti gatal-gatal pada lidah dan bibir saat memakannya. Apakah hal ini berbahaya?

Penyebab sensasi gatal pada mulut saat makan nanas

Ada banyak sekali jenis sayuran dan buah-buahan yang bisa kita konsumsi. Sebagian di antaranya memiliki kandungan enzim yang bisa membantu tubuh memecah kandungan dari makanan seperti protein, lemak, atau karbohidrat. Hanya saja, terkadang keberadaan enzim-enzim ini juga bisa menyebabkan datangnya efek samping.

Di dalam nanas, terdapat kandungan enzim bromelain yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk memecah protein. Hanya saja, kandungan enzim ini bisa menyebabkan sensasi gatal-gatal pada bibir atau lidah. Memang, sensasi gatal-gatal ini biasanya terasa ringan, namun cukup banyak yang mengaku tidak nyaman dengan kondisi ini.

Enzim bromelain bisa ditemukan di hampir seluruh bagian nanas, namun konsentrasi paling banyak ada di bagian tengah buah dengan warna cerah ini. Bagian ini biasanya yang paling terasa berserat dan keras meskipun masih bisa dikonsumsi sebagaimana bagian nanas lainnya.

Sebagian orang menyebut keberadaan air liur di dalam mulut bisa membantu meredakan sensasi gatal-gatal ini. Hal ini berarti, kita tidak perlu khawatir saat merasakannya saat makan nanas karena tidak akan menyebabkan dampak yang berbahaya.

Bisakah mencegah munculnya rasa gatal sebelum makan nanas?

Ada sebagian orang yang sengaja mengupas kulit nanas dan membiarkannya seharian karena menganggapnya bisa menghilangkan efek gatal-gatal saat mengonsumsinya. Hanya saja, pakar kesehatan menyebut belum ada penelitian yang membuktikan bahwa tindakan ini memang terbukti cukup ampuh mencegah sensasi gatal.

Hanya saja, jika kita mengolah nanas seperti menghangatkannya atau memasaknya menjadi campuran makanan lainnya, akan memicu reaksi pada enzim bromelain ini. Hal ini diperkirakan bisa mencegah masalah gatal-gatal pada mulut saat mengonsumsinya.

Selain itu, jika kita mengolahnya menjadi smoothie, sensasi gatal-gatal saat makan nanas juga bisa dicegah.

Berbagai manfaat kesehatan makan nanas

Selain rasanya yang menyegarkan, pakar kesehatan menyebut ada berbagai manfaat kesehatan yang bisa didapatkan jika kita rutin makan nanas.

Berikut adalah berbagai manfaat kesehatan tersebut.

  1. Memperkuat sistem kekebalan tubuh

Nanas termasuk dalam buah dengan kandungan vitamin C yang sangat tinggi. Kandungan ini bisa semakin memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kandungan antioksidannya yang sangat tinggi juga akan membuat tubuh lebih baik dalam melawan paparan buruk radikal bebas penyebab penyakit dan penuaan dini.

Pakar kesehatan lebih menyarankan konsumsi nanas secara langsung, dijadikan jus, atau dicampur dengan yoghurt.

  1. Baik bagi kesehatan jantung

Di dalam nanas terdapat kandungan potasium yang tinggi. Kandungan ini bisa membantu mengendalikan tekanan darah dan menurunkan risiko terkena hipertensi. Selain itu, keberadaan kandungan vitamin C di dalamnya yang sangat tinggi juga bisa memperbaiki kesehatan pembuluh darah dan menurunkan risiko terkena kolesterol tinggi.

  1. Baik untuk program diet

Nanas termasuk dalam buah yang sangat baik bagi program diet atau penurunan berat badan. Kandungan seratnya yang tinggi bisa melancarkan pencernaan sekaligus merangsang proses pembakaran lemak di dalam tubuh.

  1. Baik bagi kesehatan mata

Kandungan vitamin A yang sangat tinggi di dalam nanas bisa membantu menyehatkan mata dan mencegah datangnya gangguan penglihatan.

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

13 Makanan Penambah Darah (Solusi Atasi Anemia)

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

makanan-penambah-darah-doktersehat

DokterSehat.Com – Apakah tubuh Anda mudah merasa lelah dan lemas? Atau, kepala sering merasa pusing? Jika ya, maka hal ini bisa jadi pertanda tubuh kekurangan darah atau biasa kita kenal sebagai anemia. Anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah di dalam tubuh berada di bawah normal. Guna mengatasi hal ini, mengonsumsi makanan penambah darah adalah salah satu solusi ampuh, apa sajakah?

Penyebab Tubuh Kekurangan Darah (Anemia)

Darah memiliki peran yang sangat vital bagi keberlangsungan fungsi tubuh. Bagaimana tidak? Darah inilah yang bertugas mengantarkan nutrisi, vitamin, dan juga oksigen menuju organ-organ tubuh sehingga organ-organ tersebut dapat menjalankan fungsinya. Adalah hemoglobin, komponen di dalam sel darah merah yang ‘mengemban’ tugas penting tersebut.

Akan tetapi, terdapat kasus di mana produksi hemoglobin di dalam tubuh tidak maksimal yang pada akhirnya menyebabkan penyaluran nutrisi, vitamin, dan oksigen mengalami hambatan. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya asupan zat besi ke dalam tubuh. Ya, zat besi adalah mineral yang berfungsi untuk memproduksi hemoglobin, sehingga tak heran kekurangan zat besi berimbas pada kondisi kekurangan darah (anemia).

Daftar Makanan Penambah Darah (Sehat dan Enak)

Kekurangan darah (anemia) bukanlah kondisi yang menyenangkan dan hal ini tentu saja bisa mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Salah satu cara mengatasi anemia yang mudah dan efektif adalah dengan mengonsumsi makanan penambah darah yang mengandung zat besi dalam jumlah banyak.

Berikut ini pilihan makanan penambah darah yang patut untuk Anda konsumsi.

1. Bayam

Bayam adalah jenis sayuran yang layak untuk Anda konsumsi guna mencegah atau mengatasi penyakit anemia. Pasalnya, makanan penambah darah yang satu ini mengandung zat yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, apalagi kalau bukan zat besi.

Setengah gelas bayam diklaim mengandung sekitar 12 miligram (mg) zat besi. Jumlah ini memenuhi hampir 50 persen dari total kebutuhan zat besi harian bagi tubuh.

Tak hanya itu, bayam juga diperkaya dengan asam folat di dalamnya, yang mana asam folat (vitamin B9) ini berfungsi untuk menambah jumlah sel darah merah.

2. Brokoli

Jenis sayuran lainnya yang juga termasuk ke dalam daftar makanan penambah darah terbaik adalah brokoli. Dikatakan demikian karena ternyata, brokoli juga mengandung zat besi dan asam folat dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi dan asam folat harian.

Selain itu, kandungan vitamin C di dalam brokoli juga efektif untuk membantu tubuh dalam menyerap zat besi sehingga mineral ini dapat menjalankan tugasnya dengan optimal.

3. Kacang Hijau

Apakah Anda gemar mengonsumsi kacang hijau? Jika ya, maka hal ini merupakan kebiasaan yang bagus. Kacang hijau adalah makanan penambah darah yang sama seperti brokoli, mengandung zat besi dan asam folat, serta vitamin C yang membantu penyerapan zat besi secara optimal.

Selain ketiga nutrisi dan vitamin di atas, kacang hijau juga diperkaya oleh sejumlah zat bergizi lainnya, seperti vitamin A, vitamin B6, kalium, kalsium, magnesium, dan natrium.

4. Jambu Biji

Sepertinya sudah bukan hal yang asing lagi ketika menyebut nama buah jambu biji sebagai makanan penambah darah. Buah yang satu ini kerap digunakan sebagai ‘obat’ tradisional untuk menambah darah, seperti pada penderita penyakit demam berdarah (DB).

Manfaat jambu biji dalam meningkatkan jumlah sel darah merah dikarenakan kandungan zat besinya yang tinggi, pun vitamin C sehingga proses penyerapan zat besi dapat berlangsung optimal.

5. Buah Naga

Jangan lupakan juga buah yang satu ini. Buah naga adalah buah yang diperkaya oleh semua zat yang diperlukan tubuh untuk memaksimalkan produksi sel darah merah, seperti zat besi, fosfor, dan tidak ketinggalan kalium.

Jadi bagi Anda yang merasa tubuhnya akhir-akhir ini sering merasa lemas dan pusing, cobalah mengonsumsi buah naga secara rutin dan buktikan khasiatnya.

6. Kismis

Pada setiap 2/3 gram buah kismis, terdapat kurang lebih 2 gram (gr) zat besi. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu makanan penambah darah yang layak untuk Anda konsumsi secara rutin demi mencegah diri dari anemia.

Apabila Anda tidak suka memakan buah ini secara langsung, padukan saja dengan makanan lainnya seperti sereal, oatmeal, pudding, atau kue tart agar lebih menggugah selera.

7. Jeruk

Buah jeruk identik dengan vitamin C. Hal ini tentu saja benar adanya. Namun, Anda juga harus tahu bahwa jeruk adalah buah yang kaya akan kandungan zat bergizi lainnya, termasuk zat besi dan asam folat.

Oleh sebab itu, buah ini juga patut untuk Anda konsumsi guna meningkatkan jumlah sel darah merah di dalam tubuh. Asam folat pada buah jeruk berfungsi untuk mengikat oksigen, yang mana hal ini membantu proses pembentukan sel darah merah agar bisa lebih cepat.

8Oatmeal

Makanan yang biasa disajikan sebagai menu sarapan ini faktanya juga baik untuk meningkatkan jumlah sel darah merah. Satu cangkir oatmeal mengandung sekitar 3 miligram (mg) zat besi. Terlebih jika Anda mengonsumsi oatmeal dengan topping buah-buahan seperti jeruk dan kismis, maka asupan zat besi yang masuk ke dalam tubuh akan semakin banyak.

Selain zat besi, oatmeal juga mengandung sejumlah nutrisi penting lainnya bagi tubuh, seperti kalsium dan vitamin A.

9. Daging Merah

Daging merah seperti daging sapi dan kambing adalah makanan penambah darah yang umum kita konsumsi. Keduanya mengandung sekitar 2,7 miligram (mg) zat besi untuk setiap 100 gram (gr), yang mana jumlah ini sudah cukup untuk memenuhi 15 persen dari total angka kebutuhan zat besi harian bagi tubuh.

Namun yang perlu diperhatikan, baiknya konsumsi daging merah pada bagian yang tidak memiliki lemak. Pasalnya, daging tanpa lemak lebih menyehatkan bagi tubuh ketimbang bagian lainnya yang berlemak.

10. Daging Ayam

Selain daging merah, daging ayam juga merupakan sumber zat besi dan protein, menjadikannya makanan penambah darah yang sudah selayaknya masuk ke dalam daftar menu makanan Anda sehari-hari.

Mengonsumsi 100 gram (gr) daging ayam maupun daging unggas lainnya seperti bebek dan burung sudah mencukupi 13 persen dari total kebutuhan zat besi harian Anda. Sama seperti daging merah, baiknya pilihlah bagian daging ayam yang tidak memiliki lemak agar lebih sehat.

11. Makanan Laut (Seafood)

Menyebut makanan laut (seafood) sebagai makanan penambah darah terbaik rasanya tidak berlebihan. Pasalnya, seafood memang mengandung banyak sekali zat besi di dalamnya.

Sebut saja tiram dan kerang, yang mana keduanya mengandung tak kurang dari 28 mg zat besi untuk setiap 100 gram-nya. Jumlah ini tentu saja jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan makanan sumber zat besi lainnya sebagaimana ditulis pada poin-poin sebelumnya. Hal ini juga berlaku untuk jenis makanan laut lainnya seperti ikan tuna.

12. Kentang

Makanan pengganti nasi ini selain kaya akan karbohidrat, juga mengandung zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian oleh tubuh.

Akan tetapi, manfaat kentang untuk menambah darah ini bisa Anda peroleh apabila mengonsumsinya dengan cara direbus atau dikukus, alih-alih digoreng maupun dijadikan kripik kentang. Kendati terlihat lebih menggugah selera, namun cara pengolahan seperti itu berpotensi menurunkan kadar zat besi di dalamnya.

13. Kuning Telur

Guna menjaga agar jumlah hemoglobin di dalam darah tetapi ideal, pun mengatasi penyakit anemia yang mungkin sedang Anda alami, mengonsumsi telur ayam terutama di bagian kuning telurnya adalah salah satu yang direkomendasikan.

Kuning telur diperkaya oleh sejumlah zat penting, tak terkecuali zat besi yang berfungsi untuk membantu produksi hemoglobin. Jadi, jangan sungkan untuk mengonsumsi kuning telur secara rutin, ya.

Jenis Zat Besi pada Makanan Penambah Darah

Makanan-makanan di atas mengandung zat besi yang berfungsi untuk menambah jumlah hemoglobin di dalam darah. Pada dasarnya, zat besi terbagi ke dalam 2 (dua) jenis, yaitu:

  • Zat besi heme, yakni jenis zat besi yang terkandung di dalam makanan yang berupa daging hewan (hewani)
  • Zat besi non-heme, yakni jenis zat besi yang terkandung di dalam makanan berupa sayuran, kacang-kacangan, dan sebagainya (nabati)

Keduanya sama-sama berperan penting dalam mengoptimalkan produksi hemoglobin. Akan tetapi, zat besi heme lebih mudah diserap oleh tubuh ketimbang zat besi non-heme. Namun apapun itu, pastikan Anda rajin mengonsumsi makanan-makanan penambah darah di atas agar tubuh terhindar dari yang namanya anemia. Semoga bermanfaat!

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

10 Hal Tentang Kenikmatan dan Rasa Sakit Saat Berhubungan Seks

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

rasa-sakit-saat-seks-doktersehat

DokterSehat.Com – Seks adalah aktivitas yang umum dilakukan oleh pria dan wanita khususnya mereka yang sudah memiliki pasangan dan menikah. Seks akan memberikan rasa nikmat pada pasangan seperti orgasme. Meski demikian, kita tidak boleh mengabaikan kalau seks juga akan memberikan rasa sakit pada beberapa orang dengan intensitas tertentu.

Hal terkait sakit dan nikmat dalam seks

Seks yang dilakukan oleh pasangan memang diharapkan memberikan rasa nikmat yang cukup besar. Namun, pada kondisi tertentu, seks memang bisa menyebabkan rasa sakit baik disengaja atau tidak. Berikut beberapa hal terkait seks yang harus kita ketahui.

  1. Seks pertama selalu sakit

Salah satu ketakutan terbesar yang dimiliki oleh wanita sebelum melakukan seks yang pertama kali adalah rasa sakit. Akhirnya, saat seks pertama kali dilakukan, wanita jadi merasa panik dan akhirnya seks yang dialami tidak berjalan dengan baik dan menjadi jauh lebih sakit dari sebelumnya.

Seks pertama terasa sakit adalah hal yang wajar. Namun, setiap orang akan memiliki kondisi yang berbeda-beda. Ada yang sakitnya intens atau tidak. Ukuran penis pasangan juga bisa menentukan apakah rasa sakit yang dialami besar atau tidak. Rasa sakit, mengalami perdarahan, dan tidak nyaman adalah hal wajar dan akan hilang dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu.

  1. Hanya wanita yang merasakan sakit saat seks

Pernyataan ini salah kaprah. Pasalnya tidak hanya wanita saja yang akan mengalami sakit saat seks. Pria pun juga akan mengalaminya Apalagi seks dilakukan tanpa pemanasan yang intens. Vagina bisa saja masih kering sehingga gesekan yang diterima penis juga akan sangat besar.

Pria dengan ukuran penis lebih besar biasanya sedikit tersiksa kalau melakukan penetrasi di vagina yang sangat sempit. Tekanan yang besar dan diterima oleh penis bisa membuat pria tidak nyaman. Bahkan, mereka bisa kehilangan ereksinya karena rasa nikmat yang dialami sangat sedikit atau malah tidak ada.

  1. Rasa sakit masih bisa dinikmati

Beberapa orang menganggap kalau rasa sakit akan mematikan gairah seks seseorang. Namun, tidak semua orang mengalaminya. Beberapa orang justru menikmati rasa sakit yang dialami oleh tubuh. Pria dan wanita bisa menikmati rasa sakit ini dan tetap merasa terangsang dan menikmati seks yang dijalankan.

Dalam seks, ada pasangan yang suka melakukan BDSM. Seks dengan jenis ini dilakukan dengan cara yang agak kasar. Ada pihak yang akan mendominasi dan pihak yang menjadi penerima saja. Umumnya seks ini dilakukan dengan menyakiti pasangan dan mendapatkan kepuasan dari sana.

  1. Rasa sakit bisa diminimalkan

Seks memang bisa menyebabkan rasa sakit. Namun, rasa sakit ini bisa diminimalkan dengan menggunakan pelumas tambahan. Secara umum wanita memang menghasilkan pelumas di dalam vagina. Namun, pada kondisi tertentu, pelumas tidak bisa dihasilkan secara maksimal.

Wanita yang sedang menopause biasanya tidak menghasilkan pelumas dalam jumlah banyak. Akhirnya pelumas dengan bahan air, minyak, atau silikon bisa digunakan untuk membantu melicinkan liang vagina.

  1. Posisi seks penting untuk menghindari sakit

Rasa sakit saat seks juga dipengaruhi oleh posisi yang dipilih oleh pasangan. Misal pria memiliki penis yang panjang dan memilih gaya seks yang membuat penetrasi terjadi lebih dalam. Wanita akan cenderung merasakan sakit yang intens daripada melakukan gaya seks untuk penetrasi dangkal.

Pasangan diharapkan mampu memiliki posisi seks yang bisa memberikan kenikmatan pada kedua belah pihak. Kalau salah satu tidak bisa menikmati kenikmatan seks, aktivitas ini tidak akan berjalan dengan baik. Pasalnya pasangan bisa saja menghindarinya.

  1. Pemanasan akan meminimalkan rasa sakit

Pemanasan adalah hal yang paling penting dalam seks. Anda harus melakukan pemanasan dengan intens agar tubuh siap. Pemanasan dilakukan untuk meningkatkan gairah dan menurunkan peluang terjadi sakit pada kemaluan akibat tidak relaks.

  1. Melakukan seks oral yang tidak sakit

Seks oral disarankan pakai kondom atau dental dalam. Seks juga harus dilakukan dengan perlahan agar tidak melukai penis atau vagina. Gigitan atau gesekan dengan gigi bisa menyebabkan perdarahan.

  1. Melakukan seks vaginal yang aman

Seks vaginal tidak terlalu banyak aturan yang harus dilakukan. Asal melakukan pemanasan yang intens, pelumas akan keluar. Kalau pelumas tidak keluar maksimal, pasangan bisa menggunakan pelumas tambahan. Kondom diperlukan kalau ada risiko penyakit menular seksual.

  1. Melakukan seks anal yang aman

Seks secara anal memang berisiko menyebabkan rasa sakit hingga merobek dinding anus. Cara yang aman untuk melakukannya adalah perlahan-lahan, selalu menggunakan kondom, dan wajib menggunakan pelumas yang banyak untuk menurunkan gesekan.

  1. Hal yang harus diperhatikan dari seks

Dalam seks kita selalu memikirkan masalah nikmat dan sakit saja. Padahal ada beberapa hal yang harus diperhatikan dengan baik. Seks bisa menyebabkan beberapa masalah pada tubuh kalau tidak dilakukan dengan aman. Misal seks dilakukan dengan tanpa pengaman atau dengan orang yang berisiko tinggi memiliki penyakit.

Selain masalah penyakit yang bisa menular, Anda juga harus memperhatikan hubungan atau kedekatan emosional. Terkadang seseorang dengan kedekatan emosional tinggi bisa mendapatkan seks yang hebat. Sebaliknya, meski pasangan sudah menikah kalau melakukan seks asal-asalan saja, rasa sakit tetap terasa.

Inilah beberapa hal terkait dengan seks yang sering sekali kita abaikan meski sering terjadi setiap hari. Dari ulasan di atas kita bisa mendapatkan informasi kalau seks bisa saja menyebabkan sakit. Namun, rasa sakit kadang tidak selalu berhubungan dengan tidak nikmat. Beberapa pasangan justru mendapatkan kenikmatan dari rasa sakit itu, misal mereka yang melakukan BDSM. Bagaimana dengan pendapat Anda?

 

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

7 Obat Flu untuk Ibu Menyusui yang Aman Digunakan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

obat-flu-yang-aman-untuk-ibu-menyusui-doktersehat

DokterSehat.Com – Penyakit flu bisa menimpa siapa pun termasuk ibu menyusui. Terkadang flu bisa diatasi tanpa menggunakan obat-obatan medis, tetapi penggunaan obat flu untuk ibu menyusui tidak bisa digunakan sembarangan. Ketahui apa saja obat flu yang aman untuk ibu menyusui dan bayi!

Apakah Ibu Menyusui Boleh Menggunakan Obat Flu?

Mengonsumsi obat saat sedang menyusui sering kali menjadi hal yang diragukan oleh para ibu. Anda tidak berlebihan, malah ini adalah pertanda bahwa Anda adalah seorang ibu yang baik karena berupaya memproteksi peluang bahaya yang mungkin menimpa si buah hati.

Anda juga perlu memerhatikan penularan virus flu pada bayi. Semakin lama flu diatasi, maka semakin besar pula kemungkinan si kecil tertular virus flu tersebut. Alih-alih tidak ingin menggunakan obat, malah akan membuat si kecil juga ikut terkena flu.

Hal tersebut juga tidak baik bukan bagi bayi Anda? Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mengatasi flu dengan menggunakan obat. Perlu diketahui bahwa tidak semua obat flu memengaruhi laktasi secara signifikan.

Kriteria obat flu tersebut cukup aman digunakan oleh para ibu menyusui karena tidak menimbulkan risiko atau bahaya bagi bayi Anda. Ketahuilah obat flu ibu menyusui agar Anda bisa mengobati flu tanpa disertai rasa cemas dan takut akan efek sampingnya.

Obat Flu untuk Ibu Menyusui yang Aman bagi Bayi

Suatu hal yang wajar jika ibu menyusui merasa khawatir dan ragu terhadap obat flu yang hendak digunakan. Pasalnya, tidak semua obat flu aman digunakan untuk ibu menyusui karena ada kandungan obat tertentu yang terkonsentrasi di ASI dan membahayakan bayi.

Tidak ingin kondisi buruk menimpa bayi Anda? Gunakanlah obat flu ibu menyusui yang aman, seperti di bawah ini!

1. Paracetamol

Salah satu gejala flu yang cukup menyiksa adalah rasa nyeri (sakit kepala). Tentu saja, gejala tersebut semakin memperburuk hari-hari menyusui Anda, terlebih jika Anda masih harus terjaga di malam hari.

Sakit kepala karena kurang tidur menjadi double karena ditambah dengan sakit kepala akibat flu. Pastinya, ini membuat kepala Anda seolah terasa ingin pecah. Tenang, hal tersebut bisa diredakan dengan menggunakan obat flu yang mengandung paracetamol.

Paracetamol atau asetaminofen adalah kandungan obat flu yang aman digunakan ibu menyusui. Penggunaan obat flu yang mengandung paracetamol tidak membahayakan bayi walaupun dapat diserap oleh ASI.

2. Ibuprofen

Sama seperti paracetamol, ibuprofen juga merupakan obat flu untuk ibu menyusui yang aman digunakan karena tidak membahayakan bayi. Ibuprofen termasuk golongan analgesik non-opioid yang bermanfaat untuk mengurangi rasa nyeri, sebagaimana paracetamol.

Paracetamol bukan satu-satunya obat flu ibu menyusui dalam meredakan pilek, demam, peradangan, sakit kepala, dan rasa nyeri di bagian tubuh lainnya. Anda bisa lega dalam menggunakan obat flu dengan kandungan ibuprofen. Ada beberapa pilihan nama dagang obat flu yang memiliki kandungan ibuprofen.

3. Dekstrometorfan

Berbeda dengan dua obat flu ibu menyusui sebelumnya, dekstrometorfan termasuk obat flu golongan antitusif yang memiliki manfaat untuk mengatasi batuk kering yang tidak produktif. Tak jarang, flu disertai batuk kering (tidak berdahak) dan ini cukup menyiksa.

Pada dasarnya, obat flu dengan kandungan dekstrometorfan cukup aman digunakan oleh para ibu yang menyusui. Hal ini dikarenakan pengaruhnya terhadap laktasi tidak memiliki risiko terhadap bayi.

Penggunaan dekstrometorfan pada beberapa ibu menyusui tidak diperbolehkan karena bisa membahayakan keselamatan ibu. Ibu menyusui yang mengalami asma dan diabetes kontraindikasi dengan dekstrometorfan.

Baca Juga: Cara Meredakan Gejala Flu Secara Alami

4. Bromhexine

Obat flu untuk ibu menyusui yang aman digunakan adalah Bromhexine. Kandungan obat flu yang satu ini termasuk golongan mukolitik. Manfaat Bromhexine dapat membantu ekspektorasi dengan cara mengurangi viskositas sputum.

Sering kali flu disertai batuk berdahak dan ini juga bisa menimpa ibu menyusui. Dahak yang cukup banyak dan seolah tak ada hentinya menimbulkan ketidaknyaman dan mengganggu aktivitas Anda saat menyusui si kecil.

5. Gliseril Guaiakolat

Selain Bromhexine, Gliseril Guaiakolat juga termasuk obat flu yang aman untuk ibu menyusui dan sama-sama berada pada kelas terapi mukolitik. Penggunaan Gliseril Guaiakolat bermanfaat untuk mengatasi flu disertai batuk berdak.

6. Obat Golongan Dekongestan

Pengobatan flu juga melibatkan obat dari golongan dekongestan. Dekongestan bermanfaat untuk mengurangi hidung tersumbat akibat pembengkakan mukosa. Cara kerja dekongestan adalah dengan menyempitkan pembuluh darah pada hidung yang tersumbat.

Ada beberapa jenis kandungan obat flu yang tergolong dekongestan, yakni seperti fenil propanol amin (PPA), fenilefrin , pseudoefedrin, dan efedrin. Akan tetapi, tidak semua obat dekongestan tersebut aman digunakan ibu menyusui.

7. Chlorpheniramine Maleat

Chlorpheniramine maleat adalah obat yang berasal dari golongan antihistamin yang bermanfaat untuk meredakan beberapa gejala alergi yang juga mirip seperti gejala flu. Beberapa gejala tersebut seperti sakit kepala, pilek, hidung tersumbat, dan lainnya.

Penggunaan Chlorpheniramine maleat dianggap aman karena pengaruhnya terhadap laktasi hanya sedikit, sehingga tidak membahayakan bayi. Namun, Anda juga perlu berhati-hati dalam menggunakan obat flu untuk menyusui yang satu ini, terutama jika bayi Anda terlahir secara prematur.

Hal Penting Terkait Penggunaan Obat Flu Ibu Menyusui

Meskipun beberapa obat flu untuk ibu menyusui yang telah disebutkan di atas cukup aman digunakan, Anda tetap perlu menggunakannya secara hati-hati. Pasalnya, setiap obat flu ibu menyusui tersebut memiliki beberapa hal yang menjadi kontraindikasi dan peringatan.

Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat flu. Pastikan kondisi medis Anda dan bayi mendukung untuk menggunakan obat flu tersebut. Ini bertujuan untuk mencegah efek samping yang mungkin terjadi.

 

 

Sumber:

  1. PIONAS-BPOM: Cerdas Memilih Obat Flu. http://pionas.pom.go.id/artikel/cerdas-memilih-obat-flu [diakses pada 15 Juli 2019]
  2. FirstCry: Taking Cold Medicine during Breastfeeding – Is It Safe? Alia Khan. 2018. https://parenting.firstcry.com/articles/cold-medicine-during-breastfeeding-is-it-safe/ [diakses pada 15 Juli 2019]

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

5 Dampak Buruk Hobi Makan Saus

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

saus-sambal-tomat-doktersehat
Photo Source: Flickr/Mattieb

DokterSehat.Com– Masyarakat Indonesia memang cenderung suka mengonsumsi makanan pedas. Selain sambal, kita juga sering mengonsumsi saus. Biasanya, kita memakan saus saat berada di tempat makan demi membuat rasa makanan yang kita pesan menjadi lebih mantap. Masalahnya adalah pakar kesehatan menyebut saus sebagai salah satu bahan makanan yang kurang baik bagi kesehatan.

Berbagai dampak kesehatan yang bisa didapatkan jika suka makan saus

Ada banyak sekali jenis saus yang bisa kita konsumsi, namun seringkali kita mengonsumsi saus pedas atau saus tomat botolan. Kombinasi rasa manis, asam, dan gurih dari saus memang bisa membuat rasa makanan menjadi lebih nikmat, namun terlalu banyak mengonsumsinya bisa membuat kita memiliki risiko tinggi terkena berbagai macam masalah kesehatan.

Berikut adalah beberapa dampak yang akan terjadi jika terlalu sering makan saus.

  1. Mengonsumsi gula dengan berlebihan

Rasa saus yang cenderung pedas membuat kita tidak menyadari jika ada kandungan gula di dalamnya. Padahal, kandungan gula di dalam saus termasuk sangat tinggi. Sebagai contoh, jika kita mengonsumsinya satu sendok makan saja, maka sudah mendapatkan sekitar 4 gram gula. Jumlah ini tentu sangat banyak bukan? Padahal, pakar kesehatan menyarankan kita untuk membatasi konsumsi gula total 50 gram saja setiap hari.

Selain itu, di dalam saus ternyata juga tinggi kandungan high fructose corn syrup (HFCS). Meskipun namanya juga disebut sebagai sirup jagung, dalam realitanya kandungan HFCS ini tinggi kandungan fruktosa. Jika terlalu sering dikonsumsi, pemanis buatan ini bisa memicu ketagihan dan meningkatkan risiko diabetes dengan signifikan.

  1. Tinggi kandungan garam

Apapun jenis saus kemasan yang kita beli, biasanya sudah memiliki kandungan garam yang sangat tinggi. Sebagai informasi, di dalam 100 gram saus botolan kita sudah bisa mendapatkan 1,2 gram natrium. Padahal, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh badan pengawas makanan Inggris, Food Standards Agency (FSA), makanan dengan kandungan garam 0,5 hingga 0,6 gram untuk setiap gramnya sudah dianggap memiliki kandungan garam yang sangat tinggi.

Jika kita mengonsumsi saus lebih dari lima sendok makan setiap hari, dikhawatirkan akan membuat asupan garam melebihi batas aman. Hal ini tentu akan meningkatkan risiko berbagai macam masalah kesehatan seperti hipertensi, penyakit jantung, hingga stroke.

  1. Tak lagi memiliki kandungan nutrisi sehat

Banyak orang yang berpikir jika saus tomat lebih sehat dibandingkan dengan saus sambal karena adanya bahan tomat yang dikenal sebagai sayuran sehat. Masalahnya adalah proses pengolahan tomat dengan suhu tinggi dan membutuhkan waktu yang sangat lama bisa merusak nutrisi di dalam tomat. Hal ini berarti, meskipun saus ini masih memiliki rasa khas tomat, kita sebenarnya tidak akan mendapatkan manfaat kesehatan atau nutrisi yang berarti.

Selain itu, dalam banyak kasus, saus tomat justru sama sekali tidak menggunakan tomat, namun bahan-bahan lainnya, termasuk bahan kimia yang tidak sehat jika dikonsumsi dengan berlebihan.

  1. Tinggi MSG

Demi membuat saus memiliki rasa yang nikmat, banyak produsen saus yang akhirnya menambahkan MSG atau penyedap rasa dalam jumlah yang tinggi. Masalahnya adalah keberadaan MSG ini bisa menambah kadar natrium di dalam saus. Terlalu banyak mengonsumsinya tentu bisa meningkatkan risiko hipertensi.

  1. Tinggi bahan pengawet

Cukup banyak bahan kimia yang bisa ditemukan di dalam saus. Hanya saja, biasanya saus botolan tinggi kandungan bahan pengawet atau pengental agar lebih tahan lama. Masalahnya adalah bahan pengawet ini bisa membahakan kesehatan tubuh jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.